Dengan adanya program-program ini, mahasiswa KKN-T 28 berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan Desa Juwiring sebagai desa yang bebas stunting. Mereka berharap kegiatan senam ini dapat menjadi kegiatan rutin yang diterapkan oleh masyarakat bahkan setelah program KKN berakhir.
"Harapan kami, senam cegah stunting ini bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan bagi masyarakat untuk terus menjaga kesehatan, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan stunting," ujar Saiq.
Upaya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T 28 ini sejalan dengan target nasional yang dicanangkan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Pemerintah melalui berbagai programnya berupaya menekan angka stunting hingga di bawah 14% pada tahun 2024. Dengan melibatkan ibu-ibu kader Posyandu yang berada di garda terdepan masyarakat, mahasiswa KKN-T 28 optimis sosialisasi pencegahan stunting ini dapat memberikan dampak yang luas dan signifikan.
Melalui kegiatan senam cegah stunting ini, mahasiswa KKN-T 28 berharap bisa menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi stunting di desa-desa, termasuk Desa Juwiring. Mereka berharap lebih banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat demi masa depan anak-anak yang lebih baik.
Mahasiswa KKN-T 28 Juwiring akan terus berkomitmen dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat selama program KKN berlangsung. Mereka siap berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah desa untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, berkualitas, dan terbebas dari stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H