tetapi planet di dunia ini masih sangat sulit dipahami bagaimana daya dan energi sebesar itu untuk menghancurkan alam semesta sebesar ini. tetapi ada satu sandaran ontologis yakni kemustahilan secara subjektif alam pikiran didedasin untuk memahami bentuk daripada alam semesta yang tentu jika dibalikan secara logika alam semesta bisa saja memahami alam pikiran.Â
tapi dalam kerja dan logiknya kita hanya bisa bersandar pada alam pikiran secara subjektif dan imajinatif.
ahirnya tafsiran kita akan ada pada satu bentuk yakni dugaan bisa saja semntara dan bisa saja dianggap baku sesuai standar pengakuan terhadap kebenaran. dan kebenaran itu diperkuat dalam kepercayaan manusia dan diakui secara mayoritas sehingga muncul sebuah lebel kebenaran kodrati atau obsolut.Â
padahal bahkan tulisan ini adalah kesadaraan akan ketidaktahuan yang menempatkan pikiran sebagai primer untuk memhami isi daripada lubang hitam kebenaran secara materi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H