Mohon tunggu...
Ir Muh Arif Arofah ST MT IPP
Ir Muh Arif Arofah ST MT IPP Mohon Tunggu... Insinyur - Program Profesi Insinyur Universitas Petra Surabaya (Mar 2024-Jul 2024) | S2 Tek. Sipil Transportasi Universitas Trisakti (Sept 2022 - Feb 2024) | S1Teknik Sipil BINUS University (Sept 2016 - Augs 2020)| Ass. Tenaga Ahli Transport | SKA Ahli Teknik Jalan Muda

Mari berteman dengan klik follow IG @ir.arifarofah | muhammadarifarofah@gmail.com | LinkedIn: Muhammad Arif Arofah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

[Teknik 2] 3 Latihan Keras-Lemah Volume Agar Presentasi Gak Monoton, Yuk Coba!

30 Maret 2024   12:13 Diperbarui: 30 Maret 2024   12:40 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Freepik.com/wavebreakmedia_micro

Halo Kompasianers! 

Kamu pernah merasa membuat penonton mengantuk saat sedang presentasi? Hal tersebut terjadi karena intonasi suara yang monoton lho! Keras-lemahnya volume merupakan salah satu adalah kunci bagi kamu untuk menekankan hal penting  serta menunjukan rasa percaya diri. Yuk, kenali lebih dalam 3 latihan keras-lemah volume berdasarkan pengalaman saya, supaya kamu dapat terapkan saat presentasi untuk dapat lebih efektif dan menarik penonton:

1. Latihan Humming

Sumber Gambar: Freepik.com/Benzoix
Sumber Gambar: Freepik.com/Benzoix

Humming, atau bersenandung, merupakan latihan vokal sederhana namun efektif untuk meningkatkan kemampuan prensentasi. Latihan ini membantu kamu menghangatkan pita suara serta meningkatkan proyeksi suara. Berikut adalah beberapa tips latihan-nya:

  • Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan sambil bersenandung dengan nada "do-re-mi-fa-so-la-si-do";
  • Ubah kalimat menjadi humming dengan menambahkan konsonan di antara nada. Contohnya, "Mmm-mmm-se-la-mat pa-gi" atau "Mmm-mmm-te-ri-ma ka-sih";
  • Lakukan humming dengan nada "do-re-mi-fa-so-la-si-do" namun menggunakan vokal "mmm", "nnn", "nnn", "eee", dan "ooo";
  • Rasakan vibrasi pada kepala, leher, serta dada kamu.

2. Latihan Lip-trills

Sumber Gambar: Freepik.com/prostooleh
Sumber Gambar: Freepik.com/prostooleh
Lip-trills adalah teknik vokal yang bermanfaat untuk meningkatkan kontrol dan fleksibilitas suara. Teknik ini melibatkan langit-langit mulut serta getaran bibir yang cepat. Berikut adalah beberapa tips latihan-nya:
  • Hembuskan napas perlahan sambil mengucapkan "brrr" dengan bibir bergetar;
  • Bergantian dengan hembuskan napas perlahan sambil mengucapkan "trrr" dengan lidah langit-langit mulut;
  • Lakukan dengan volume keras selama 5 detik;
  • Turunkan volume ke level lemah selama 5 detik;
  • Ulangi pola keras-lemah selama beberapa menit.

3. Latihan Sirens

Sumber Gambar: Freepik.com/benzoix
Sumber Gambar: Freepik.com/benzoix
Sirens adalah latihan vokal yang menggunakan melodi naik dan turun dengan pola tertentu, menyerupai suara sirene. Latihan ini membantu kamu untuk mengembangkan jangkauan vokal, kontrol nada, dan transisi antar nada.  Berikut adalah beberapa tips latihan-nya:
  • Pilih vokal yang nyaman, seperti "oo", "ee", atau "ah".
  • Sirens Naik =   Tarik napas dalam, hembuskan perlahan sambil bersuara dengan vokal yang dipilih, mulai dari nada rendah dan naikkan pitch secara bertahap. Bayangkan suara sirene yang menaikkan nadanya.
  • Sirens Turun:  Setelah mencapai nada tertinggi yang nyaman, turunkan pitch secara perlahan dengan suara vokal yang sama. Ikuti gerakan seperti sirene yang menurunkan nadanya.
  • Ulangi: Lakukan beberapa repetisi sirene naik turun nada. Anda bisa bereksperimen dengan kecepatan dan jangkauan nada.

Nah, teknik-teknik diatas dapat kamu lakukan untuk  membuat presentasi yang tidak monoton.  Berbicara itu tidak mudah lho! Jadi jangan lupa untuk menghargai siapapun yang sedang berbicara di depan kamu. Pastikan untuk selalu berlatih dan memperbaiki setiap kesalahan supaya dapat tampil secara maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun