Semenjak datangnya covid-19 ini ada sebagian masyarakat menolak atas pemakaman jenazah Covid19 dikhawatirkan masih menyebarkan virus tersebut terhadap masyarakat sekelilingnya. Dan sebagain masyarakat masih ada kekurangannya pemahaman tentang Covid19 ini, entah kurangnya mengetahui berita (kudet),tidak ingin tau, bahkan ada yang menganggap hal yang biasa.Khususnya di Indonesia penolakan pemakaman jenazah Covid19 ini sudah banyak dibicarakan oleh masyarakat setempat, dikarenakan masyarakat berprasangka jenazah ketika dimakamkan itu masih menyebarkan wabah tersebut terhadap masyarakat setempat.
Oleh karna itu saya akan mencoba membahas problem masyarakat setempat terhadap penolakan pemakaman jenazah covid 19 agar masyarakat tidak menerima berita yang simpang siur (hoaks) dan berprasangka yang buruk.
Karna menurut saya, saudara-saudara kita khususnya saudara muslim yang terkena wabah ini yaitu suatu cobaan atau ujian untuk keluaganya,dan bahkan ini bukan suatu ujian atau cobaan akan tetapi ini sebuah kabar gembira yaitu mati syahid.
Syekh Dr Umar Hasyim Azhari memberi tanggapan terhadap datangnya covid19 ini,beliau mengatakan: Bahwa setiap segala sesuatu berjalan atas kehendak Allah swt, dengan kemauan Allah swt tidak akan sesuatu itu terjadi terkecuali dengan kehendak Allah swt.
Dan segala sesuatu yang turun seperti wabah(penyakit yang menular)tidak akan bisa hilang terkecuali dengan Taubat.
Bahwa Allah swt telah menerangkan didalam AlQuran ;
ظهر الفساد فى البر والبحر بما كسبت أيدى الناس ليذيقهم بعض الذي عملوا لعلهم يرجعون
Artinya: " telah tampak kerusakan didarat dan dilautan akibat perbuatan tangan(maksiat) manusia,supaya Allah swt merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali( kenalan yang benar).(Qs. Arrum 42).
Ayat diatas sudah jelas, bahwa kerusakan alam semesta ini disebabkan oleh tangan manusia, maka keadaan yang harus dilakukan satu-satunya yaitu Taubat(kembali ke jalan Allah swt yang benar).
Rasulullah saw mengajarkan do'a-do'a atas kejadiannya wabah /penyakit ini dan itu ada di dalam kitab sunan Albukhari dan muslim.
لاإله إلا الله العظيم الحليم lailahaillahiladzim alhalim.
Prof. Dr, Abdul Somad lc.Ma mengatakan: Diantara kewajiban fardhu kifayah bagi seorang muslim yang ada saudaranya meninggal ada empat :
# memandikan
#mengkafani
# mensholatkan
#memadamkan
Daan yang menjadi permasalahan no4 yaitu memakamkan apa kendalanya jenazah mesti ditolak untuk dimakamkan dipemakaman umum.?tentu saja karena dikhawatirkan menyebarkan wabah/penyakit.
Tidak ada yang mengerti tentang penyakit itu kecuali dokter(ahli medis)
"klau diserahkan suatu perkara yang tidak pada ahlinya maka tunggulah kehancuran"
لاتقف ماليس لك به علم" janganlah engkau berbicara, berbuat sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu disitu. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati yang kecil semua itu akan ditanya dan diminta pertanggungjawabannya nanti".
Sebenarnya problem warga setempat bukan hanya terkait penolakan pemakaman jenazah Covid19 akan tetapi masih ada sebagain masyarakat yang masih menanyakan perihal pengurusan jenazah Covid19 ini apakah pengurusannya sama dengan pengurusan jenazah seperti biasanya? Atau tidak?.
Oleh karna itu agar masyarakat Indonesia tidak salah faham atas menangani problem ini dan tidak sembarang berfikir atau melakukan hal-hal yang tidak harus dilakukan.
MUI menegaskan tentang perihal pengurusan jenazah muslim terinfeksi covid 19
A. Syahid Akhirat yaitu: muslim yang meninggal dunia karna kondisi tertentu antara lain; wabah/thaun,tenggelam,terbakar,dan melahirkan secara syari yang dihukumi dan mendapatkan pahala syahid.(dosanya diampuni dan dimasukkan kesyurga tanpa hisab, tapi secara duniawi hak-haknya wajib terpenuhi).