Kemudian yang ketiga mengadakan Roan, salah satunya Roan Masjid tiap minggunya di hari jum’at, Dengan kami mengawali kegiatan Roan tersebut, diharapkan pada setiap minggunya warga sekitar juga akan terbiasa untuk melakukan Roan secara bersama-sama. Tak hanya roan masjid yang kami lakukan sempat kami melakukan roan di Green House dan Roan dirumah warga atau orang jawa biasa mengatakan sayyan. Selain itu juga kelompok kami membantu juga dikegiatan kegiatan social laninya seperti posyandu, sosialisasi pernikahan dini di smpn 4 pujon.
Selanjutnya kegiatan yang Keempat yaitu mengadakan bimbel di base camp dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, kegiatan ini mengajak anak-anak sekitar base camp kegiatan ini dilakukan setiap sehabis maghrib sampai isya’, kegiatan ini dilakukan dengan mengajarkan materi yang akan diajarkan besok saat sekolah seperti menggambar, mewarnai, perkalian, pengurangan, penambahan dan pembagian, juga bahasa jawa, bahasa inggris dan bahasa arab. Hal ini bertujuan agar anak-anak bisa lebih memahami materi selain belajar disekolah.
Selain bimbel KKM-DR juga membantu mengajar tpq yang ada di dusun Cukal. Kegiatan ini dilakukan seminggu tiga kali sampai empat kali. Kelompok kami membagi dua kelompok mengajar tpq karena di dusun ini terdapat dua tpq, Darussalam dan Sabilul Khoirot. Ilmu yang kami dapatkan sewaktu di mahad kami ajarkan disini. Dari membaca huruf hijaiyah sampai membaca Al-Qur’an
Dalam pembelajaran yang kami lakukan pasti memiliki kendala-kendala seperti ada yang tidak mau membaca dan juga ada yang cepat lupa dengan pembelajaran yang kemarin ataupun tidak faham dengan apa yang dijelaskan, maka dari itu penulis menerapkan teori albert bandura yaitu Social Learning Theory atau teori belajar sosial, Teori belajar sosial menjelaskan perilaku manusia dalam hal interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan.
Orang belajar melalui pengamatan perilaku orang lain, sikap, dan hasil dari perilaku tersebut. “Kebanyakan perilaku manusia dipelajari observasional melalui pemodelan yaitu dari mengamati orang lain. Kemudian hasilnya berfungsi sebagai panduan untuk bertindak.”
Dalam pembelajaran Tpq maupun bimbel penulis harus menjelaskan atau menjelaskan dahulu materi yang akan diberikan agar anak-anak dapat memahami materi dan juga penulis menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar atensi atau perhatian anak-anak ketika mendapatkan materi bisa fokus. Karena jika sudah focus apapun yang kami jelaskan akan mudah diserap oleh anak anak.
Pada hari ke 30 kelompok kami disini kami melakukan acara penutupan dan juga ucapan terimakasih dengan kepala desa di kantor kepala desa, dan juga melakukan penutupan ditempat TPQ darussalam dan sabilul khoirot dengan memberikan sebuah vandel yaitu sebagai simbolis bahwa kami pernah melakukan KKM-DR di tempat tersebut, Banyak sekali yang sudah kami lalui bersama di dalam kami mengikuti kegiatan KKM ini, dalam kegiatan KKM-DR ini banyak suka duka yang kami alami.
Terdapat konflik yang terjadi diantara kami baik dari pihak kami mahasiswa maupun dari pihak warga, akan tetapi itu tidak menjadikan kami untuk terus berseteru. Kami menjadikan itu semua pengalaman yang sangat berarti dan menjadikannya pembelajaran hidup untuk kedepannya agar lebih mengerti lagi bagaimana bersosialisasi di lingkungan luar dan bagaimana cara kita menyesuaikan diri di lingkungan yang baru.
Dengan melakukan KKM ini harapan penulis bisa lebih membaur dengan warga sekitar dimanapun penulis berada lebih lebih jika saat membaur penuis mampu memberikan suatu hal positif bagi orang sekitar maupun lingkungan sekitar.