Mohon tunggu...
Muhammad Akmal
Muhammad Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Seorang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Yang Suka Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Dunia di Persimpangan dan Ancaman Kebijakan FED

14 Oktober 2024   07:31 Diperbarui: 14 Oktober 2024   08:02 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi Dunia di Persimpangan dan Ancaman Kebijakan Fed

Ekonomi global saat ini tengah menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Setelah upaya pemulihan dari dampak pandemi COVID-19, dunia kini berhadapan dengan inflasi yang kuat, gejolak mengenai geopolitik dan perubahan kebijakan moneter yang diubah secara signifikan oleh Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (Fed). Dalam konteks ini, kebijakan moneter Fed memiliki dampak yang mendalam terhadap ekonomi global, dengan potensi ancaman yang perlu diperhatikan dengan seksama.

Ketergantungan Dunia pada Dolar AS

Sebagai bank sentral dari negara dengan mata uang cadangan dunia, kebijakan Fed memiliki dampak jauh melampaui batas Amerika Serikat. Kenaikan suku bunga acuan oleh Fed untuk mengatasi inflasi di dalam negeri AS tidak hanya menggerakkan pasar keuangan global tetapi juga menyebabkan volatilitas yang lebih tinggi di pasar negara berkembang. Ketergantungan global pada dolar AS berarti bahwa negara-negara berkembang dengan utang dalam mata uang asing menghadapi tekanan besar saat dolar menguat dan biaya pinjaman meningkat.

Siklus pengetatan moneter yang diadopsi oleh Fed menyebabkan arus modal keluar dari negara-negara berkembang menuju aset-aset berbasis dolar, yang dianggap lebih aman dan menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi. Ini menciptakan risiko krisis utang di beberapa negara dengan fundamental ekonomi yang lemah. Negara-negara seperti Turki, Argentina, dan beberapa negara di Afrika telah menunjukkan tanda-tanda kerentanan akibat ketergantungan mereka pada pembiayaan eksternal dalam mata uang dolar.

Dilema Kebijakan bagi Bank Sentral Dunia

Langkah Fed untuk menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi juga memaksa bank-bank sentral di seluruh dunia untuk menyesuaikan kebijakan mereka. Banyak bank sentral negara-negara maju dan berkembang dipaksa untuk mengikuti langkah Fed dalam menaikkan suku bunga, meskipun kondisi ekonomi domestik mereka mungkin tidak mendukung langkah tersebut. Keputusan untuk menaikkan suku bunga secara drastis dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pengangguran, dan menimbulkan dampak sosial yang lebih luas.

Jika bank sentral tidak bertindak akibatnya mereka menghadapi risiko dari depresiasi mata uang mereka terhadap dolar AS yang akan memperparah inflasi impor. Ini menciptakan dilema besar bagi para pembuat kebijakan di seluruh dunia antara melindungi stabilitas ekonomi jangka pendek atau mempertahankan kebijakan moneter yang lebih longgar untuk merangsang pertumbuhan. 

Ancaman Resesi Global

Salah satu kekhawatiran utama dari siklus pengetatan yang dipimpin oleh Fed adalah kemungkinan resesi global. Kenaikan suku bunga yang tajam mengancam akan memperlambat pertumbuhan ekonomi di banyak negara besar, termasuk Amerika Serikat sendiri. Dengan investasi yang sangat menekan serta risiko resesi yang semakin menjadi-jadi. Sejarah menunjukkan bahwa kebijakan moneter yang ketat sering kali diikuti oleh perlambatan ekonomi yang signifikan serta dibayangi ketakutan bahwa dunia dapat kembali ke periode stagnasi ekonomi jika kebijakan moneter yang terlalu ketat tidak diimbangi dengan langkah-langkah pemulihan yang baik.

Bagi negara-negara berkembang, risiko ini lebih besar karena ketergantungan mereka pada aliran modal asing untuk pembiayaan pembangunan. Ketidakstabilan ekonomi global yang disebabkan oleh pengetatan moneter Fed berpotensi menunda atau bahkan membatalkan upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi di banyak wilayah dunia.

Kebutuhan akan Kerja Sama Internasional

Dalam menghadapi tantangan global ini, diperlukan koordinasi kebijakan yang lebih kuat di antara negara-negara besar dan lembaga internasional. Bank-bank sentral di negara maju termasuk Fed, perlu mempertimbangkan dampak global dari kebijakan moneter mereka. Selain itu, lembaga-lembaga seperti IMF dan Bank Dunia harus berperan lebih aktif dalam mendukung negara-negara berkembang yang rentan, memberikan akses ke pembiayaan yang lebih terjangkau serta mendorong reformasi struktural untuk memperkuat fondasi ekonomi mereka.

Dalam situasi yang seperti ini, dunia tidak hanya membutuhkan kebijakan ekonomi yang bijaksana tetapi juga kepemimpinan yang mampu mengarahkan ekonomi global ke jalur pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Ancaman kebijakan Fed mungkin nyata, tetapi dengan kerja sama internasional yang tepat, dampak negatifnya dapat diminimalisir. Dunia berada di persimpangan, dan arah yang kita pilih sekarang akan menentukan masa depan ekonomi global untuk tahun-tahun mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun