Mohon tunggu...
Muhammad Abdul Rozaq
Muhammad Abdul Rozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia biasa yang tertawan dosa dan tertutup aibnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Harus Al-Qur'an yang Diturunkan?

31 Mei 2024   13:59 Diperbarui: 1 Juni 2024   13:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkah kita berfikir mengapa kitab terakhir yang diturunkan itu adalah Al-Qur'an?, mungkin pertanyaan singkat seperti ini jarang terlintas di benak kita bahkan terpikirkan oleh otak kita. Mungkin selama ini kita hanya mempercayai Al-Qur'an itu hanya untuk dibaca oleh umat Islam tanpa mempelajari asal-usul dan apa yang terkandung didalamnya. Memang terdapat hadits yang menyebutkan bahwasannya setiap huruf yang dibaca akan mendapatkan 10 kebaikan, namun ada hadits lain yang menganjurkan untuk mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya adalah sebagai sebaik-baik manusia. Maka dari itu, mari luangkan waktu sejenak untuk membaca artikel ini agar kita mendapatkan ilmu dan hikmah serta Allah mudahkan dalam belajar Al-Qur'an. Insyaallah

Jauh 1400 tahun yang lalu, sebelum diangkat menjadi Nabi, Rasulullah beruzlah atau menepi di gua Hira untuk mencari ketenangan jiwa dari hiruk pikuk kehidupan di sekelilingnya. Seluruh penduduk sekelilingnya (Makkah) pada masa itu menyembah dewa-dewa, patung berhala kecuali Rasulullah. Beliau menghabiskan masa mudanya untuk berbuat baik, tanpa terkotori perbuatan sia-sia bahkan melakukan syirik sekalipun.

Suatu ketika sedang melakukan uzlah, Rasulullah takjub sekaligus kaget karena kedatangan sebertik cahaya yang berkilau mendatanginya. Sebertik cahaya tersebut ialah Malaikat Jibril yang hendak menyampaikan Wahyu pertama kali, khusus kepada manusia pilihan diantara jutaan manusia yang hidup di dunia. Dialah Rasulullah, manusia paling terbaik dari manusia yang menghuni bumi ini. Malaikat Jibril memeluk sang Nabi hingga tulang-belulangnya lemah, kaku tak beraturan dan menjadi lemas. Keringat dingin keluar bercucuran saat dituntun berkali-kali untuk membaca Wahyu pertama yakni Q.S Al-Alaq, beliau hanya berkata "Saya tidak bisa membaca."

Kejadian yang terjadi saat itu adalah sebuah kejadian yang luar biasa, karena saat itu juga Rasulullah diangkat menjadi seorang Nabi dan Rasul untuk menyampaikan ajaran Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin. Saat beliau pulang, dengan perasaan menggigil diantara panasnya kota, segera istrinya memberi selimut dan diberikan ketenangan.

Lantas, dari kejadian ini muncul pertanyaan, mengapa harus Al-Qur'an yang diturunkan?, bukankah Allah telah menurunkan kitab-kitab sebelumnya, yakni Zabur, Taurat, dan Injil.

Allah menyebutkan banyak ayat yang dapat menjawab pertanyaan seperti diatas, diantaranya:

"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," (Q.S Al-Baqarah 2:2)

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran)..." (Q.S Al-Ankabut 29:45)

Kemudian muncul pertanyaan lagi, mengapa bahasa yang digunakan Al-Qur'an adalah bahasa arab? mengapa bukan dalam bahasa lain seperti bahasa Inggris, bahasa Romawi atau bahkan bahasa Indonesia?

"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya." (Q.S Yusuf 12:2)

"Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya)." (Q.S Az-Zukhruf 43:3)

"Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh". (Q.S Fushilat 41:44)

Jawabannya adalah karena bahasa Arab pada saat turunnya Al-Qur'an pada 1400 tahun yang lalu hingga saat ini tidak mengalami banyak perubahan, terkhusus bahasa Arab fusha. Sehingga kita masih mudah dalam memaham setiap maknanya. Pada akhirnya, zaman telah membuktikan bahwa bahasa Arab telah menjadi bahasa internasional kedua yang banyak digunakan oleh negara saat ini.

Jika Al-Qur'an diturunkan bukan dalam bahasa Arab (misalnya bahasa Inggris), tentunya bentuk dan artinya telah jauh berbeda. Karena bahasa Inggris selalu mengalami perubahan. Saat kita mempelajari bahasa Inggris, tentu akan menemukan banyak perubahan antara bahasa Inggris kuno dan bahasa Inggris yang Modern. Begitu juga dengan bahasa lain seperti bahasa Indonesia yang mengalami banyak perubahan dan perkembangan dalam bahasanya.

Sejak lima ribu tahun yang lalu saat manusia mengenal baca tulis, tiada satu bacaan pun yang dapat menandingi Al-Qur'an. Tidak ada bacaan semacam Al-Qur'an yang mendapat perhatian lebih yang diperolehnya, baik dari segi masa, saat diturunkannya bahkan sebab-sebab diturunkan suatu ayat dalam Al-Qur'an.

 Tiada bacaan semacam Al-Qur'an yang dipelajari bukan hanya khusus pada pilihan kosa katanya, tetapi juga kandungannya yang tersurat dan tersirat, bahkan sampai hikmah yang ditimbulkannya. Tiada bacaan semacam Al-Qur'an yang diatur tata cara membacanya, baik itu dari segi makhorijul huruf ataupun tajwidnya, bahkan diatur juga adab dan etika dalam membacanya

Barakallah fiikum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun