Mohon tunggu...
MUHAMMAD ALFIAN
MUHAMMAD ALFIAN Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Seorang mahasiswa Film dan televisi UPI yang mempunyai hobi di bidang sinematografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warung Madura Hanya Akan Tutup pada Hari Kiamat?

22 Maret 2023   00:00 Diperbarui: 22 Maret 2023   00:01 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warung Madura Tutup Hanya Saat Kiamat?

Warung klontong atau toko kelontong merupakan salah satu bentuk warung kecil yang terdapat di Indonesia. Biasanya warung ini menjual berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, minuman, rokok, dan lain sebagainya. Warung klontong umumnya dijalankan oleh pedagang kecil yang berasal dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Warung klontong juga dikenal dengan sebutan warung tiban, warung serba ada, atau warung desa. Warung klontong seringkali menjadi pilihan utama masyarakat karena harga barang yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan di minimarket atau supermarket. Selain itu, warung klontong juga sering kali membuka usahanya selama 24 jam, sehingga memudahkan masyarakat untuk membeli barang di tengah malam.

Dalam perkembangannya, warung klontong di Indonesia juga memiliki variasi jenis, salah satunya adalah warung klontong Madura. Warung klontong Madura memiliki ciri khas tersendiri dalam hal penyediaan barang dan cara berjualan yang dilakukan. Untuk lebih memahami tentang warung klontong Madura, mari kita simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Indonesia memiliki banyak sekali warung kecil yang menjual berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari. Salah satunya adalah warung klontong, yang biasanya ditemukan di pinggir jalan atau pemukiman warga. Warung klontong ini seringkali dijalankan oleh warga asli daerah tertentu.

Madura sendri adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah timur Jawa, tepatnya di sebelah utara Selat Madura. Mayoritas penduduk Madura adalah orang Madura yang memiliki budaya dan adat istiadat yang khas. Mereka dikenal sebagai masyarakat yang gigih, berani, dan memiliki semangat pantang menyerah.

Selain itu, Madura juga terkenal dengan hasil-hasil pertaniannya, seperti jagung, ketela pohon, dan singkong. Selain itu, Madura juga memiliki industri kerajinan yang terkenal, seperti tenun, batik Madura, dan ukiran kayu. Dalam bidang kuliner, Madura terkenal dengan masakan-masakan khasnya seperti sate Madura, ayam betutu, dan soto Madura.

Namun yang akan kita bahas tentang madura saat ini adalah tentang bagaimana bisa Warung Madura yang sudah banyak menjamur dimana-mana bisa begitu suksesnya diantara masyarakat Indonesia.

Toko klontong Madura yang buka selama 24 jam merupakan salah satu ikon khas dari pulau Madura, Jawa Timur. Toko klontong Madura dikenal sebagai toko kecil yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman, bahan masakan, dan keperluan rumah tangga lainnya. Toko klontong Madura ini memiliki ciri khas tersendiri, yakni buka selama 24 jam sehingga menjadi pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan barang atau keperluan mendesak pada malam hari.

Sejarah toko klontong Madura sendiri sudah cukup panjang. Toko klontong Madura ini pertama kali dikenal sekitar tahun 1930-an. Pada awalnya, toko klontong Madura hanya berbentuk gerobak atau warung kecil yang ditempatkan di pinggir jalan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, toko klontong Madura mulai beralih ke toko permanen yang memiliki bangunan sendiri.

Salah satu toko klontong Madura yang terkenal dan bersejarah adalah Toko Klontong Mataram, yang berlokasi di Pamekasan, Madura. Toko klontong Mataram ini dikenal sebagai toko klontong tertua dan terbesar di Pamekasan, Madura. Toko klontong Mataram ini bahkan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Meskipun di era modern ini toko klontong Madura semakin tersaingi oleh minimarket modern, namun keberadaannya tetap menjadi bagian dari khasanah budaya Madura yang harus dijaga dan dilestarikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam informasi seputar toko klontong Madura, serta bagaimana toko klontong Madura mampu bertahan dan tetap menjadi pilihan masyarakat meskipun di era modern seperti sekarang ini.

Toko klontong Madura yang buka selama 24 jam juga memiliki ciri khas dalam hal pelayanannya. Dalam toko klontong Madura, masyarakat akan disambut dengan pelayanan yang ramah dan personal. Staf toko klontong Madura biasanya mengenal pelanggan dengan baik dan mengetahui kebutuhan mereka, sehingga pelayanan yang diberikan lebih personal dan tidak formal seperti di minimarket modern.

Selain itu, toko klontong Madura juga dikenal dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan minimarket modern. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin berhemat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Toko klontong Madura yang buka selama 24 jam di Jakarta bukanlah sesuatu yang biasa. Di balik fenomena tersebut, ada seorang pengelola toko madura yang berhasil menjalankan bisnisnya dengan baik. Namanya Pak Wanto, seorang asli Madura dari Sumenep yang datang ke Jakarta atas ajakan temannya untuk bekerja sama dalam bisnis kecil-kecilan, seperti menjual baju thrift. Namun, bisnis tersebut tidak berjalan lancar dan akhirnya temannya mengajaknya untuk mengurus sebuah warung di Jakarta.

Setelah mengelola warung tersebut selama kurang lebih satu tahun, Pak Wanto berhasil mengubahnya menjadi toko klontong Madura yang buka selama 24 jam. Ketika ditanya tentang keberhasilannya, Pak Wanto mengatakan bahwa ia selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan memastikan ketersediaan stok barang yang dibutuhkan. Selain itu, ia juga mengutamakan kebersihan dan kenyamanan toko bagi pelanggan.

Meskipun bersaing dengan minimarket modern yang menjamur di Jakarta, toko klontong Madura milik Pak Wanto tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi pelanggan setianya. Selain menyediakan barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau, toko ini juga memberikan pengalaman belanja yang berbeda dengan suasana yang hangat dan ramah.

Sebagai seorang pengusaha, Pak Wanto memberikan inspirasi bagi banyak orang dengan kisah suksesnya dalam mengelola toko klontong Madura yang buka selama 24 jam. Baginya, sukses bukan hanya tentang keuntungan finansial semata, tetapi juga tentang memberikan kepuasan kepada pelanggan dan membangun hubungan yang baik dengan mereka.

Toko Klontong Madura yang dikelola oleh Pak Wanto memang sudah beroperasi selama 4 tahun. Namun, baru sekitar satu setengah tahun terakhir ini, Pak Wanto yang asli dari Sumenep, Madura, yang mengurus dan mengelola toko tersebut. Sepupu Pak Wanto sebagai pemilik toko tersebut awalnya meminta bantuan Pak Wanto untuk mengurus warungnya karena sepupunya tersebut mencoba merintis bisnis rumah makan.

Meski memiliki persaingan yang cukup ketat dengan minimarket modern, toko klontong Madura yang buka selama 24 jam ini tetap bertahan dan diminati oleh pelanggannya. Salah satu keunikan dari toko klontong Madura ini adalah keberadaannya yang cukup langka di wilayah Jakarta. Selain itu, toko klontong ini menyediakan berbagai jenis barang yang tidak selalu tersedia di minimarket modern, seperti rempah-rempah khas Indonesia, bahan makanan kering, serta barang-barang rumah tangga yang unik dan sulit ditemukan di tempat lain.

"Kita berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan kita, dan mengusahakan agar stok barang selalu tersedia," kata Pak Wanto saat ditanya tentang cara menjaga keberlangsungan toko klontongnya. "Selain itu, kita juga selalu berinovasi dan mencoba untuk memperkenalkan produk-produk baru yang mungkin diminati oleh pelanggan kita."

Meski demikian, Pak Wanto mengaku bahwa toko klontong Madura masih menghadapi beberapa kendala dalam menjalankan bisnisnya, seperti persaingan yang semakin ketat dari minimarket modern, serta kendala-kendala logistik dalam pengadaan barang. Namun, dengan tekad dan semangat pantang menyerah, Pak Wanto berharap toko klontong Madura yang dijalankannya ini tetap dapat bertahan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Pak Wanto pun menceritakan bahwa ia awalnya tidak memiliki niatan untuk terjun ke dalam bisnis seperti ini. Ia datang ke Jakarta karena diajak oleh temannya untuk bekerja bersama. Namun rencana bisnis kecil-kecilan yang awalnya ia jalankan dengan temannya tak kunjung berhasil. Akhirnya sepupunya yang memiliki warung tersebut memintanya untuk mengurus warung dan menawarkan pekerjaan untuknya.

Setelah hampir dua tahun menjalankan bisnis tersebut, Pak Wanto mengakui bahwa ia cukup senang dengan pekerjaannya saat ini. Ia menganggap pekerjaannya tersebut sebagai sebuah profesi karena telah menjadi sumber penghasilan dan juga menjadi tanggung jawabnya. Dalam menjalankan usahanya, Pak Wanto memastikan bahwa ia selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggan dan mencoba menjaga kualitas barang yang dijual.

Buka 24 jam setiap harinya, Warung klontong Madura yang di kelola Pak Wanto terletak di sebuah ruko kecil di salah satu sudut kota. Warung yang awalnya berdiri sebagai warung nasi khas Madura tersebut, kini bertransformasi menjadi warung klontong yang menyediakan berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari.

Menurut Pak Wanto, ia mengelola warung tersebut bersama dengan sepupunya selama satu setengah tahun. Awalnya warung tersebut adalah warisan dari neneknya, dan dikelola oleh keluarga sepupunya selama 4 tahun sebelum akhirnya sang sepupu menyerahkannya kepada pak wanto karena ingin merintis bisnis rumah makan. "Saya diajak sepupu saya itu tadi, tapi kalau dia mah sudah lama tinggal di Jakarta mas, warung ini juga sebenarnya udah buka selama 4 tahun. Saya diminta ngurusin karena dia mau coba merintis bisnis rumah makan katanya mas," ujarnya.

Warung Klontong Madura 24 Jam milik Pak Wanto menjadi salah satu warung klontong yang terkenal di daerahnya. Meskipun warung ini sebenarnya bukan milik Pak Wanto atau keluarganya, namun mereka yang mengelolanya sehari-hari.

Menurut Pak Wanto, warung ini semacam warisan dari neneknya yang dulu diwariskan kepada keluarga sepupunya. Awalnya, warung ini adalah warung nasi khas Madura yang kemudian berubah menjadi warung klontong seperti sekarang.

Dari namanya, Warung Klontong Madura 24 Jam, sudah jelas bahwa warung ini buka 24 jam. Menurut Pak Wanto, mereka memang sengaja membuka warung selama 24 jam agar dapat melayani pelanggan kapan saja. Namun, ia juga mengatakan bahwa ada toko Madura lain yang hanya buka beberapa jam saja. Mungkin karena kebutuhan dan situasi yang berbeda-beda.

Namun, buka selama 24 jam tentu saja membutuhkan pengaturan waktu yang baik untuk istirahat. Pak Wanto mengatakan bahwa mereka bergantian dengan keluarganya untuk mengurus warung ini. Shift-shiftan dilakukan oleh istri, anak, dan dirinya sendiri. Meskipun shift-shiftan tidak menentu dan terkadang hanya berlangsung selama beberapa jam saja, namun mereka tetap berusaha untuk mengatur jadwal agar warung bisa tetap berjalan dengan baik.

Dalam menjawab pertanyaan mengenai komoditas yang disediakan, Pak Wanto menyatakan bahwa warung klontong miliknya harus menyediakan berbagai kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh warga sekitar. Oleh karena itu, warungnya menyediakan berbagai jenis komoditas, mulai dari beras, minyak, bumbu dapur, hingga bensin eceran.

Pak Wanto juga mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk menyesuaikan jenis barang yang tersedia di warungnya dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan warga sekitar dalam memenuhi kebutuhan mereka tanpa harus pergi ke tempat lain.

Meskipun warung klontong biasanya dikenal sebagai tempat yang menjual barang-barang dengan harga yang lebih murah, namun Pak Wanto tetap berusaha untuk menyediakan barang-barang yang berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat sekitar.

Dari jawaban yang diberikan oleh Pak Wanto, dapat disimpulkan bahwa warung klontong miliknya menyediakan berbagai jenis komoditas yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Selain itu, Pak Wanto juga berusaha untuk selalu memberikan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Seiring dengan terkenalnya Warung Klontong Mas, muncul pertanyaan mengenai apakah sudah banyak warung serupa yang buka. Pak Wanto menjawab bahwa memang sudah cukup banyak keluarga mereka yang membuka warung serupa di berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, dan Bandung. Menurutnya, ini mungkin disebabkan oleh keberuntungan di tempat tersebut. Namun, Pak Wanto juga menyebutkan bahwa jika semua orang membuka warung serupa di Jakarta, maka Jakarta akan penuh dengan warung klontong dari Madura.

Seiring dengan perkembangan zaman, minimarket atau supermarket memang semakin banyak bermunculan. Namun, menurut Pak Wanto, sebagai pengusaha warung klontong, ia percaya bahwa segala rezeki sudah ada yang mengaturnya dan selama ia jujur dan amanah dalam menjalankan usahanya, ia yakin usahanya akan laku dan lancar. Terbukti dengan warung klontong miliknya yang terus bertahan dan bahkan semakin terkenal. Selain itu, warung klontong juga mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan warga sekitar dan menyediakan komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu, meskipun sudah banyak minimarket atau supermarket, warung klontong tetap bisa eksis dan melayani masyarakat setempat.

Meskipun saat ini minimarket semakin menjamur, namun warung klontong tetap menjadi pilihan yang diminati oleh sebagian masyarakat. Bagi Pak Wanto, pengelola Toko Klontong Madura, keberanian untuk menjalani toko klontong didasarkan pada keyakinan bahwa rezeki sudah ditentukan dan kejujuran serta amanah akan membuat toko klontongnya tetap laku.

Pak Wanto juga menjelaskan bahwa keuntungan memiliki toko klontong adalah dapat lebih dekat dan berbaur dengan masyarakat sekitar karena Toko Klontong Madura buka 24 jam. Selain itu, ia juga dapat menyesuaikan stok barang dengan kebutuhan masyarakat sekitar, seperti menjual rokok secara keteng (satuan), beras, kopi, dan berbagai barang lainnya.

Meskipun minimarket terkadang dianggap lebih lengkap dan terjaga harganya, keberadaan toko klontong seperti Toko Klontong Madura tetap menjadi pilihan yang menarik bagi sebagian masyarakat karena kebersamaan dan kemudahan dalam bertransaksi.

Menurut Pak Wanto, dengan adanya keleluasaan dalam menyesuaikan produk dengan kebutuhan masyarakat sekitar, toko klontong seperti miliknya bisa lebih menarik bagi pelanggan. Selain itu, dengan buka 24 jam, toko klontong juga dapat lebih siap sedia dan responsif terhadap kebutuhan mendadak masyarakat.

Tentunya, kepercayaan diri dan keyakinan Pak Wanto terhadap rezeki yang sudah ada yang mengatur juga menjadi faktor utama yang membuatnya berani membuka usaha toko klontong. Dan terbukti, meskipun sudah banyak minimarket di sekitar, toko klontong Pak Wanto tetap laris dan menjadi pilihan bagi warga sekitar.

Dalam era globalisasi dan persaingan usaha yang semakin ketat, keberadaan toko klontong seperti milik Pak Wanto ini memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau dan akses yang mudah. Selain itu, dengan konsep yang lebih personal dan kebersamaan dengan masyarakat sekitar, toko klontong juga dapat menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat solidaritas sosial dan mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat.

Ya, meskipun kondisi pandemi membuat sulit bagi banyak usaha, namun Pak Wanto masih merasa bersyukur karena memiliki langganan tetap yang setia membeli di Toko Klontong Madura. Sebagai warung tradisional yang sudah terkenal di lingkungan sekitar, Toko Klontong Madura mampu menarik perhatian dan mempertahankan kepercayaan pelanggannya.

Pak Wanto juga menambahkan bahwa selain memiliki langganan, warung klontong ini juga cukup ramai pembeli. Meski tidak sebanyak minimarket, namun Toko Klontong Madura tetap memiliki pelanggan yang loyal dan memilih untuk membeli di sana. Hal ini mungkin juga karena Toko Klontong Madura menawarkan pelayanan yang lebih personal dan terasa lebih dekat dengan pelanggannya.

"Allhamdulilah sih mas ya, kita juga bahkan punya langganan kan dari orang-orang sini juga, ya paling pas kemarin aja apa tuh? Pas corona, lumayan sulit juga sih mas, tapi ya untungnya karena masih ada orang-orang yang lanngganan sama kita tadi, ya allhamdulilah masih ada lah rezeki nya mas," ungkap Pak Wanto.

Pak Wanto, Pengelola Warung Klontong Madura, mengungkapkan bahwa ia sering tidur di warung saat sedang bekerja shift malam. Meski sebenarnya ia memiliki rumah, tetapi karena warungnya buka 24 jam, ia lebih memilih untuk bertahan di tempat kerja. Namun, ia juga mengakui bahwa saat sudah bergantian shift dengan istrinya, mereka akan pulang ke rumah untuk beristirahat.

Pak Wanto mengatakan bahwa toko klontong Madura yang ia kelola buka 24 jam dan jarang tutup kecuali saat dia pulang ke kampung. Saat ditanya kapan tutupnya, Pak Wanto dengan santai menjawab "Kalau kata orang mah sih tutup nya pas kiamat aja ya hahaha, kiamat juga kayanya masih dapet setengah hari lah mas bukanya hahaha, ya ga tutup-tutup sih mas memang."

Menjadi toko yang buka 24 jam tentunya menjadi nilai tambah bagi konsumen yang memerlukan barang atau kebutuhan mendadak pada waktu-waktu tertentu. Hal ini juga menjelaskan mengapa Pak Wanto sering tidur di belakang warung untuk memastikan keamanan dan ketersediaan barang selama 24 jam. Meski begitu, ia juga menyebutkan bahwa ia pulang ke kampung saat ia memiliki waktu luang.

Untuk penggunaan telepon dan buka baju di warung klontong memang menjadi suatu stereotipe yang melekat. Pak Wanto mengakui bahwa stereotipe tersebut benar dalam hal penggunaan teleponan. Karena pekerjaan di warung klontong memang terbilang monoton, maka telfonan kadang dilakukan sebagai penghibur. Tak hanya dengan pelanggan, telfonan juga dilakukan dengan pemilik warung madura lain sebagai ajang berbagi informasi, seperti harga barang dan produk yang sedang laris di daerah lain.

Stereotipe yang kedua adalah tentang kebiasaan buka baju di warung klontong. Namun menurut Pak Wanto, hal ini tergantung dari tempatnya. Di daerah Jakarta yang panas, buka baju memang dilakukan untuk meredakan rasa gerah. Namun, ini bukanlah suatu hal yang umum terjadi di seluruh warung klontong.

Stereotipe yang melekat pada warung klontong sebenarnya tidak selalu benar-benar terjadi di setiap warung klontong. Setiap warung memiliki kebiasaan dan karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari tempat dan lingkungan sekitarnya.

Pak Wanto menjelaskan bahwa cara menyesuaikan harga di toko klontong miliknya adalah dengan memperhatikan harga di warung Madura lainnya yang berada di sekitar wilayah tersebut. Menurutnya, harga di warung Madura umumnya memiliki kesamaan karena didasarkan pada perhitungan modal dan harga jual yang sama. Selain itu, mereka juga sering berkomunikasi untuk berbagi informasi mengenai harga barang yang sedang laku di pasaran.

Dengan cara ini, Pak Wanto dan rekan-rekannya dapat menyesuaikan harga barang dengan harga yang berlaku di sekitar wilayahnya. Meskipun demikian, ia juga mengungkapkan bahwa mereka selalu berusaha menjaga harga tetap terjangkau dan bersaing dengan minimarket yang ada di sekitar mereka.

Menurut pak wanto, ia juga menuturkan bahwa salah satu ciri khas dari Toko Klontong Madura adalah susunan barang yang rapi dan teratur. Biasanya, produk yang dijual akan ditempatkan secara sistematis pada rak atau etalase. Hal ini bertujuan agar produk mudah dicari dan dilihat oleh pelanggan. Selain itu, Toko Klontong Madura juga seringkali memiliki dominasi warna hijau-hijau yang khas.

Tidak hanya itu, Toko Klontong Madura juga seringkali menempatkan beras dalam etalase yang ditutup. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kualitas beras yang dijual. Meskipun beras ditempatkan dalam etalase yang tertutup, pelanggan tetap bisa memilih dan membeli beras yang diinginkan dengan mudah.

Ciri khas lainnya dari Toko Klontong Madura adalah orang-orang yang bekerja atau memiliki toko ini mayoritas adalah orang Madura. Meskipun tidak semua Toko Klontong Madura memiliki orang-orang Madura sebagai pemiliknya, namun karakteristik Madura tetap terlihat dalam berbagai hal seperti penggunaan bahasa dan lainnya.

Berdasarkan wawancara dengan Pak Wanto, seorang pengelola toko klontong Madura di Jakarta, dapat disimpulkan bahwa toko klontong Madura memiliki keunikan tersendiri. Dari segi produk, toko klontong Madura menyediakan beragam kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau. Warung juga biasanya rapi dan tertata dengan baik, serta diberi warna dominan hijau-hijau yang khas.

Selain itu, toko klontong Madura juga dikenal dengan aktivitas telfonan antar warung, yang biasanya dilakukan untuk berbagi informasi mengenai harga barang dan keadaan pasar. Pak Wanto juga mengatakan bahwa warung Madura memiliki ciri khas dari orang-orang yang mengelolanya, yang biasanya berasal dari etnis Madura.

Secara keseluruhan, toko klontong Madura memberikan layanan dan pengalaman yang unik bagi pelanggannya. Dari harga yang terjangkau hingga keramahan orang Madura, toko klontong Madura menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat yang ingin membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dan mendapatkan pengalaman belanja yang berbeda.

Pak Wanto juga memberikan insight tentang pengalaman dan pandangannya sebagai pengelola dan pedagang di toko klontong Madura. Dia menjelaskan bahwa di toko klontong Madura, pelanggan dapat menemukan berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau.

Pak Wanto juga menyoroti bahwa kepuasan pelanggan adalah prioritas utama dalam menjalankan toko klontong Madura. Oleh karena itu, dia selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Dia juga mengakui bahwa persaingan di industri ritel semakin ketat dan dia harus beradaptasi dengan cepat agar bisa bersaing.

Secara keseluruhan, wawancara ini memberikan gambaran tentang industri ritel di Indonesia, serta pengalaman seorang pedagang di toko klontong Madura. Wawancara ini juga menunjukkan pentingnya memberikan pelayanan yang baik dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan dalam membangun bisnis yang sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun