Mohon tunggu...
Muhammad Arifai
Muhammad Arifai Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Dosen

Humas SMAN 1 Soppeng

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ayo Menjadi Guru "Miskin"

30 Januari 2024   10:32 Diperbarui: 30 Januari 2024   10:42 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pendahuluan

               Guru adalah profesi mulia dan termasuk tugas profesional. Di samping itu, guru adalah sumber ilmu bagi anak-anak didiknya. Namun, di abad 21 ini atau sering disebut zaman millenial, peranan guru sebagai sumber ilmu telah tergantikan oleh internet bersama "kerabatnya" seperti google, yahoo, Whats App, twitter, face book, skype, dsb. Oleh karena itu, guru di abad 21 ini sudah harus segera berbenah menjadi guru yang "miskin" yaitu guru yang motivator, inspirator, kreator, dan inovator.

Tidak dapat dihindari dan dipungkiri bahwa kita para guru tengah menghadapi peserta didik abad 21. Peserta didik yang sudah sangat akrab dengan HP, laptop, andorid sehingga mereka secara tak sadar telah pula menjadi warga net. Akibatnya, peserta didik dengan mudah dapat berselancar di dunia maya kapan saja dan di mana saja. Bahkan segala aktivitas mereka sepertinya tidak dapat lepas dari dampingan HP (handphone) terutama HP smart yang setiap hari semakin bermunculan dengan fitur-fitur menarik. Jadi, tentu kita sebagai guru harus dan mesti siap-siap juga menjadi guru abad 21 dengan predikat "miskin" tersebut. Jangan sampai peserta didik kita sudah berada di abad 21 tetapi kita gurunya masih di abad 20.

B. Bagaimana Menjadi Guru "miskin"?

               Guru miskin adalah guru yang bertindak sebagai motivator, inspirator, kreator, dan inovator. Lalu, bagaimana menjadi guru miskin?

1. Guru sebagai motivator

Menurut KBBI, motivator adalah orang yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak. Berdasarkan hal tersebut maka guru sebagai motivator bermakna guru yang menjadi penggerak atau pendorong bagi peserta didik agar senantiasa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjadi guru sebagai motivator adalah sebagai berikut:

menjadi teladan bagi peserta didik

Guru masa depan adalah guru yang selalu menjadi teladan bagi peserta didiknya. Guru adalah orang yang patut ditiru dan dijadikan teladan bagi peserta didik. Jadilah guru yang senantiasa berpenampilan rapi, disiplin dan tegas dalam bertindak serta ramah kepada anak didik. Jadikan anak didik kita sebagai sahabat atau dapat pula dijadikan sebagai laksana anak kandung kita sehingga terjalin hubungan batin yang akrab namun saling menghormati. Ajar dan didiklah anak kita dengan hati. Dengan demikian, anak didik kita akan mudah diarahkan dan dimotivasi untuk selalu mengikuti kegiatan pembelajaran.

Memiliki wawasan luas

Guru masa depan adalah guru yang memiliki wawasan luas. Guru yang selalu belajar dan belajar, rajin membaca buku, membaca lewat media cetak atau pun media online. Dengan wawasan luas yang dimilikinya, guru akan mudah menyampaikan informasi baru kepada anak didiknya. Melalui informasi-informasi baru yang bermanfaat dan disampaikan setiap hari kepada anak didik, guru dapat menyisipkan motivasi kepada peserta didiknya.

Mampu bercerita

Guru masa depan adalah guru yang mampu bercerita kepada anak didiknya. Cerita tentang keberhasilannya menjadi guru dan cerita yang bernilai pendidikan bagi anak-anak didiknya. Melalui cerita-cerita yang disampikan akan muncul motivasi pada diri peserta didik untuk menjadi orang yang berguna di masa yang akan datang.

2. Guru sebagai Inspirator

Bagaimana menjadi guru inspirator atau sebagai sumber inspirasi bagi peserta didik? Sebaiknya kita cermati arti kata inspirsi. Menurut KBBI, kata inspirasi berarti ilham. Menginspirasi bermakna menimbulkan inspirasi atau mengilhami.

               Guru akan menjadi sumber inspirasi bagi peserta didiknya jika ia mampu menjadi patriot yang hebat dalam menyajikan materi pembelajaran di kelas. Guru yang patriot akan selalu tampil hebat dan mumpuni di depan peserta didiknya. Dari otak dan pikirannya, akan memancar sinyal-sinyal inovatif yang menarik dan menyenangkan sehingga para peserta didik akan terinspirasi untuk berbuat, bekerja, dan bergerak menemukan sendiri materi-materi pembelajaran yang sesungguhnya. Pembelajaran yang kaku diubah menjadi luwes. Kedudukan peserta didik berubah dari hanya sebagai objek pembelajaran menjadi subjek pembelajaran. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan serius namun santai sehingga peserta didik tidak pernah merasa jenuh atau bosan. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan pembelajaran pun akan berhasil. Untuk menjadi guru yang menginspirasi, beberapa hal perlu diperhatikan sebagai berikut:

a. Penampilan

               Sebelum masuk kelas alangkah baiknya jika seorang guru memperhatikan penampilannya. Penampilan yang dimaksud antara lain, rambut yang disisir rapi (bagi guru laki-laki sebaiknya berambut pendek), baju dan celana yang rapi, sepatu yang mengkilap, serta penampilan yang luwes di depan kelas saat menyajikan materi pembelajaran.

b.  Gaya Mengajar

               Guru yang mengajar dengan gaya yang menarik akan menjadikan peserta didik  tertarik dan senang mengikuti kegiatan pembelajaran. Misalnya kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan metode sersan (serius tapi santai). Setiap empat puluh menit misalnya,  diselingi dengan intermezo sehingga peserta didik akan merasa terhibur.

c. Menguasai TIK

               Menguasai TIK (teknologi informasi dan komputer) sangat penting bagi guru. Guru yang menguasai TIK akan dengan mudah melakukan berbagai improvisasi dalam menyajikan materi pembelajaran yang tentu saja dapat menjadi inspirasi bagi peserta didik.

d. Pengelolaan Kelas

               Guru harus bisa melakukan pengelolaan kelas yang baik dan berkesinambungan. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, seringkali didapatkan peserta didik yang kerjanya hanya menganggu temannya atau mengerjakan sesuatu yang tidak berhubungan dengan materi pembelajaran yang disajikan. Di sinilah perlunya seorang guru memiliki kemampuan dalam pengelolaan kelas. Tegurlah peserta didik dengan bijak dan sedikit gaya  ironi agar peserta didik tetap merasa nyaman meski mendapat teguran.

3. Guru sebagai Kreator

               Guru masa depan adalah guru yang kreator. Guru kreator adalah guru pencetus gagasan. Melalui gagasan-gagasan baru yang muncul dari guru, peserta didik akan menjadi kreatif menerima dan melaksanakan gagasan yang diberikan. Misalnya peserta didik diberi gagasan untuk memvisualisasikan alur cerita dalam penggalan novel atau sebuah cerpen. Selain itu, guru juga dapat berkreasi dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT dengan memanfaatkan aplikasi di HP peserta didik seperti Face book, Instagram, atau Whats App, dsb.

4. Guru sebagai Inovator

               Guru masa depan adalah guru yang inovator. Guru inovator adalah guru yang selalu memperkenalkan gagasan dan metode baru kepada peserta didik. Guru inovator menjadikan peserta didik tidak menjadi bosan atau jenuh mengikuti kegiatan pembelajaran.

               Pembelajaran tidak mutlak dilaksanakan di dalam kelas tetapi sekali-kali peserta didik dibawa ke lingkungan luar sekolah. Misalnya saat menyajikan materi menulis gagasan atau menulis hasil observasi, maka peserta didik dapat dibawa ke lingkungan sekitar sekolah yang disesuaikan dengan kondisi letak sekolah.

C. Penutup

               Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru masa depan itu adalah guru yang miskin yakni motivator, inspirator, kreator, dan inovator. Menjadi guru miskin tidaklah sulit karena hanya bermodalkan kemauan, kesungguhan hati untuk berubah, dan tanggung jawab yang tinggi untuk menjadi guru profesional. Oleh karena itu, disarankan kepada para rekan pendidik agar senantiasa belajar sebelum mengajar dan jangan pernah berhenti belajar. Munculkanlah selalu hologram keadaan PBM esok hari di depan mata agar kegiatan PBM yang terlaksana esok harinya lebih inspiratif, kreatif, inovatif, berbalut nuansa motivasi bagi peserta didik kita. Mari kita hadapi peserta didik abad 21 dengan menjadi guru profesional yang miskin. Ayo menjadi guru "miskin".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun