Mohon tunggu...
Muhammad Asmar Joma
Muhammad Asmar Joma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sunan Klijaga

setidaknya kita pernah mengisi dunia ini dengan kata-kata perlawanan terhadap kekuasaan bahwa masih ada ketidakadilan di negara ini.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pertarungan Geopolitik AS-Tiongkok di Indo-Pasifik dan Persaingan Artificial intelligence

25 Januari 2025   00:42 Diperbarui: 25 Januari 2025   14:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://pab-indonesia.co.id)

Ruang angkasa kini menjadi arena baru persaingan militer. Konsep universe warfare mencakup dominasi atas satelit, komunikasi berbasis ruang angkasa, dan teknologi anti-satelit. Tiongkok dan Rusia telah membuat kemajuan signifikan dalam teknologi ini. Sebagai contoh, Rusia mengembangkan sistem Nudol ASAT untuk menyerang satelit di orbit rendah, sementara Tiongkok meluncurkan Shijian-21, yang mampu memindahkan satelit musuh dari orbitnya. Di sisi lain, AS melalui program Space Force dan proyek rahasia seperti X-37B, terus memperkuat dominasi teknologinya di ruang angkasa, tidak hanya untuk kepentingan militer tetapi juga untuk kontrol komunikasi global, navigasi GPS, dan pengawasan strategis.

AI telah menjadi inti dari persaingan geopolitik modern. Tiongkok berfokus pada program ambisius Next Generation Artificial Intelligence Development Plan, yang menargetkan posisi sebagai pemimpin global dalam AI pada 2030. Tiongkok memiliki keunggulan dalam akses data besar-besaran melalui regulasi domestik terhadap perusahaan teknologi lokal seperti Alibaba, Baidu, dan Tencent. Sementara itu, Rusia memanfaatkan AI untuk tujuan militer, khususnya dalam pengembangan sistem senjata otonom seperti drone dan alat pertahanan udara. Di sisi lain, AS memanfaatkan inovasi AI melalui perusahaan teknologi swasta untuk mempertahankan keunggulan globalnya meskipun menghadapi tantangan regulasi privasi data yang ketat.

eks ini membahas tentang program senjata strategis China. Ini berarti bahwa China sedang mengembangkan senjata penting yang menjadi kunci bagi strategi militer mereka secara keseluruhan. Senjata-senjata ini kemungkinan sangat kuat dan dapat memiliki dampak besar pada konflik atau ancaman potensial yang mungkin dihadapi China.Sebagai contoh, senjata strategis dapat mencakup hal-hal seperti misil nuklir, pesawat tempur canggih, atau kapal selam berteknologi tinggi. Jenis senjata ini dirancang untuk memberi China keunggulan yang kuat dalam situasi militer apa pun.Secara keseluruhan, program senjata strategis China berfokus pada pengembangan kemampuan militer mereka dan memastikan bahwa mereka memiliki alat yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dan kepentingan mereka.

2.  Persaingan Antarnegara

Tiongkok dan Rusia telah bekerja sama untuk menantang dominasi AS dalam teknologi canggih. Kerjasama strategis ini meliputi pengembangan senjata berbasis AI hingga eksplorasi ruang angkasa bersama. Contohnya adalah kesepakatan mereka pada 2021 untuk membangun pangkalan bulan sebagai tandingan terhadap program Artemis milik NASA. Namun, meski ada kerja sama, hubungan kedua negara ini lebih bersifat pragmatis daripada ideologis. Mereka juga bersaing dalam hal pengaruh geopolitik, terutama di wilayah Asia Tengah.

 AS menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh Tiongkok dan Rusia, sehingga berupaya mengimbangi kebangkitan keduanya melalui strategi geopolitik dan inovasi teknologi. Melalui aliansi seperti AUKUS (Australia, Inggris, dan AS) serta strategi Indo-Pasifik, AS berupaya membatasi pengaruh Tiongkok di kawasan Asia-Pasifik. Selain itu, AS memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa dalam pengembangan AI melalui inisiatif seperti Trade and Technology Council (TTC). Namun, AS menghadapi tantangan domestik berupa regulasi privasi data yang lebih ketat, yang bisa memperlambat pengembangan teknologi dibandingkan dengan Tiongkok.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun