Mohon tunggu...
Muhammad Aiyub
Muhammad Aiyub Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup itu harus terus belajar, hidup itu harus terus berbagi. Dengan menulis kamu bisa berbagi selamanya.

Menulis itu bukan untuk menggurui atau menghakimi, tapi dengan berbagi opini kita bisa melihat dunia yg lebih dari sekedar imajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Pendamping Anies Baswedan 2024?

26 Juni 2022   03:38 Diperbarui: 26 Juni 2022   04:51 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu pemilihan presiden memang masih dua tahun lagi, tapi suasana tentang pencapresan sudah mulai memanas. Apalagi baru-baru ini Partai Nasdem yang dikomandoi oleh Surya Paloh sang bos media group, dengan terang-terangan mengumumkan siapa calon presiden(capres) yang akan diusung nasdem pada pilpres 2024 nanti.

Menariknya, nasdem tidak seperti partai lain yang masih ragu-ragu siapa yang bakal di pasang untuk capres. Sebut saja PDIP partai penguasa saat ini. Mereka masih menunggu keputusan ketua umum, ibu Megawati. "Saya sebagai ketua umum harus menghitung gitu loh. Jadi perhitungan saya belom selesai," kata Megawati saat momen makan bakso di halaman Sekolah Partai DPP PDIP.

Megawati sebetulnya menginginkan Puan Maharani, putri beliau untuk calon presiden. Hanya saja dilapangan banyak juga yang menginginkan pak Ganjar sebagai capres. Ini jadi dilema bagi Megawati. Makanya masih menghitung peluang Antara Ganjar atau Puan?

Sementara Nasdem, Surya Paloh sebagai ketua umum menentukan calon sangat demokratis. Jika pdip semua ditentukan oleh ketua umum dan seluruh anggota harus manut apa yg telah dipilih oleh ketua umum. Surya Paloh meminta seluruh perwakilan dari pengurus daerah mengusulkan siapa saja yang pantas menjadi calon presiden. Dan terplihlah 3 nama yaitu Anies Baswedan,Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.

Ini menjukkan kelas surya paloh sosok yang demokratis bukan sosok otoriter walaupun dia punya kuasa, saking demokratisnya Nasdem, Ganjar Pranowo yang kader PDIP pun dimasukkan  dalam 3 besar itu. Padahal PDIP belum tentu mau koalisi dengan Nasdem. Lebih-lebih PD dan PKS sudah mendekati Nasdem.

 Sudah jelas PDIP sangat Alergi dengan PKS dan Demokrat plus anies yang jadi capres, ini sama saja seperti Real Madrid bertemu Barcelona tidak ada kata kecuali harus menang.

Baiklah, sementara kita pending dulu masalah koalisi dengan PDIP. Kita bicarakan tentang capres yang diusulkan Nasdem.

Ada pengamat yang siap bertaruh  1 Alfard kalau Anies tidak bakal dipilih jadi capres. Alasannya dia tidak memiliki kendaraan politik, paling mentok wapres, karena setiap partai punya calon sendiri. Betulkah seperti yang pengamat itu sampaikan?

Sebelumnya mari kita baca peta dulu.

PKS jauh sebelumnya sudah menginginkan anies sebagai capres. Sementara Nasdem melaui surya Pada kongres ke dua yang baru saja selesai, Mengatakan untuk memberi kesempatan kepada segenap potensi anak negeri. Padahal surya paloh sendiri diinginkan oleh kader untuk Jadj capres  tapi beliau menolak dengan lembut sambil berkata, andai itu 20 tahun yang lalu, saya terima.

Ini lagi membuktikan sosok surya paloh memang negarawan, tidak terlalu bernafsu untuk dirinya bahkan untuk tidak dipaksakan pula untuk anaknya sendiri untuk jadi capres. Padahal dengan pengaruhnya, dia bisa saja memilih anak sendiri jadi capres apalagi ada yang usulkan. Tapi, dia memberi kesempatan bagi anak negeri yg terbaik dan punya kapasitas untuk memipin negeri ini. Ini patut dicontoh oleh partai lain bagaimana kedewasaan dalam berpolitik dan kebaikan negara sebagai tujuan utama.

Lalu siapakah sosok yang akan menjadi cawapres?

Saat ini yang kelihatan sudah insten momunikasinya dengan demokrat adalah PKS dan demokrat. PKS saya yakin tidak ngotot untuk memaksa kadernya menjadi wapres, tapi kalau sudah jadi, kursi menteri tentu harus ada. Dan siapapun mitra koalisi ini sudah pasti. Lebih cocok pks kejar kursi ketua dpr, itupun kalau bs memenangi pemilu.

Sementara demokrat, kalau presiden tentu mereka tau diri, kalau wapres? Nah ini jadi incaran, dan saya rasa itu hal yang wajar, kalau kapasitas AHY untuk mendampingi Anies masih klop lah.

Dari sini sudah ada calon kalau hitung-hitungan politik dan berdàsarkan perolehan kursi DPR RI.

Bagaimana kalau hitungan lainnya?

Jika hitungan populer dan pengalaman tentu ada sosok yg paling pantas mendampingi Anies yaitu Ridwan Kamil.

Tapi untuk RK rasanya sulit menjadi wapresnya Anies, selain dia juga diisukan akan jadi capres, kalau cara pandang partai politik masih seperti cara lama, mesti orang dalam partai. Saya rasa itu sangat tidak mungkin, kecuali partai mitra pengusung anies berpkir terbuka seperti nasdem memberi kesempatan pada segenap potenai terbaik bangsa. Masalahnya maukah AHY lenggowo menyerahkan kursi wapres kepada RK? Sementara AHY jadi menteri dulu. Pengalaman dulu lah 5 tahun, periode selanjutnya baru jadi presiden atau cawapres.

Tapi ada kemungkinan lain juga RK akan jadi cawapres, jika PKB dan P3 gabung dengan Nasdem kemudian PKB dan P3 mengusulkan RK jadi Cawpres. Tapi ini lebih sulit lagi kelihatannya

Karena Cak Imin menginkan dia maju capres, cawapres saja dia tidak mau, apalagi mengsulkan orang lain jadi cawapres. Tentu ini hal yg sangat sulit. Kecuali cak Imin lenggowo. Seperti surya paloh.

Jadi kesimpulannya, untuk cawapres sangat mungkin diisi oleh AHY, karena dia memiliki nilai tawar Karena perolehan kursinya di DPR lumayan yaitu 54 Kursi sementara PKS 50 kursi.

Jadi koalisi NASDEM,demokrat dan PKS sekitar 80% akan terjadi dengan mengusulkan Anies-AHY. Jadi, PKS tentu tdk akan mempermasalahkan jika AHY jadi cawapres koalisi, Apalagi aspirasi PKS sudah terwakili dengan mengajukan anies sebagai capres.

Bagaimana dengan cawapres partai lainnya?

Silahkan baca artikel selanjutnya. Artikel kedua hari ini. Tayang jam 7.00 WIB.

Disclaimer:

Walaupun dalam tulisan ini ada terkesan menghakimi kepada bebrapa sosok yang disebut. Sebetulnya ini hanya berupa opini saja tentang cara kepemimpinan. Jadi menyampaikan bersadar sudut pandang dalam sebuah gaya kepemimpinan atau dalam mengambil sebuah keputusan oleh sosok tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun