Mohon tunggu...
Muhammad Ali Arrahman
Muhammad Ali Arrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Manajemen

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencegah Bullying dengan Menanamkan Nilai-Nilai Kebudiluhuran

6 September 2024   09:00 Diperbarui: 6 September 2024   09:10 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Budi luhur

Menurut Djaetun HS (2023), Budi Luhur adalah sikap mental yang memiliki level sangat tinggi atau baik sehingga tidak ada yang melampauinya. Sikap mental sendiri terdiri atas pikiran, ucapan, Bahasa tubuh/sikap dan perbuatan. Orang-orang berbudi luhur dibimbing oleh kecerdasan intelektual, emosional dan spiritualnya sehingga ia selalu dalam jalan yang benar dan baik.

Frans Magnis-Suseno (1984) mengatakan bahwa orang berbudi luhur seolah-olah dalam dirinya menyinarkan kehadiran Tuhan kepada sesama dan lingkungannya. Ciri orang berbudi luhur adalah adil, jujur, sabar, bersyukur, jujur, empati, menepati janji, rendah hati, obyektif, tanggung jawab, mendahulukan kewajiban daripada hak, menghargai orang lain dan sebagainya.

Mengapa Harus Berbudi Luhur/Menjadi orang baik

  • Agar selalu dapat mendatangkan manfaat dan tidak merugikan kehidupan manusia dalam bermasyarakat
  • Dapat membantu menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan tenteram sehingga tiap warga di dalamnya dapat menjalani hidup dengan tertib dan tenang
  • “Orang baik dibedakan Tuhan, Di Manapun, Kapanpun Dan Dalam Keadaan Apapun.” –Djaetun Hs

Nilai-Nilai Kebudiluhuran

  1. Sabar Mensyukuri (Sabar narimo )

Menahan atau menerima, yang berarti tidak ada upaya untuk mengelak (pasrah) dengan perasaan senang saat menerima anugerah, baik berupa kesenangan atau kesedihan dengan dasar bahwa segala sesuatu yang baik/buruk merupakan buah dari perbuatan yang telah dilakukan.

Contoh: pada saat ada masalah  tidak marah, kecuali marahnya dapat bermanfaat bagi orang yang marah dan dimarahi, dll.

  1. Cinta Kasih (Welas asih )

Perasaan suka yang mendalam yang diwujudkan secara nyata dalam bentuk Kepedulian terhadap sesama manusia, hewan, tumbuhan, dan  lingkungan atau alam sekitarnya.

Contoh: menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, tidak membunuh binatang yang dilindungi dan tidak merusak alam, dll.

  1. Suka Menolong (Seneng tetulung mring sapodho)

Suatu tindakan untuk meringankan beban atau penderitaan orang lain, tidak terbatas pada pemberian materi atau benda saja, tetapi bisa juga sesuatu yang nonmateriil. Suka menolong bukan berarti asal menolong, namun pertolongan tersebut harus menimbulkan rasa senang bagi orang yang ditolong maupun  orang  yang menolong.

Contoh: saling membantu memberi nasihat tentang kebaikan, memberi jalan keluar atas kesulitan teman atau orang lain, memberikan gagasan-gagasan positif, membantu orang lain berupa tenaga, harta, modal, sedekah, zakat dan sebagainya.

  1. Jujur (Temen)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun