Mohon tunggu...
Muhammad Azizuddin
Muhammad Azizuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswa S1 Psikologi Hobi badminton

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Hari kiamat, apa yang harus dilakukan?

21 Januari 2025   00:01 Diperbarui: 20 Januari 2025   19:24 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kepercayaan terhadap hari akhir merupakan salah satu pokok ajaran dalam agama-agama samawi, di mana keyakinan akan adanya kehidupan setelah mati yang abadi menjadi unsur penting, sebagai penghubung antara kehidupan dunia dan akhirat. Allah berfirman: “Sesungguhnya hari Kiamat itu pasti akan datang. Aku hampir saja menyembunyikannya, agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang telah dia usahakan” (at-Thoha/20:14). Ayat ini menegaskan bahwa hari Kiamat pasti terjadi, namun Allah sengaja merahasiakan waktunya agar manusia senantiasa waspada dan siap menghadapi saat itu. Hal ini serupa dengan rahasia kematian setiap individu, yang tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan dan di mana ia akan meninggal, sebagaimana firman Allah: “Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati” (Luqman/31:34) (Tafsir Kemenag).

Hari akhir atau Kiamat adalah kebenaran yang pasti, namun hanya sedikit orang yang akan mengalaminya, yakni mereka yang dianggap sebagai orang terburuk, seperti yang disabdakan oleh Nabi: “Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada seburuk-buruknya manusia” (HR Ahmad, shahih). Dalam riwayat lain disebutkan, “Seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang menemui kiamat dalam keadaan hidup.” Namun, waktu dan kapan terjadinya hanya Allah yang mengetahuinya. Dalam Al-Qur’an, hari akhir menggambarkan kehidupan yang panjang setelah kehidupan dunia yang sementara ini berakhir, yang mencakup semua peristiwa yang terjadi pada hari itu, ketika setiap individu akan menerima balasan dari Allah atas amal perbuatannya di dunia.

Ada beberapa peristiwa yang menandai akan datangnya hari kiamat, yang dibagi menjadi tanda-tanda kecil dan besar. Tanda-tanda kecil meliputi :

•Meningkatnya kejahatan dan terjadinya perang karena nilai-nilai moral dan sosial yang sudah semakin berkurang.

•Bencana alam semakin sering muncul (gempa bumi, tsunami, longsor, banjir).

•Maraknya fitnah dan pembunuhan.

•Waktu menjadi semakin cepat.

•Munculnya nabi-nabi palsu.

•Banyaknya orang-orang Sholeh yang wafat dan menyisakan orang-orang yang minim pengetahuan tentang agama.

Sebagaimana jawaban yang nabi lontarkan ketika malaikat jibril menyamar menjadi sesosok pemuda dan menghampiri beliau seraya menanyakan banyak hal, salah satunya tentang tanda-tanda hari kiamat, Jibril bertanya beritahukan kepadaku tentang kiamat! Nabi menjawab: yaitu ketika seorang budak melahirkan tuannya, dan ketika engkau para melihat pengembala kambing yang biasanya menggunakan baju compang-camping berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan (diriwayatkan dari imam muslim)

Sedangkan tanda-tanda besar datangnya hari kiamat meliputi :

•Munculnya Imam Mahdi, seorang pemimpin yang mempunyai nama muhammad ibn Abdillah (HR. Abu Dawud), yang akan menjadi pemimpin umat Islam pada saat itu, membawa kedamaian dan kesejahteraan, sebagaimana sabda nabi: “Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. Allah akan menurunkan hujan, akan menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata. Binatang ternak akan semakin banyak, begitu juga umat akan bertambah besar. Imam Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun.” (HR Al Hakim)

•Munculnya Ya’juj dan Ma’juj, dua suku yang akan muncul di hari kiamat dan akan menyebabkan kekacauan di dunia. Hingga kini keduanya dikurung dalam tembok yang kokoh, yang dahulu kala dibuat oleh Dzul Qornain.

•Munculnya Dajjal, seorang manusia yang akan muncul di akhir zaman dan akan menjadi penyebar fitnah terbesar dan akan menyesatkan umat manusia.

•Turunnya Nabi Isa, ditugaskan oleh Allah untuk membunuh dajjal. Dan ia akan menjadi umat nabi, mengikuti syariat nabi, bahkan menikah dan mempunyai anak (Glorious Personality: Kepribadian Mulia Ajaran Salaf: Brilly Elrasheed)

•Terbitnya matahari dari arah barat.

Dari penjelasan di atas, tentunya kita menjadi punya gambaran tentang apa itu hari akhir atau hari kiamat, sehingga muncul pertanyaan apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadpi hari kiamat dan dapat menjadi bekal kita di akhir zaman kelak? Tentunya ada beberapa hal yang harus di persiapkan seperti spiritual, moral, dan mental.

•Persiapan spiritual : Meningkatkan ketakwaan kepada Allah, memperbanyak membaca al-qur’an, sholat wajib dan sunah, dan memperbanyak dzikir dan do’a.

•Persiapan moral : Memperkuat hubungan sosial dengan saling tolong menolong, dan bersedekah.

•Persiapan mental : Mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian karena setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Selama hidup, setiap manusia pasti melakukan kesalahan baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Kesalahan yang dilakukan oleh manusia di dunia akan dipertanggung jawabkan di hari akhir nanti. Pada hari akhir orang-orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Allah SWT. Syafaat dapat diartikan sebagai pertolongan, di akhirat seseorang yang mendapatkan syafaat akan terbebas dari segala hukuman yang seharusnya diterima dan dijalaninya, dan kemudian dimasukkan ke dalam surga. Perlu ditekankan juga bahwa syafaat sepenuhnya adalah milik Allah. Lantas bagaimanakah cara mendapatkan sesuatu yang disebut dengan syafaat itu?

Ada beberapa cara mendapatkan syafaat dari Allah dan Rasulullah diantaranya :

•Berakhlak Baik

Sudah menjadi hal umum diketahui bahwa mempunyai akhlak yang baik dapat menjadi modal utama ketika hari kiamat kelak. Selain itu, banyak juga yang berpendapat bahwa orang yang mempunyai akhlak yang baik berhak untuk mendapatkan syafaat dari Allah dan Rasulullah.

•Bertakwa

Allah SWT berfirman yang artinya “ Dan berikanlah peringatan kepadanya (al-qur’an) kepada orang-orang yang takut akan dikumpulkan menghadap tuhannya (pada hari kiamat), tidak ada bagi mereka pelindung dan pemberi syafaat selain Allah agar mereka bertakwa (Q.S. Al-an’am : 51)”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun