Etika dan Teknologi Memahami Implikasi Sosial dari Kemajuan Media Digital
Novrian, S.Sos., M.Ikom
Muhammad Arif FadillahÂ
Bintang Nuri Alamsyah
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Jl. Raya Perjuangan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat 17121
Mariffadillah115@gmail.com
Abstrak
Etika dan teknologi dalam media digital adalah topik yang semakin penting di era modern, di mana kemajuan teknologi berkembang pesat dan berdampak signifikan pada masyarakat. Media digital telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan mengakses informasi, namun juga menimbulkan berbagai tantangan etis. Salah satu implikasi sosial utama adalah privasi, di mana data pribadi pengguna seringkali dikumpulkan dan digunakan tanpa persetujuan yang jelas. Selain itu, penyebaran informasi palsu dan berita hoaks menjadi masalah serius, mempengaruhi opini publik dan stabilitas sosial. Teknologi algoritma yang digunakan oleh platform media sosial juga mempengaruhi pandangan dunia pengguna, seringkali dengan cara yang memperkuat bias dan polarisasi. Etika dalam penggunaan media digital harus mencakup tanggung jawab untuk melindungi privasi, memastikan keakuratan informasi, dan mempromosikan inklusivitas serta keadilan. Pemahaman yang mendalam tentang implikasi sosial dari kemajuan teknologi ini penting untuk menciptakan lingkungan digital yang sehat dan berkelanjutan, di mana kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab demi kebaikan bersama.
Kata Kunci : Mengetahui informasi
Pendahuluan
Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita berkomunikasi, bekerja, dan mengakses informasi. Media digital, khususnya, telah menjadi kekuatan dominan yang membentuk opini publik, menyebarkan informasi, dan mempengaruhi perilaku sosial. Dari media sosial hingga platform streaming, teknologi telah mempermudah akses informasi secara instan dan global. Namun, di balik kemajuan ini, muncul berbagai tantangan etis yang signifikan.
Masalah privasi data menjadi perhatian utama. Penggunaan data pribadi oleh perusahaan teknologi untuk kepentingan komersial menimbulkan pertanyaan serius tentang hak individu atas privasi mereka. Informasi yang dikumpulkan melalui interaksi digital sering kali digunakan tanpa persetujuan eksplisit, menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana data tersebut disimpan, digunakan, dan dilindungi.
Penyebaran disinformasi dan berita palsu melalui platform digital telah mempengaruhi kualitas informasi yang diterima oleh masyarakat. Dengan kemampuan untuk menyebarkan informasi dengan cepat, media digital sering kali menjadi medium bagi penyebaran informasi yang tidak diverifikasi, yang dapat mempengaruhi opini publik dan memicu ketidakpercayaan terhadap sumber berita yang sah.
Algoritma dan kecerdasan buatan yang digunakan oleh platform media digital sering kali menciptakan filter bubble dan echo chambers, di mana pengguna hanya disajikan informasi yang sejalan dengan pandangan mereka. Hal ini dapat memperkuat polarisasi dan mengurangi eksposur terhadap perspektif yang beragam, menghambat dialog yang konstruktif dan pemahaman lintas pandangan.
Selain itu, ada juga tantangan terkait etika konten, di mana batasan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial menjadi semakin kabur. Platform media digital harus menyeimbangkan antara memberikan ruang bagi kebebasan berekspresi dan mencegah penyebaran konten yang berbahaya atau menyesatkan.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami implikasi sosial dari kemajuan media digital dan mengembangkan kerangka kerja etis yang dapat mengarahkan penggunaan teknologi secara bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai isu etis yang muncul dari penggunaan media digital, mengidentifikasi dampak sosial yang ditimbulkannya, dan mengusulkan rekomendasi untuk kebijakan dan praktik yang lebih baik. Dengan demikian, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tidak hanya memaksimalkan manfaat teknologi, tetapi juga meminimalkan dampak negatifnya terhadap masyarakat.
Kajian pustaka
Kemajuan teknologi digital telah membawa dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang media. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memahami implikasi etis dan sosial dari kemajuan ini. Menurut Andrejevic (2014), media digital telah merevolusi cara informasi disebarkan dan diterima oleh masyarakat. Dengan kemampuan untuk menyebarkan informasi secara cepat dan luas, media digital sering kali menjadi sarana penyebaran disinformasi dan berita palsu, yang dapat mempengaruhi persepsi dan opini publik. Hal ini didukung oleh penelitian Vosoughi, Roy, dan Aral (2018) yang menemukan bahwa berita palsu menyebar lebih cepat dan lebih luas di media sosial dibandingkan dengan berita yang diverifikasi kebenarannya.
Selain itu, masalah privasi data menjadi salah satu isu utama dalam kajian tentang media digital. Menurut boyd dan Crawford (2012), penggunaan data pribadi oleh perusahaan teknologi untuk kepentingan komersial menimbulkan pertanyaan serius tentang hak individu atas privasi mereka. Informasi yang dikumpulkan melalui interaksi digital sering kali digunakan tanpa persetujuan eksplisit, yang memicu kekhawatiran tentang bagaimana data tersebut disimpan, digunakan, dan dilindungi. Dalam konteks ini, penelitian oleh Zuboff (2019) tentang kapitalisme pengawasan menyoroti bagaimana data pribadi dimanfaatkan oleh perusahaan besar untuk mengendalikan dan mempengaruhi perilaku konsumen.
Kajian tentang algoritma dan kecerdasan buatan dalam media digital juga menunjukkan dampak signifikan terhadap eksposur informasi dan pandangan sosial. Pariser (2011) mengemukakan konsep filter bubble, di mana algoritma media sosial menyaring konten yang tidak sejalan dengan preferensi pengguna, menciptakan lingkungan informasi yang homogen dan memperkuat polarisasi. Hal ini diperkuat oleh penelitian oleh Sunstein (2017), yang menunjukkan bahwa echo chambers yang dihasilkan oleh algoritma dapat mengurangi eksposur terhadap perspektif yang beragam dan menghambat dialog konstruktif.
Selain itu, penelitian tentang etika konten di media digital menyoroti tantangan dalam menyeimbangkan kebebasan berekspresi dengan tanggung jawab sosial. Menurut Gillespie (2018), platform media digital harus mengembangkan kebijakan yang efektif untuk mengelola konten yang berbahaya atau menyesatkan, sambil tetap mendukung kebebasan berekspresi. Dalam konteks ini, penelitian oleh Napolitano (2020) menunjukkan perlunya kerangka kerja etis yang dapat mengarahkan penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.
Etika
Etika dalam media digital merupakan aspek krusial yang mengatur bagaimana informasi diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi dalam ruang digital. Dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan luas, muncul tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa konten yang disajikan akurat, tidak menyesatkan, dan bebas dari bias. Privasi pengguna adalah salah satu isu utama, mengingat data pribadi sering dikumpulkan dan dianalisis tanpa persetujuan yang memadai. Selain itu, etika media digital juga mencakup tanggung jawab untuk menghindari penyebaran kebencian, diskriminasi, dan konten berbahaya lainnya yang dapat merugikan individu atau kelompok. Transparansi dalam algoritma yang mengatur apa yang dilihat pengguna juga penting untuk mencegah manipulasi informasi yang dapat memperkuat polarisasi sosial dan politik. Dengan mematuhi prinsip-prinsip etika ini, media digital dapat memainkan peran positif dalam membangun masyarakat yang lebih adil, informasi yang terpercaya, dan lingkungan digital yang aman dan inklusif.
Teknologi
Teknologi dalam media digital telah merevolusi cara kita mengakses, memproduksi, dan berbagi informasi. Penggunaan internet dan perangkat mobile memungkinkan akses informasi yang cepat dan mudah dari mana saja dan kapan saja. Platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram memfasilitasi komunikasi dan interaksi sosial dalam skala global, sementara algoritma canggih yang digunakan oleh platform ini mampu menyajikan konten yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi pengguna. Selain itu, teknologi streaming memungkinkan kita untuk menonton video dan mendengarkan musik tanpa harus mengunduhnya, yang telah mengubah industri hiburan secara signifikan. Realitas virtual (VR) dan augmented reality (AR) juga membuka peluang baru untuk pengalaman media yang lebih imersif dan interaktif. Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) semakin banyak digunakan untuk analisis data besar (big data), yang membantu dalam memahami tren dan pola perilaku pengguna untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam pemasaran dan pengembangan konten. Namun, meski membawa banyak manfaat, kemajuan teknologi ini juga menghadirkan tantangan, seperti masalah privasi, keamanan data, dan penyebaran informasi yang tidak akurat. Oleh karena itu, penting untuk mengelola penggunaan teknologi dalam media digital dengan bijaksana untuk memaksimalkan manfaatnya sekaligus memitigasi risikonya.
Implikasi
Implikasi sosial dalam media digital sangat luas dan kompleks, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan individu dan masyarakat. Pertama, media digital telah mengubah cara kita berkomunikasi, memungkinkan interaksi instan dan global, tetapi juga menimbulkan masalah seperti cyberbullying dan ketergantungan pada media sosial. Penyebaran informasi melalui platform digital dapat mempengaruhi opini publik dan perilaku sosial, dengan potensi untuk menyebarkan berita palsu dan hoaks yang dapat memicu ketidakstabilan sosial dan politik. Selain itu, algoritma yang digunakan oleh media sosial sering kali menciptakan "filter bubble," di mana pengguna hanya terpapar pada informasi yang sesuai dengan pandangan mereka, memperkuat polarisasi dan mengurangi dialog antar kelompok dengan pandangan berbeda.
Media digital juga berdampak pada privasi individu, dengan banyaknya data pribadi yang dikumpulkan dan digunakan oleh perusahaan teknologi untuk tujuan komersial atau bahkan pengawasan. Di sisi lain, media digital dapat memberdayakan masyarakat dengan menyediakan platform untuk aktivisme sosial dan politik, memungkinkan mobilisasi massa dan penyebaran kesadaran tentang isu-isu penting. Dampak ekonomi juga signifikan, dengan munculnya ekonomi digital yang mengubah pola kerja dan menciptakan peluang baru, tetapi juga menantang model bisnis tradisional dan memperluas kesenjangan digital. Secara keseluruhan, implikasi sosial dari media digital mencakup peluang besar untuk kemajuan dan inovasi, tetapi juga memerlukan pengelolaan yang hati-hati untuk mengatasi tantangan dan risiko yang muncul.
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami implikasi etis dan sosial dari kemajuan media digital. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen. Wawancara mendalam dilakukan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pakar teknologi, akademisi, praktisi media, dan pengguna media digital, untuk mendapatkan wawasan yang mendalam tentang pandangan dan pengalaman mereka terkait isu-isu etis dan sosial yang muncul dari penggunaan media digital. Partisipan dipilih melalui teknik purposive sampling, dengan kriteria tertentu untuk memastikan keberagaman perspektif yang mencerminkan berbagai aspek dari fenomena yang diteliti.
Selain wawancara, penelitian ini juga melakukan analisis dokumen terhadap laporan, kebijakan, dan literatur akademik yang relevan. Dokumen-dokumen ini dianalisis untuk mengidentifikasi tema-tema utama dan tren dalam diskusi tentang etika dan teknologi media digital. Teknik analisis tematik digunakan untuk mengkategorikan dan menginterpretasikan data, dengan fokus pada mengidentifikasi pola dan hubungan antara berbagai isu etis dan sosial yang diangkat oleh partisipan dan sumber dokumen.
Untuk meningkatkan keabsahan dan keandalan temuan, penelitian ini menerapkan triangulasi data dengan membandingkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Proses ini memungkinkan peneliti untuk mengecek konsistensi temuan dan memperkuat validitas interpretasi. Selain itu, peneliti juga menerapkan reflexivity, di mana peneliti secara kritis merefleksikan posisi mereka dan potensi bias yang dapat mempengaruhi proses dan hasil penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan utama mengenai implikasi etis dan sosial dari kemajuan media digital. Pertama, masalah privasi data muncul sebagai salah satu kekhawatiran utama di kalangan partisipan. Mayoritas informan mengungkapkan ketidaknyamanan mereka terhadap praktik pengumpulan data pribadi oleh perusahaan teknologi. Mereka merasa bahwa data mereka sering digunakan tanpa persetujuan yang jelas dan sering kali untuk kepentingan komersial. Beberapa partisipan juga menyebutkan kekhawatiran tentang keamanan data, mengingat seringnya terjadi kebocoran data yang dapat merugikan individu.
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa penyebaran disinformasi dan berita palsu melalui media digital memiliki dampak signifikan terhadap persepsi publik. Partisipan melaporkan bahwa mereka sering kali kesulitan membedakan antara informasi yang benar dan yang salah di media sosial. Hal ini diperburuk oleh algoritma yang cenderung memperkuat bias konfirmasi dengan menyajikan konten yang sejalan dengan pandangan pengguna. Akibatnya, terjadi peningkatan polarisasi dan fragmentasi sosial, di mana kelompok-kelompok masyarakat menjadi semakin terisolasi dalam "echo chambers" mereka sendiri.
Dari segi etika konten, partisipan menyoroti perlunya platform media digital untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola konten yang berpotensi merugikan. Mereka mengakui pentingnya kebebasan berekspresi, tetapi juga menekankan bahwa kebebasan ini harus diimbangi dengan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran ujaran kebencian, kekerasan, dan informasi menyesatkan. Beberapa partisipan menyarankan perlunya regulasi yang lebih ketat dan transparansi dalam kebijakan moderasi konten.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan media digital telah mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi dan berinteraksi satu sama lain. Media sosial, misalnya, telah menjadi platform utama untuk mendapatkan berita dan berkomunikasi, menggantikan media tradisional seperti surat kabar dan televisi. Namun, perubahan ini juga membawa tantangan baru, seperti kecanduan media sosial dan penurunan kualitas interaksi sosial.
Namun, hasil kajian juga mengungkapkan beberapa dampak negatif yang signifikan. Privasi pengguna sering kali terancam karena data pribadi dikumpulkan dan digunakan tanpa persetujuan yang jelas. Penyebaran informasi palsu dan hoaks melalui media digital dapat mengganggu stabilitas sosial dan politik. Algoritma yang digunakan oleh platform media sosial sering kali menciptakan "filter bubble," di mana pengguna hanya terpapar pada informasi yang memperkuat pandangan mereka, mengurangi eksposur terhadap perspektif berbeda, dan memperkuat polarisasi sosial. Selain itu, ketergantungan pada media sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk meningkatkan perasaan cemas dan depresi.
Pembahasan mengenai temuan ini menyoroti pentingnya pendekatan yang seimbang dalam penggunaan teknologi media digital. Regulasi yang lebih ketat dan kebijakan privasi yang lebih baik diperlukan untuk melindungi data pribadi pengguna. Selain itu, literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat dapat mengenali dan menolak informasi palsu, serta menggunakan media digital dengan lebih bijak. Platform media sosial juga perlu lebih transparan dalam penggunaan algoritma dan berusaha untuk menyediakan konten yang lebih beragam guna mendorong dialog yang sehat di antara pengguna dengan pandangan berbeda. Dengan memahami dan mengelola implikasi sosial dari kemajuan teknologi media digital, kita dapat memaksimalkan manfaatnya sekaligus memitigasi dampak negatifnya, menciptakan lingkungan digital yang lebih etis dan inklusif.
Pembahasan temuan ini menyoroti pentingnya pendekatan multi-stakeholder dalam mengatasi isu-isu etis dan sosial yang muncul dari kemajuan media digital. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan literasi digital untuk membantu masyarakat memahami cara kerja algoritma dan mengidentifikasi informasi yang akurat. Selain itu, diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dan kolaboratif antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat sipil untuk memastikan penggunaan teknologi media yang bertanggung jawab dan etis.
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa meskipun teknologi media digital membawa banyak manfaat, ada implikasi etis dan sosial yang signifikan yang harus dikelola dengan hati-hati. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu ini, diharapkan dapat dikembangkan strategi yang efektif untuk memaksimalkan manfaat teknologi sambil meminimalkan dampak negatifnya terhadap masyarakat.
Kesimpulan
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya memahami dan mengelola implikasi etis dan sosial dari kemajuan media digital dalam konteks masyarakat modern. Hasil analisis menunjukkan bahwa masalah privasi data, penyebaran disinformasi, dan tantangan terkait etika konten menjadi isu yang mendesak untuk ditangani. Penggunaan teknologi media digital telah mengubah cara masyarakat mengakses informasi, berinteraksi, dan membentuk opini publik.
Salah satu temuan utama adalah bahwa privasi data menjadi perhatian utama di antara pengguna media digital. Kebocoran data dan penggunaan data pribadi tanpa persetujuan yang jelas menjadi titik kritis yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap platform dan layanan digital. Selain itu, penyebaran disinformasi dan berita palsu melalui media sosial menunjukkan dampak negatif terhadap kualitas informasi yang diterima oleh masyarakat. Algoritma yang mengarah pada filter bubble dan echo chambers juga berkontribusi pada polarisasi opini dan fragmentasi sosial yang lebih besar.
Dari segi etika konten, penelitian ini menekankan perlunya pendekatan yang lebih bertanggung jawab dari platform media digital dalam mengelola konten yang berpotensi merugikan. Kebebasan berekspresi harus diimbangi dengan kebijakan moderasi yang jelas dan efektif untuk mencegah penyebaran konten berbahaya dan tidak akurat.
Pembahasan dari temuan ini menyoroti pentingnya kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat sipil, dalam mengatasi tantangan ini secara efektif. Regulasi yang lebih ketat, literasi digital yang ditingkatkan, dan transparansi dalam praktik teknologi adalah langkah-langkah yang direkomendasikan untuk menciptakan lingkungan media digital yang lebih aman, etis, dan inklusif bagi masyarakat global.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang bagaimana teknologi media digital dapat memberikan manfaat maksimal sambil mengurangi risiko sosial dan etis yang terkait. Dengan implementasi rekomendasi yang tepat, diharapkan dapat mengembangkan lingkungan media digital yang lebih berkelanjutan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Daftar pustaka
Admindiskominfo. (2023, Mei 15). Literasi Digital, Diskominfo Kuningan : Pentingnya Etika Bermedsos Bagi Remaja. Retrieved from diskominfo.kuningankab.go.id: https://diskominfo.kuningankab.go.id/literasi-digital-diskominfo-kuningan-pentingnyaetika-bermedsos-bagi-remaja/
Anggraeni, P. N., Herdiani, S., Rustini, T., & Arifin, M. H. (2022). Pengaruh Kemajuan Teknologi Komunikasi Terhadap Perkembangan Sosial Anak. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS), 1 - 4.
BAKTI. (2019, Mei 10). BAKTI - Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Komunikasi Di Era Digital. Retrieved from batikominfo.com: https://www.baktikominfo.id/en/informasi/pengetahuan/dampak_positif_dannegatif_perkembangan
teknologi komunikasi di era digital-806 Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. (2021). Dampak Teknologi Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat. Retrieved from sulselprov.go.id: https://sulselprov.go.id/welcome/post/dampak-teknologi-terhadapkehidupan-sosial-masyarakat
KEMENTERIAN LUAR NEGERI INDONESIA. (2018). KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI CANBERRA, AUSTRALIA. Retrieved from kemlu.go.id: https://kemlu.go.id/canberra/id/read/indonesia/2186/etcmenu#:~:text=Indonesia%20merupakan%20negara%20kepulauan%20terbesar,aneka%20 kulinari%20yang%20menggugah%20selera.
Putri, D. (2023, Maret 29). 10 Bahaya Kemajuan IPTEK terhadap Interaksi Sosial dalam Masyarakat. Retrieved from kids.grid.id: https://kids.grid.id/read/473743840/10-bahayakemajuan-iptek-terhadap-interaksi-sosial-dalam-masyarakat?page=all
Putri, V. K., & Gischa, S. (2022, Februari 22). Dampak Kemajuan Teknologi di Bidang Sosial dan Budaya. Retrieved from kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/09/142234669/dampak-kemajuanteknologi-di-bidang-sosial-dan-budaya?page=all
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H