PendahuluanÂ
Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Agribisnis sebagai suatu sistem merupakan seperangkat unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Unsur-unsur tersebut meliputi penyediaan sarana produksi, usahatani, pengolahan hasil, pemasaran, dan penunjang agribisnis pasca panen. Sjarkowi dan Sufri (2004) mengatakan bahwa agribisnis merupakan suatu usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian seperti peginputan hasil pertanian atau melakukan usaha produksi dengan hasil pertanian.Â
Agribisnis pertanian merupakan suatu usaha yang mendalami bidang pertanian dan pengelolaan hasil pertanian modern untuk memperoleh keuntungan dari hasil budidaya, pertanian, peternakan dan sebagainya. Sumber daya alam dapat dimanfaatkan dengan adanya pertanian.
Agribisnis adalah segala usaha yang berkaitan dengan kegiatan pertanian yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi hasil pertanian maupun pengusahaan pengelolaan hasil pertanian.
Agribisnis tanaman pangan merupakan salah satu cabang agribisnis dalam bidang pertanian. Pertanian adalah salah satu sumber daya penghasil bahan pangan yang penting bagi kehidupan manusia dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Sebagai penghasil sumber pangan bagi manusia, dalam pertanian memiliki banyak sumber daya hayati melimpah yang harus dimanfaatkan.
Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia beriringan dengan meningkatnya kebutuhan pangan nasional, maka ketergantungan hanya pada satu sumber pangan, yaitu beras sebagai sumber pangan di Indonesia akan menimbulkan masalah serius bagi bangsa Indonesia, terutama ketahanan pangan nasional. Salah satu upaya mengantisipasi ketersediaan sumber pangan adalah menerapkan kembali pemahaman mengenai konsep diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan berarti penganekaragaman produksi tanaman non beras, khususnya palawija. Lebih khusus lagi, diversifikasi pangan adalah peningkatan produksi cepat dari tanaman palawija utama, seperti ubi kayu, jagung dan ubi jalar (Sari, 2004).
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) termasuk ke dalam jenis tanaman palawija dan dapat berfungsi sebagai pengganti sumber pangan pokok (beras) karena merupakan sumber karbohidrat. Tanaman ubi jalar telah dibudidayakan secara turun temurun oleh sebagian masyarakat sebagai sumber karbohidrat pengganti, bahkan di beberapa daerah digunakan sebagai bahan makanan pokok. Usaha tani ubi jalar memiliki prospek yang baik dalam agribisnis sebagai komoditas pertanian unggulan tanaman palawija.
Bisnis modern merupakan bisnis yang menggunakan sistem ekonomi kapital. Sistem ini memiliki ciri spesial, yakni saling ketergantungan dan berproduksi secara massal. Bisnis ini memiliki tujuan mendapatkan profit atau keuntungan dari setiap bisnis yang dilakukan. Bisnis modern memiliki kapasitas dan skala bisnis yang lebih luas, dengan jangkauan setiap kota atau bahkan setiap negara.
Metode Penelitian
- Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diperoleh didapat dengan metode studi literatur. Data  diperoleh dengan mengkaji penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Studi literatur merupakan metode yang dilakukan dalam menganalisis hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti satu dengan yang lainnya.
- Analisis Data
Analisis data diperoleh dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan. Data yang diperoleh berupa peluang bisnis, pemasok bahan baku, dan bisnis yang dilakukan.
Hasil dan Pembahasan
      Saat ini, pemasaran ubi Cilembu dilakukan di pasar daerah Cilembu, di kios-kios dan di sepanjang jalan raya Sumedang. Ubi Cilembu dipasarkan di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Tangerang, Bali, Lampung, Riau, Palembang, bahkan sampai ke luar negeri seperti Singapura, Hongkong dan Jepang. Dari data yang diperoleh, pemasok ubi berasal dari petani ubi di desa Cilembu dan sekitarnya.
Pengembangan ubi jalar Cilembu sudah berjalan lama, namun secara ekonomi, belum memberikan hasil tambahan nyata kepada petani dan pelaku usaha olahan. Hal ini disebabkan produksi bahan baku belum optimal, sehingga ketersediaan pasokan kepada pedagang atau perusahaan pengolah hasil tani tidak terjamin, akhirnya memengaruhi sistem pemasaran berkelanjutan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pelaku bisnis ubi Cilembu umumnya memasarkan hasil tani ubi secara langsung melalui kios-kios, pasar, dan perusahaan pengolah ubi. Namun demikian, beberapa pelaku bisnis mengolah hasil tani ubi dengan inovasi yang berbeda-beda dan melakukan bisnis melalui media digital seperti smartphone. Bisnis digital dinilai memberikan hasil yang memuaskan dikarenakan jangkauan bisnis yang lebih luas, transaksi lebih mudah, dan pengelolaan keuntungan menjadi lebih optimal.
Pelaku bisnis tradisional kurang memahami cara berbisnis secara modern menggunakan media pemasaran berupa smartphone. Mereka menganggap cara berbisnis seperti itu membuat mereka khawatir terjadi penipuan dan kurang pembeli yang akhirnya akan merugikan mereka.
Peluang bisnis ubi Cilembu berupa kerjasama dengan perusahaan pengolah ubi, supermarket modern, restoran modern, dan pengoptimalan  promosi dengan media pemasaran digital. Selain itu, dapat diterapkan UMKM ubi Cilembu yang memiliki daya saing di daerah lokal, nasional, dan global.
KesimpulanÂ
Berdasarkan hasil analisis jurnal-jurnal penelitian sebelumnya, maka kesimpulan sebagai berikut:
- Gambaran capaian keberhasilan agribisnis ubi jalar petani di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan secara keseluruhan memiliki kriteria baik yang dicirikan oleh indikator harga jual, produktivitas, pendapatan, dan kerjasama.
- Bisnis ubi Cilembu berhasil menjadi bisnis utama masyarakat di Desa Cilembu.
- Ketersediaan bahan baku belum optimal, sehingga pelaku bisnis semakin jarang dan peluang usaha tidak terjamin.
Hal yang dapat diterapkan setelah mengkaji beberapa penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
- Melakukan produksi bahan baku ubi secara optimal dengan menerapkan sistem agrikultur.
- Menerapkan prinsip bisnis ekonomi digital dalam menunjang keberhasilan dan peningkatan hasil usaha ubi cilembu.
- Melakukan observasi minat masyarakat terhadap bisnis yang berkaitan dengan ubi Cilembu sebagai komoditi ekspor.
Daftar Pustaka
Hidayatullah, R. M., Dasipah, E., &  Karyana, K. S. (2022).       Keberhasilan Agribisnis Ubi Jalar (Ipomoea batatas, Poir)      (Suatu Kasus Pada Usahatani       Ubi Jalar di Kecamatan      Pamulihan, Kabupaten    Sumedang, Jawa Barat).     OrchidAgri, 2(2).
Ervina, C., Hubeis, M., & Pandjaitan,       N. H. (2019). Kajian Strategi Pemasaran Ubi Cilembu (Kasus       di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten       Sumedang). MANAJEMEN   IKM: Jurnal       Manajemen   Pengembangan Industri Kecil       Menengah, 14(1), 69- 75.
Sari, E.P. 2004. Analisis Prospek    Pengembangan Komoditas Ubi      Jalar (Ipomea Batatas) dan       Kelayakan Pembangunan    Pabrik Frozen French Ubi   Jalar di       Kabupaten Musi       Banyuasin,    Sumatera Selatan.    [tesis]. Institut       Pertanian     Bogor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H