Mohon tunggu...
Muhammad Azhar
Muhammad Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Digital

Lagi seneng dengan konten olahraga dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Analisis SWOT dalam Strategi Pengembangan UMKM SKJ di Tasikmalaya

17 Juni 2024   21:40 Diperbarui: 18 Juni 2024   02:27 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara konsepsional strategi pengembangan dalam konteks industri adalah upaya untuk melakukan analisis terhadap kondisi pasar kawasan baik internal yang meliputi kelemahan dan kekuatan dan kondisi pasar eksternal yaitu peluang dan ancaman yang akan dihadapi, kemudian diambil alternatif untuk menentukan strategi yang harus dilakukan. Analisis pasar internal merupakan suatu proses untuk menilai faktor-faktor keunggulan strategis perusahaan/ organisasi untuk menentukan dimana letak kekuatan dan kelemahannya, sehingga penyusunan strategi dapat dimanfaatkan secara efektif, kesempatan pasar dan menghadapi hambatannya, mengembangkan profil sumber daya dan keunggulan, membandingkan protil tersebut dengan kunci sukses, dan mengidentifikasi kekuatan utama dimana industri dapat membangun strategi untuk mengeksploitasi peluang dan meminimalkan kelemahan dan mencegah kegagalan(Barney: 2007). Menurut Porter dalam Rangkuti (2008) strategi yang memungkinan organisasi memperoleh keunggulan kompetitif ditinjau dari 3 perbedaan dasar, yaitu:

1. Cost Leadership Strategies (Strategi Kepemimpinan Biaya),

Apabila perusahaan ingin berproduksi dengan biaya murah saja dan target kompetisi luas maka perusahaan tersebut menjadi hulubalang biaya (cost leadership). Strategi ini bertujuan untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga yang serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran dari tipe strategi ini adalah pasar yang besar.

2. Differentiation Strategies (Strategi Diferensiasi),

Apabila kombinasi target persaingan kecil atau sempit dikombinasikan dengan kebedaan produk maka perusahaan harus fokus dalam keragaman produk. Strategi Pembedaan Produk (differentiation). Mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.

3. Focus Strategies (Strategi Fokus).

Apabila perusahaan mempunyai target persaingan kecil atau sempit, tapi juga ingin biaya rendah, dia harus fokus pada biaya produksi (cost focus) sebagai alat untuk menjadi unggul. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Menurut Amalia (2012) untuk mendapatkan alternatif strategi yang dapat diterapkan pada usaha mikro, kecil, dan menengah adalah dengan menggunakan faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan. Faktor eksternal mencakup kondisi sosial ekonomi, teknologi, pembeli, pesaing.

a. Faktor Internal Perusahaan

Faktor internal perusahaan merupakan unit-unit dalam perusahaan yang mempengaruhi keputusan dan kebijakan dari perusahaan (Amalia, 2012), meliputi:

  • Pemasaran, pemasaran merupakan kegiatan yang mencakup seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial (Fuad, 2009). Ada tujuh fungsi dasar pemasaran: analisis pelanggan, penjualan produk dan jasa perencanaan produk dan jasa. penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang. Aspek tempat dan promosi penting dalam elemen pemasaran. Promosi terdiri dari: periklanan, kehumasan, promosi penjualan. Promosi langsung, promosi tidak langsung dan lain-lain.
  • Produksi, produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang dan jasa (Fuad, 2009). Tujuan kegiatan produksi, adalah menghasilkan/menciptakan suatu barang, menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada serta memenuhi kebutuhan manusia.
  • Sumber Daya Manusia, sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kualitas kesesuaian SDM ini berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan karyawan dan perputaran tenaga kerja.Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun-temurun (Fuad, 2009).
  • Keuangan, keuangan dalam UMKM terkait dengan bagaimana memperoleh pendanaan, pengumpulan dana, pengendalian kas serta perencanaan kebutuhan keuangan (Fuad, 2009). Pada umumnya praktik kegiatan UMKM berjalan tanpa mengandalkan informasi keuangan yang disusun secara tertib dan teratur.

b. Faktor Eksternal Perusahaan

Faktor eksternal perusahaan adalalı pelaku dan kekuatan di luar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen dalam perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan (Amalia, 2012), meliputi:

  • Kondisi Sosial dan Ekonomi, kondisi sosial dan ekonomi terkait dengan nilai-nilai sosial dan ekonomi yang berlaku di masyarakat, yang dapat bertindak sebagai kontrol sosial dunia usaha ataupun sebagai pendukung dunia usaha (Fuad, 2009) Kondasi ekonomi dapat berupa pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga. Kondisi sosial mencakup sistem nilai yang berlaku di masyarakat dimana perusahaan berada.
  • Teknologi, teknologi merupakan suatu alat yang mendukung dalam proses kegiatan menghasilkan barang yang berkualitas (Fuad, 2009). Teknologi pembuatan singkong di industri rumah tangga sudah banyak namun produksinya terbatas.
  • Pembeli, pembeli merupakan konsumen yang menukarkan sumber daya yang dimiliki yaitu uang dengan produk. Konsumen bisa berbentuk lembaga maupun individu (Fuad, 2009).
  • Pesaing, pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Hal-hal yang perlu diketahui dan pesaing dan terus-menerus dipantau adalah produk pesaing, baik mutu kemasan, label, dan lain-lain (Fuad, 2009).

2.1.3 Analisis SWOT

1. Konsep dan Definisi

Menurut Rangkuti (2016) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Keputusan strategis perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan penting untuk analisis SWOT. Analisis SWOT biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekuatan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan (Mariantha, 2018: 14).

2. Tujuan Analisis SWOT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun