Mohon tunggu...
Muhammad Arifqi
Muhammad Arifqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Muhammad Arifqi, saya mahasiswa tingkat akhir di Universitas Pendidikan Indonesia, jurusan sastra Inggris. Sebagai mahasiswa saya memiliki ketertarikan terhadap Bahasa, film, marketing, dan Psikologi. dengan daya penasaran yang tinggi dalam masa muda saya ini saya tertarik menjelajah hal baru di dalam maupun luar zona nyaman.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengalaman Magang Museum Sri Baduga

10 Februari 2024   23:00 Diperbarui: 10 Februari 2024   23:03 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejarah Singkat

Museum Sri Baduga didirikan di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia, pada tanggal

18 Mei 1974 oleh Pemerintah Kota Bandung. Tujuannya adalah untuk melestarikan warisan

sejarah dan budaya Sunda. Nama museum ini diambil dari seorang raja legendaris bernama Sri

Baduga, yang memerintah Kerajaan Sunda pada abad ke-16. Museum ini bertujuan untuk

mengumpulkan, merawat, dan memamerkan artefak dan benda bersejarah terkait dengan tanah

Sunda.

Museum Sri Baduga memiliki koleksi yang beragam, termasuk prasasti, arca, senjata

tradisional, tekstil, dan alat rumah tangga. Koleksi ini mencakup berbagai periode sejarah.

Selain itu, museum juga menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti pameran, seminar, dan

workshop, dengan fokus pada edukasi dan pemahaman masyarakat tentang sejarah dan budaya

Sunda.

Sebagai salah satu museum penting di Kota Bandung, Museum Sri Baduga berperan

dalam melestarikan dan menghargai kekayaan budaya serta memfasilitasi pembelajaran bagi

generasi mendatang.

Selama Proses Magang Penulis melakukan beberapa kegiatan salah satu diantaranya adalah penerjemahan.

Pada hari pertama magang, penulis beserta 3 rekan magang lainnya disambut

dengan baik oleh pegawai museum. Setelah itu, penulis beserta rekan diajak untuk

berjalan-jalan mengelilingi museum untuk melihat beragam koleksi museum. Selesai

tur singkat, penulis beserta rekan diminta untuk menerjemahkan label koleksi museum

yang belum ada terjemahan bahasa Inggris. Museum Sri Baduga memiliki tiga lantai

untuk memamerkan koleksi museum. Setelah berdiskusi pembagian tugas, penulis

mendapatkan sebagian label dari lantai 2, sedangkan 3 rekan lainnya masing-masing

menerjemahkan label koleksi lantai 1 dan lantai 3. Proses penerjemahan memerlukan

waktu kurang lebih tiga minggu bagi penulis untuk diselesaikan.

Penulis juga ditugaskan untuk menerjemahkan dokumen koleksi keramik

museum sebanyak 235 koleksi. Penulis beserta rekan membagi jatah terjemahan

masing-masing setiap orang mendapat 57 sampai 59 terjemahan. Penulis mendapat

terjemahan koleksi ke-60 hingga koleksi ke-118. Proses penerjemahan memerlukan

waktu kurang lebih dua minggu bagi penulis untuk diselesaikan.

Selain menerjemahkan label koleksi museum, penulis beserta rekan juga

ditugaskan untuk mendesain label koleksi untuk pihak museum cetak nantinya. Penulis

beserta rekan menggunakan aplikasi Canva untuk mendesain seluruh label museum.

Penulis membuat beberapa ukuran label yang berbeda yaitu 17x12 cm,15x12 cm dan

30x9 cm. Penulis membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk menyelesaikan desain

label. Total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas terjemahan label

museum adalah kurang lebih satu bulan lamanya.

Menjelang selesainya kegiatan permagangan, penulis beserta rekan ditugaskan

untuk membantu mengawasi peserta Lomba Cerdas Cermat antar-SMP se-Jawa Barat.

Pengawasan dilakukan secara berganti-gantian di babak eliminasi dan dilakukan secara

bersamaan di babak semifinal dan final. Pengawasan dilakukan secara daring selama

babak eliminasi dan semifinal dan dilakukan secara luring di babak final.

Selama menjalani Program Mandiri Penguatan Profesional Keilmuan (PMP2K)

di Museum Sri Baduga, berikut adalah manfaat yang dirasakan oleh penulis,

diantaranya:

  • a) Diberikan peluang untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari selama kuliah, seperti dalam kegiatan penerjemahan dan penyuntingan.
  • b) Mendapatkan kesempatan untuk mempelajari dan memperluas kemampuan desain grafis penulis dalam membantu membuat label koleksi museum.
  • c) Memperoleh pengalaman bekerja di lingkungan kerja profesional.
  • d) Mengasah keterampilan interpersonal seperti kemampuan komunikasi, kerjasama tim, kepemimpinan, manajemen waktu, dan kedisiplinan.
  • e) Memperluas jaringan hubungan dengan sesama anggota magang, staf pembimbing, dan dosen.
  • F) Mendapatkan pengetahuan baru mengenai dunia sejarah dalam berbagai bentuk seperti benda peninggalan, tokoh-tokoh bersejarah, dan bahasa

Laporan ini memberikan gambaran umum tentang pelaksanaan Program Mandiri

Penguatan Profesional Keilmuan (PMP2K) yang telah penulis ikuti di Museum Sri Baduga

Bandung selama periode 15 minggu dari 24 Februari 2023 hingga 10 Juni 2023. Seluruh

kegiatan dilakukan secara luring/work from office (WFO) berhubung sudah tidak berlakunya

lagi darurat COVID-19.

Selama pelaksanaan PMP2K, penulis bertanggung jawab untuk menyelesaikan

beberapa tugas yang diberikan oleh Museum Sri Baduga. Tugas-tugas tersebut melibatkan

kerjasama dengan rekan magang lainnya dan berkomunikasi dengan staf Museum. Tugas-tugas

yang penulis lakukan meliputi: (1) menerjemahkan label koleksi museum dan koleksi keramik

museum (2) mendesain label koleksi museum, (3) mengawasi jalannya acara Lomba Cerdas

Cermat antar-smp se-Jawa Barat.

Kegiatan PMP2K ini memberikan banyak manfaat bagi penulis, terutama dalam hal

pengalaman bekerja di lingkungan profesional. Secara keseluruhan, kesempatan magang di

Museum Sri Baduga Bandung memberikan penulis pengetahuan baru dan meningkatkan

keterampilan baik soft skill maupun hard skill. Kedua aspek ini sangat berharga dan bermanfaat

untuk masa depan karier penulis. Meskipun penulis menghadapi beberapa kendala, seperti

penyesuaian dalam dunia kerja yang baru, kelowongan tugas, dan pembagian waktu dalam

mengerjakan tugas, penulis berhasil mengatasi kendala-kendala tersebut dengan bantuan dan

motivasi staff museum dan rekan magang penulis sehingga semua tugas dapat diselesaikan

dengan maksimal.

Secara umum, penulis merasa bahwa pelaksanaan PMP2K ini telah berjalan dengan

cukup baik. Semua pihak yang terlibat, termasuk program studi Bahasa dan Sastra Inggris,

Fakultas Bahasa dan Sastra, UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Museum Sri Baduga, dan anggota magang

lainnya, telah memberikan banyak pengetahuan dan bantuan kepada penulis dalam

mengerjakan dan menyelesaikan semua tugas yang telah diberikan. Penulis juga memiliki

beberapa saran dan point bagi mahasiswa yang tertarik menjalani PMP2K di masa depan.

Pertama, prioritas kan berkomunikasi dengan sesama anggota tim dan staff pembimbing karena

komunikasi termasuk salah satu kunci terpenting dalam menjalankan kegiatan agar tidak terjadi

kesalahpahaman atau tertinggalnya informasi. Selain itu, disarankan juga untuk mencatat atau

membuat catatan mental hal-hal kecil yang dianggap penting. Hal ini akan sangat membantu

dalam menyelesaikan tugas-tugas, bukan berati bertanya adalah hal terlalarang, 

catatan befungsi untuk memaksimalkan efisiensi kerja dengan waktu yang terbatas. Dan jika

mengalami kebingungan dalam menjalani kegiatan PMP2K atau kegiatan lainnya, usahakan

selalu menghubungi dosen pembimbing yang bertanggung jawab atas mahasiswa yang

melaksanakan kegiatan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun