Mohon tunggu...
Muhammad Arsyad Lussy
Muhammad Arsyad Lussy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik, gitar,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mahasiswa dan dua penyelamat

18 Maret 2024   09:31 Diperbarui: 12 Mei 2024   17:41 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah terputus telepon, tak berselang lama, seluruh tubuh terasa lelah, tak menyadari, kepala terangkat, kaki, tangan mulai bergerak, mata tetiba melebar. Tubuh seakan mengembalikan dirinya seperti semula, tiada lagi kematian, sistem saraf kembali normal. Tadinya langkah yang berat sudah berubah kapas, ringan sekali! Lama terdiam, berlarut seperti patung, seorang lelaki itu sontak bangkit, berdiri lalu meninggalkan gubuk.

Kursi dan meja hitam menjadi saksi, berkat dua sosok ditelepon. lelaki malang itu bebas dari keterpurukan. Sepanjang jalan, terisi gagasan, meski kadang-kadang bencana datang di luar rencana, bukan dalil untuk menyerah. Tapi jalan keluar harus diusahaka , sebab di dunia bukanlah wadah untuk terjebak. Lain dari itu, ada banyak hal. Belajar untuk tak sama dengan yang lain juga merupakan salah satunya. 

Sejatinya hidup adalah sebuah perbedaan, namun perbedaan bukanlah titik henti, masih banyak yang harus diperjuangkan. Apalagi selevel mahasiswa, berdiam diri hanyalah kekonyolan, karena penindasan akan terus berjalan. Bangunlah dengan dua keresahan, satu; kesejahteraan masyarakat, terakhir, kebahagiaan orang tua. Maka bersenang-senanglah menikmati dunia kampus, asal jangan lupa rumah.

Riryvory

Senin 18 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun