Mohon tunggu...
Muhamad Aqil Maulana
Muhamad Aqil Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Harimau mati meninggalkan taring, manusia mati meninggalkan nama

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apa yang Terjadi Jika Kembali WFH?

29 Agustus 2023   17:00 Diperbarui: 29 Agustus 2023   17:04 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi telah mengubah lanskap kerja secara drastis, memperkenalkan konsep "Work From Home" atau WFH ke dalam kehidupan kita. Selama periode ini, banyak orang merasakan tantangan baru dalam menjaga produktivitas, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang berbeda. Artikel ini akan membahas tentang apa yang terjadi jika kita kembali ke mode WFH, menggali dampak positif dan tantangan yang mungkin dihadapi.

1. Dampak Positif Kembali ke WFH

WFH telah membawa sejumlah dampak positif yang mungkin akan terus dirasakan jika kembali ke mode kerja tersebut:

  • Baca juga: Marah dalam Diam

    Fleksibilitas Waktu: Kembali ke WFH memberikan fleksibilitas dalam mengatur jadwal kerja. Kita dapat memanfaatkan waktu yang akan dihabiskan dalam perjalanan untuk hal-hal produktif lainnya, seperti berolahraga atau beristirahat.

  • Lingkungan yang Dikenal: Lingkungan rumah biasanya lebih dikenal dan nyaman, yang dapat meningkatkan kenyamanan kerja. Kita dapat menciptakan suasana kerja yang sesuai dengan preferensi pribadi.

  • Waktu Bersama Keluarga: WFH memungkinkan kita untuk lebih dekat dengan keluarga. Kita dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama, mengurangi perasaan terpisah akibat jarak.

  • Polusi Udara Berkurang : Kerja di kantor mengharuskan para karyawannya menggunakan kendaraan agar tiba di kantor tepat waktu. Namun, polusi udara yang dihasilkan akan terus meningkat. Kebijakan WFH akan membantu mengurangi polusi tersebut.

2. Tantangan Kembali ke WFH

Namun, kembali ke WFH juga dapat menghadirkan tantangan tertentu:

  • Isolasi Sosial: Meskipun dapat dekat dengan keluarga, WFH juga dapat membuat seseorang merasa terisolasi dari interaksi sosial di kantor. Kolaborasi dan komunikasi langsung dengan rekan kerja dapat berkurang.

  • Batasan Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi: Kembali ke WFH dapat membuat batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi kabur. Kesulitan memisahkan waktu kerja dan waktu istirahat dapat mengakibatkan peningkatan stres dan kelelahan.

  • Keterbatasan Peralatan dan Ruang Kerja: Tidak semua rumah memiliki infrastruktur yang ideal untuk WFH. Keterbatasan peralatan dan ruang kerja yang efisien dapat mempengaruhi produktivitas.

3. Menavigasi Kembali Mode WFH dengan Sukses

Untuk berhasil kembali ke mode WFH, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Buat Rutinitas yang Jelas: Tetapkan jadwal kerja yang jelas, termasuk waktu untuk istirahat dan waktu keluar dari "kantor" di akhir hari.

  • Komunikasi yang Efektif: Penting untuk tetap terhubung dengan rekan kerja melalui berbagai alat komunikasi. Pertemuan virtual dan kolaborasi secara online dapat membantu menjaga kolaborasi.

  • Buat Ruang Kerja yang Nyaman: Sediakan ruang kerja yang nyaman dan bebas gangguan di rumah. Ini akan membantu meningkatkan fokus dan produktivitas.

  • Pisahkan Waktu Kerja dan Waktu Pribadi: Tetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi. Matikan notifikasi pekerjaan setelah jam kerja selesai.

Kesimpulan:

Kembali ke mode WFH membawa dampak dan tantangan yang perlu diatasi. Dengan fleksibilitas dan perencanaan yang baik, kita dapat menjaga produktivitas dan kesejahteraan di tengah perubahan lingkungan kerja. Penting untuk tetap beradaptasi dengan perubahan dan menjaga keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun