Selanjutnya saat gunung merapi meletus kedua kalinya pada tahun 2010, mengakibatkan bungker tertimbun oleh pasir. Kejadian tersebut dianggap sebagai erupsi terbesar dalam 100 tahun terakhir. Peristiwa tersebut juga mengancam ratusan korban, termasuk juru kunci gunung merapi. Akibatnya bunker tertimbun oleh pasir setebal empat meter, sehingga sempat disebut hilang. Selanjutnya dilakukan rekonstruksi jalan dan juga relokasi di sekitar kawasan bunker, dengan pengerukan dan menghabiskan waktu yang lama.
Setelah kejadian itu kawasan bunker berhasil dijadikan sebagai lokasi tempat wisata alam Kaliadem yang berorientasi pada wisata alam serta sejarah kedahsyatan erupsi merapi beberapa tahun silam. Kawasan wisata tersebut telah disetujui oleh para pemerintah dan juga warga sekitar dengan mengelola alam Kaliadem untuk dijadikan sebagai salah satu potensi perekonomian warga lokal.Â
Seiring ramainya kunjungan para wisatawan di sekitar alam Kaliadem telah menjadikan kawasan ini banyak didirikan warung-warung yang menjual bahan-bahan logistik. Salah satunya terdapat warung yang menjual makanan dan beragam jajanan; alat perlindungan diri seperti mantel, payung, topi, dan lainnya. Selain itu, juga terdapat penjual oleh-oleh khas Yogyakarta, khususnya merapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H