Juwiring, 19 September 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 28 Universitas Alma Ata Yogyakarta terus menunjukkan kepedulian mereka terhadap program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Salah satu kegiatan yang mereka gagas adalah senam cegah stunting yang dilaksanakan di Balai Desa Juwiring. Acara ini diikuti dengan penuh antusias oleh puluhan ibu-ibu kader Posyandu dan masyarakat sekitar.
Senam cegah stunting ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai salah satu langkah utama dalam mencegah stunting. Istiqomah, anggota KKN-T 28 yang bertindak sebagai instruktur senam, menjelaskan bahwa gerakan senam ini dirancang tidak hanya untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga untuk menyampaikan informasi seputar pencegahan stunting dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
"Senam stunting ini kami inisiasi untuk mendukung ibu-ibu dalam meningkatkan kebugaran mereka, sekaligus memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait pencegahan stunting," ujar Istiqomah.
Mahasiswa KKN-T 28, yang berjumlah 12 orang dari berbagai program studi, berperan aktif sebagai fasilitator kegiatan. Mereka menyampaikan pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat bagi keluarga, terutama bagi anak-anak usia balita. Senam ini menjadi bagian dari program unggulan KKN-T 28, yang menitikberatkan pada pencegahan stunting melalui pendekatan langsung kepada masyarakat, terutama para ibu kader Posyandu yang menjadi agen perubahan di lingkungan desa.
Muhammad Saiq Arridlo, Ketua KKN-T 28 Juwiring, menyampaikan bahwa senam ini bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga merupakan salah satu media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mencegah stunting. Menurut Saiq, ibu-ibu kader Posyandu adalah agen yang berperan penting dalam menyebarkan informasi dan praktik hidup sehat kepada masyarakat.
"Senam ini kami rancang sebagai bagian dari sosialisasi pencegahan stunting. Ibu-ibu kader adalah agen perubahan di tingkat masyarakat, sehingga kami merasa penting untuk melibatkan mereka dalam program ini," jelas Saiq.
Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis pada anak-anak, menjadi perhatian utama pemerintah karena dampaknya yang serius terhadap perkembangan anak, baik fisik maupun kognitif. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T 28 Juwiring berupaya memberikan edukasi langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup, sanitasi yang baik, serta penerapan pola hidup sehat.
Salah satu peserta senam, Ibu Narti, yang juga kader Posyandu di Desa Juwiring, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Ia merasa bahwa senam yang diiringi dengan musik yang ceria membuat para peserta lebih bersemangat. "Senam ini sangat seru, gerakannya mudah diikuti, dan musiknya tidak membosankan. Jadi kami yang ikut senam pun jadi lebih semangat," ungkap Ibu Narti.
Selain itu, Ibu Narti juga mengapresiasi upaya mahasiswa KKN-T dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting. "Kami sebagai kader merasa terbantu dengan informasi yang disampaikan. Selain sehat, kami jadi lebih paham bagaimana mencegah stunting di lingkungan kami," tambahnya.
Kegiatan senam cegah stunting ini merupakan bagian dari serangkaian program KKN-T 28 yang fokus pada pencegahan stunting. Program ini akan berlangsung selama masa KKN dan direncanakan akan terus berlanjut. Selain senam cegah stunting, mahasiswa juga akan mengadakan berbagai kegiatan lainnya, seperti pelatihan pemberdayaan ekonomi bagi ibu-ibu di desa, edukasi mengenai gizi seimbang, peningkatan pendidikan anak usia dini, serta kampanye lingkungan bersih dan sehat.