Cara Tuhan
Ribuan mata sinis kupandang
Tak satupun kutemui teduh
Milyaran rintik hujan jatuhÂ
Menjuntai dari atas atap
Kuamati
Tak satupun kutemui tabah
Sayat-sayat elegi kentara
Mencabik-cabik relung nurani
Tubuhku lumpuh
Satu langkahpun terhuyung-huyung
Mimpiku ilusi
Di antara jutaan bunga
Kenang-kenanglah dalam keningmuÂ
Sampai pening menjelma
Sekalipun, tak menang
Dan aku tetap tumbang
Pada akhirnya sampailah aku pada pemahaman:
Tuhan punya cara sendiri untuk mendewasakan setiap orang!
02 Januari 2022
Patah Hati
Aku adalah air mataÂ
yang memaksa jatuh dari kelopak mataku saat patah hati
Aku adalah kalupÂ
yang memaksa mataku bengkak saat kecewa
Aku adalah ringkih
yang memaksa tubuhku saat tanpamu
Aku adalah sebilah belati tajam
yang menyayat-nyayat hati berkeping dan berceceran
Aku adalah pengemis
yang tak punya kuasa atas barang berhargamu untuk kupaksa beri padaku
Terima kasih, telah mau.
Aku bukan aku lagi.
Sering kali patah hati
adalah seni sakit yang tak bisa ditawar, apa lagi ditukar.
07 Januari 2022
Belajar
Belajarlah pada masalah,
yang tak pernah berhenti setia untuk mendewasakanmu.
Belajarlah pada air
yang lembut
tapi dahsyat dan kuat.
Belajarlah pada siput,
yang sabar dan terus berjalan.
Sabarlah, Nak.
Mengalahlah, sampai tak ada apapun yang dapat mengalahkanmu.
02 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H