Lulusan dari Sma Negri 2 Pangkalan Kerinci ini menceritakan, dunia digital bukanlah hal yang baru untuknya.
 Sejak lulus bangku sekolah menengah pertama ( SMP ), dia tertarik dengan dunia informasi teknologi atau dikenal sebagai Dunia Digital. Belajar otodidak dari berbagai forum seperti: Kaskus, Youtube, Internet, dan lain sebagainya. Dia juga belajar dasar-dasar programming.
 Berbekal kemampuannya itu, Lucky mulai merintis usaha dari bawah. Membuat website dan jualan diamon all games pada 2017.
 Saat itu, para pelanggannya cukup membayar Rp 1.000 - puluhan juta per jasa. Sementara untuk pembuatan website, hanya dipatok Rp 500.000 per website.
 Dengan biaya semurah itu pun tak mudah baginya untuk mendapatkan pelanggan.
 "Banyak orang yang melihat saya seperti saat ini, Tanpa mengetahui betapa susahnya yang saya lalui hingga berada di titik saat ini," kata Lucky Nur Apriana.
 Hasil kerja kerasnya saat itu digunakannya untuk biaya promosi di media sosial, mengembangkan relasi dan menjangkau lebih banyak orang untuk menghasilkan banyak pelanggannya di dunia digital.
 Selain itu, promosi juga dilakukannya dengan bergabung di banyak grup Facebook atau media sosial lainnya untuk promosi usaha yang sedang dibangunnya.
 "Saya selalu memanfaatkan platfrom Sosial Media seperti Facebook, Instagram, Twitter, Dll. Untuk mempromosikan usaha saya. Karena saya yakin beberapa tahun kedepan bakal memetik buahnya," Ujar Lucky Nur Apriana.
 Tiga - Empat tahun kemudian, apa yang menjadi cita-citanya kesampaian. Lucky Nur Apriana memiliki kantor sendiri dan membuka lapangan pekerjaan.
 "Impian atau pun cita - cita terbesar dalam hidup saya walaupun tidak terkejar namun saya sudah bisa membangun usaha, namun saya ingin untuk memperbanyak bisnis di dunia digital dan menjadikan lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkannya," ujarnya.