Mohon tunggu...
Muhamad Aqil Maulana
Muhamad Aqil Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Terimakasih sudah mampir dan selamat membaca ^_^

Selanjutnya

Tutup

Love

3 Hal yang Harus Diperhatikan jika Ingin Menikah

4 Agustus 2022   14:56 Diperbarui: 4 Agustus 2022   15:07 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Menikah itu bukan sehari dua hari atau seminggu dua minggu. Bukan pula sebulan dua bulan atau setahun dua tahun, melainkan seumur hidup.

Menurut saya, inilah yang menjadi alasan utama mengapa kita tidak harus terburu-buru menikah. Terlebih, ada banyak hal yang harus diperhatikan dengan serius. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Harus bisa menjaga emosi

Seperti yang disebut di atas, menikah itu perkara seumur hidup. Ini berarti, segala duka dan suka pasti akan dialami oleh pasangan suami istri. Suka dan duka inilah yang dapat menentukan ke arah mana jenjang pernikahan berlangsung. Bahagia atau sengsara, lanjut atau kandas, langgeng atau cerai, momen inilah yang menjadi faktor utamanya.

Jika yang dialami adalah hal-hal yang disukai, pernikahan pasti akan sangat terasa indah. Namun, bagaimana jika hal yang dialami adalah hal duka? Bagaimana jika ada konflik di antara pasangan? Apakah pernikahan akan terasa indah juga? Di sinilah emosi sangat berperan penting untuk menaklukkan keadaan tersebut.

Sebelum memutuskan untuk lanjut ke jenjang yang lebih serius, lihatlah dirimu dan pasanganmu terlebih dahulu. Apakah masing-masing dari kalian bisa menjaga emosi? Apakah masing-masing dari kalian bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin?

Jika dirimu sudah Kamu yakini bisa menjaga emosi, bagaimana dengan pasanganmu? Apakah cara dia menyelesaikan masalah itu tidak menyakiti hatimu? Apakah caranya menyelesaikan masalah tidak menimbulkan masalah yang baru?

Jika sudah bisa saling menjaga emosi, Kamu bisa langsung melanjutkan hubunganmu ke jenjang yang lebih serius.

2. Finansial yang mendukung

Penyebab paling umum perceraian terjadi adalah masalah finansial. Hal ini dikarenakan finansial menyentuh berbagai macam aspek kehidupan. Mulai dari makan, minum, membeli barang, membeli tempat tinggal, dan lain hal sebagainya. Terlebih, Sri Mulyani berkata bahwa generasi muda RI terancam tak dapat beli rumah. Hal ini pula yang menyebabkan banyak generasi muda yang sudah menikah, namun masih menumpang dengan orang tuanya.

Bohong jika ada orang yang berkata bahwa dirinya tidak perlu uang. Benar adanya bahwa uang itu bukan segalanya, ada beberapa hal yang tidak dapat dibeli oleh uang. Kita dapat membeli rumah, namun tidak dengan kenyamanannya. Kita dapat membeli jam, namun tidak dengan waktunya. Kita dapat membeli kesehatan, namun tidak dengan nyawa.

Tentu saja ini merupakan hal yang harus diperhatikan ketika dua orang kekasih ingin lanjut ke jenjang yang lebih serius. Untuk mempersiapkannya, Kamu harus mulai melatih dirimu mengenai keuangan sedini mungkin.

Masalah keuangan yang sering terjadi adalah lebih besarnya pengeluaran di banding pemasukan. Oleh karena itu, Kamu harus bisa memperbesar pemasukan. Jika tidak bisa, Kamu bisa melatih dirimu untuk meminimalisir pengeluaran.

3. Menikah perlu ilmu

Menikah bukanlah perkara main-main. Ini adalah hal serius. Tentu saja, diperlukan ilmunya supaya pernikahan agar tetap langgeng. Jika ingin menanak nasi dengan hasil lezat saja diperlukan ilmu, apalagi dengan menikah.

Salah satu tujuan dari menikah itu adalah mendapatkan keturunan. Ketika sudah mendapat keturunan, urusan sepasang suami istri pun masih belum selesai. Mereka masih harus menuntun dan membimbing agar keturunannya menjadi keturunan yang dapat berguna bagi bangsa, negara, dan agama.

Namun, yakinkah kita bahwa keturunan yang akan meneruskan kita adalah keturunan yang dapat menjadi harapan umat? Bagaimana jadinya jika mereka bertolak belakang dengan apa yang kita harapkan? Kita bisa lihat di sekeliling kita, manakah yang lebih mendominasi antara orang hebat dengan orang biasa-biasa saja?

Kebanyakan orang tua menuntut sang anak agar menjadi orang hebat. Padahal, ia dididik dengan cara yang biasa-biasa saja. Oleh karena itu, kita harus juga mempelajari bagaimana caranya para orang hebat dididik oleh orang tua mereka. Kita bisa mengikuti beberapa kelas ilmu parenting yang tentunya sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter sang buah hati.

Tidak hanya ilmu parenting saja yang diperlukan. Ada ilmu lain yang sangat berperan penting pula, yaitu ilmu agama. ilmu agama yang dibutuhkan adalah ilmu Fikih yang berkaitan dengan hubungan rumah tangga. Tidak sampai di situ, sepasang suami istri harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya. Bukan hanya sekedar memberikan perintah. Seorang anak itu merekam apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika orang tuanya malas-malasan, sang anak pun pasti akan mengikuti orang tuanya. Walaupun berkali-kali diperintahkan, tetap saja yang terekam oleh sang anak adalah bagaimana orang tuanya bertindak.

Ini adalah sedikit dari beberapa banyak hal yang harus diperhatikan jika Kamu ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius. Tentu saja, ini bukan berarti bahwa kita harus menjadi sempurna terlebih dahulu jika ingin menikah. Bukan seperti itu. Manusia itu tempatnya salah dan manusia tidak akan dapat mencapai kesempurnaan. Minimal jika ingin menikah, kita harus ada keinginan agar bisa menjadi lebih baik. Siap atau tidaknya Kamu bisa didapati dengan ketiga poin di atas, yaitu emosional, finansial, dan ilmu.

Referensi

https://www.shopback.co.id/katashopback/harus-dipertimbangkan-sebelum-menikah

https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/mengendalikan-emosi-terhadap-pasangan/

https://gaya.tempo.co/read/1429421/11-penyebab-terumum-perceraian-dari-uang-sampai-kekerasan

https://m.merdeka.com/jateng/35-kata-kata-uang-bukan-segalanya-menginspirasi-kln.html

https://www.cnbcindonesia.com/tag/kartu-kredit

https://www.idxchannel.com/milenomic/sri-mulyani-sebut-generasi-muda-ri-terancam-tak-dapat-beli-rumah

https://www.kompasiana.com/ratna65179/605c1c02d541df544d32b122/menikah-itu-bukan-sekadar-mau-tetapi-juga-perlu-ilmu

https://www.kompasiana.com/nurie/5839b88a52f9fd6e13e9bbf5/parenting-education-untuk-orang-tua-masa-kini

https://www.gramedia.com/best-seller/pernikahan-menurut-pandangan-islam/

https://www.ayahbunda.co.id/keluarga-psikologi/perilaku-ayah-ditiru-anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun