Mohon tunggu...
Muhammad Agung Gumelar
Muhammad Agung Gumelar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Lapangan Terpadu bersama Mirsyab di Cikelet dengan program Edukasi tentang PengelolaanSampah

8 Juni 2023   15:11 Diperbarui: 8 Juni 2023   15:40 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan program Praktik Lapangan Terpadu (PLT) sudah menjadi program tahunan dari Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) yang di peruntukan Mahasiswa semester 6 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dimana Mahasiswa ditempatkan di daerah yang ingin di berdayakan, pada angkatan sekarang program ini dilaksanakan di Desa Karang Sari dan Desa Kertamukti, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada tahun ini jumlah mahasiswa yang di berangkatkan berjumlah 114 orang dimana dari jumlah itu di bagi menjadi 6 kelompok, satu kelompok terdiri dari 19 orang. PLT tahun ini bertema "Menuju desa mandiri" maka dalam pelaksanaanya PLT ini tentunya ada pembekalan terlebih dahulu sebelum pemberangkatan ke tempat, dimana mahasiswa dituntut untuk memahami dan mengaktualisasikan 4 siklus di daerah yang telah ditentukan, dan 4 siklus ini diantaranya: 

1. Sosialisasi Awal,Rembug Warga dan Refleksi sosial

2. Pemetaan sosial dan Pengorganisasian Masyarakat

3. Perencanaan parsitipatif dan Sinergi program

4. Pelaksanaan program , Monitoring dan Evaluasi

Dari 114 orang yang di bagi menjadi 6 kelompok dimana dalam 6 kelompok ini terdiri dari 2 posko. Posko 1 berada di Desa Karangsari tepatnya di Pondok Pesantren Alam Annaba dimana disana yang ditempatkan terdiri dari kelompok 1 dan 2. Sementara untuk posko 2 berada di Desa Kertamukti tepatnya di Pondok Pesantren Daarussalam yang ditempatkan terdiri dari kelompok 3 sampai 6.

Setiap kelompok dalam pelaksanaannya difokuskan kepada ruang lingkup DKM ; Kelompok 1 di daerah Ponpes Annaba, Kelompok 2 DKM Nurul hidayah & Masyarakat sekitar, Kelompok 3 DKM Al Furqon & Masyarakat sekitar, Kelompok 4 DKM Nurul Islam & Masyarakat sekitar, Kelompok 5 DKM Al Mukaromah & Masyarakat sekitar, Kelompok 6 DKM Sirojul Janah & Masyarakat sekitar. Setiap kelompok memiliki nama kelompoknya masing-masing, khususnya kelompok 4 bernama Mirsyab yang memiliki makna "cerminan para pemuda" Yang terdiri dari 19 orang dengan 8 laki laki dan 11 perempuan. Mirsyab diketuai oleh Aldian Ismuhadi dengan anggota antaranya ; Abdul Mukhlish Hammam, Ahmad Ali Aziz Mustofa, Muhammad Agung Gumelar, Muhammad Fadli Basyari, Sofa Marwah Almunawaroh, Ratu Maharani, Wilda Khoerunnisa Selfa Lestari, Rizki Syafarudin Nurahman, Luthfi Audry Miftahussalam, Meylani Dwi Khoirun Nisa, Khairunnisa Nailah Risanti, Nadhiva Adrikny Siraj, Anisyah, Anis Syifa Fauziah, Faaza Fauziyyah Rabbaniyyah, Aliya Rafa Salsabila, Debi Alfa Diansyah. Ke 19 orang ini ditempatkan di DKM Nurul Islam Kampung Cibitung Desa Kerta Mukti RT 01&02 RW 02 untuk pelaksanaan 4 siklus dalam program Praktik Lapangan Terpadu Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam. 

Mirsyab sebagai kelompok dalam program Praktik Lapangan Terpadu telah melaksanakan 4 siklus, dimana pada siklus terakhir yaitu pelaksanaan program, Mirsyab membantu pihak DKM sebagai organisasi masyarakat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program kedepannya, melaksanakan suatu kegiatan dimana kegiatan itu bernama edukasi tentang sampah. Kemudian pada pelaksanaan siklus 1 yaitu Sosialisasi Awal,Rembug Warga dan Refleksi sosial, Pada hari Kamis tanggal 25 Mei 2023 Daerah DKM Nurul Islam mengadakan Rembug Warga yang bertempat di Masjid Nurul Islam dimana disana menghasilkan gambaran permasalahan yang ada seperti diantaranya; Pupuk yang mahal tapi hasil produksi murah, akses jalan yang kurang bagus, sampah dimana-mana, tidak adanya TPS dan sarana olahraga yang kurang memadai. Sesudah melaksanakan siklus 1 kelompok Mirsyab melaksanakan transek pada tanggal 31 Mei 2023 di sekitar DKM Nurul Islam. 

" Ketika saya dan teman kelompok melakukan transek untuk mengetahui bagaimana Sumber Daya yang ada dimasyarakat DKM Nurul islam yang meliputi Sumber Daya Ekonomi, Sumber Daya Lingkungan dan Sumber Daya Manusia. 

Potensi yang mereka miliki sangat banyak khusus nya di bidang pertanian atau perkebunan. Saat kita melakukan transek kita menemukan banyak titik penimbunan sampah seperti di pinggiran sungai, irigasi maupun pinggir jalan bahkan ada yang ditimbun hingga menumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Padahal dengan sampah yang ada bisa dimanfaatkan menjadi pupuk untuk pertanian di lahan yang masyarakat miliki. 

Mulai dari potensi dan permasalahan itulah kita bersama sinergi bersama masyarakat yang mencakup tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemerintahan untuk bisa mengatasinya mengubah masalah yaitu sampah menjadi pupuk untuk dimanfaatkan guna potensi yang ada pada lingkungan masyarakat." Ujar Aldian Ketua Kelompok Mirsyab. 

Dari hasil dari siklus 1 ini tentunya di tindaklanjuti pada siklus selanjutnya yaitu Pemetaan sosial dan Pengorganisasian Masyarakat yang dilaksanakan hari Jumat tanggal 2 Juni 2023 yang bertempat di Madrasah Aljawami, dalam rembug warga kali ini masyarakat memetakan daerah sekitaran DKM Nurul Islam serta menyepakati tentang organisasi yang bertanggung jawab untuk program berkelanjutan di daerah Nurul Islam, dimana hasilnya adanya peta tematik yang di buat bersama oleh masyarakat serta organisasi yang bertanggung jawab untuk program berkelanjutan di daerah Nurul Islam, organisasinya yaitu kepengurusan DKM Nurul Islam yang di Ketuai oleh Bapak Purnama. Selanjutnya pada hari dan tempat yang sama, siklus ke 3 terlaksana yaitu Perencanaan parsitipatif dan Sinergi program dimana hasil daripada siklus 3 ini masyarakat menyepakati untuk melakukan suatu program yaitu adanya edukasi tentang sampah, pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah.

Edukasi sampah sangat penting dilakukan agar masyarakat lebih mengetahui tentang pengelolaan, pemanfaatan dan dampak yang terjadi. Menurut Kepala Desa Kertamukti Didih Hidayat permasalahan tentang sampah serta adanya TPS ini sudah dalam wacana dan ingin digarap sejak tahun 2017 namun itu belum terealisasi sebab lahan untuk pembuatan TPS belum ada. Masyarakat juga mendukung dengan adanya tindak lanjut dari pemecahan permaslahan ini. Bahkan Kepala Desa Kertamukti berkomitmen untuk mengadakan TPS sekitar DKM Nurul Islam kedepannya Maka dari itu, dengan permasalahan yang di sebutkan di atas, sampah menjadi masalah pokok yang ada diwilayah DKM Nurul Islam ini.

Sedangkan menurut wakil DKM Nurul Islam

"Dikarenakan Sumber Daya Manusia sebagian masyarakat yang belum memahami tentang pengelolaan sampah, jenis sampah, pemilahan sampah manfaat dan bahayanya sampah sebenarnya sebagian sudah tau baik buruknya tentang sampah tapi edukasi tentang pengelolaan sampah belum pernah ada penyuluhan jadi momen kemarin merupakan inovasi paling bagus, masyarakat jadi sadar dan tau tentang pengelolaan sampah mudah-mudahan untuk kedepannya semua warga DKM Nurul Islam bisa disiplin dan sadar atas pentingnya tentang sampah pihak pemerintahan juga semoga bisa kerja sama memfasilitasi buat pengelolaan sampah dan bisa ada tempat TPA sampah agar sampah bisa di manfaatkan. Intinya dengan adanya mahasiswa UIN yang lagi PLT yg menggali apa yg ada dimasyarakat baik potensi maupun masalah, Jadi ter expose, jadi ada solusi dan ide terutama cara mengelolaan sampah setelah di edukasi semoga kedepannya bisa berjalan sesuai harapan" Ujar Bapak Asep selaku wakil DKM Nurul Islam. Artinya kelompok Mirsyab telah membantu menstimulus masyarakat daerah DKM Nurul Islam untuk sadar terhadap sampah yang ada di sekitar dan masyarakat mempunyai ide untuk mengelola serta memanfaatkan sampah yang sudah di buang. 

Setelah terlaksananya 3 siklus, hasilnya mengadakan suatu program yaitu diadakannya edukasi tentang sampah, pemilahan, pemanfaatan sampah serta dampaknya bagi lingkungan sekitar. 

Maka pada tanggal 7 Juni 2023 Mirsyab telah melengkapi siklusnya dengan membantu pada pelaksanaan program Edukasi Sampah yang di tanggung jawabi oleh organisasi masyarakat yaitu organisasi DKM Nurul Islam. 

Semoga masyarakat daerah DKM Nurul Islam terus bertahan dan konsisten dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah, agar alam sekitar Desa Kertamukti tidak tercemar

Terimakasih. 

IG : mirsyab_plt4

Sumber 

Zaenal Mukarom dan Rohmanur Aziz, Riset Aksi; Konsep, Metodologi dan Aplikasi. Simbiosa, Bandung, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun