Mohon tunggu...
MuhammadAgilAlmuhajir
MuhammadAgilAlmuhajir Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Al Azhar University

إذا صدق العزم وضح السبيل

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengetahui Rukun-rukun Ilmu

10 April 2020   18:47 Diperbarui: 10 April 2020   20:12 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa harus ada rukun didalam suatu ilmu?Sebelum kita bahas tentang suatu rukun ilmu tersebut, kita harus mengetahui rukun itu apa?   maksudnya tidak akan sesuatu itu berdiri(kewajiban) tanpa yang lainnya. Contohnya: rukun shalat salah satunya yaitu membaca Alfatihah, nah jadi kita sepakat bahwa membaca alfatihah adalah salah satu rukun shalat.jiklau ada seseorang yang tidak membaca Alfatihah tersebut maka batalah shalat seseorang tersebut. (ini pendapat imam Assyafi'i)karna sesuai dengan definisi rukun tadi tidak akan bisa berdiri(kewajiban)itu terkecuali dengan yang lainnya. Sama halnya contoh diatas.

Sudah seharusnya bagi penuntut ilmu untuk mengetahui rukun-rukun ilmu,bahwa ilmu itu memiliki rukun-rukun yang dibangun kepada ilmu itu seperti halnya sayap-sayap untuk burung maka tidak akan bisa burung itu terbang tanpa adanya sayap.begitu pula dengan penuntut ilmu tidak akan bisa untuk menghasilkan suatu ilmu tanpa mengetahui apa itu rukun-rukun ilmu tersebut.

Dan dikatakan syekh Dr.usamah sayyid Azhari bahwa:" sesungguhnya rukun-rukun ilmu itu mirip dengan rukun-rukun islam. dibangun ilmu itu dengan lima perkara:

A. Guru

Guru adalah kunci suatu ilmu yang dimana tanpa adanya guru, murid tidak akan bisa memahami permasalahan -permasalahan yang ada didalam buku.guru juga sebagai warisan (ilmu-ilmu dan pengetahuan)dari generasi kegenerasi selanjutnya dengan sanad yang tersambung maka seorang murid mengambil ilmu dari gurunya,gurunya mengambil dari gurunya sampai selesai silsilah kepengarang suatu fan Ilmu tersebut secara menyambung sampai ke rasulullah saw.
Dan guru juga memberikan pemahaman yang benar terhadap konteks(AlQuran dan sunnah)

Imam Assyafi'i berkata: "saudaraku, kamu.aku tidak akan mendapatkan suatu ilmu kecuali dengan enam perkara. Saya akan megabarimu dengan rinci dan jelas yaitu: cerdas,tampak(terhadap ilmu),sungguh-sungguh,bekal(harta/uang),dekat dengan guru,dan waktu yang panjang.

B.Murid

Murid ibarat sebagai penampungan ilmu,dan yang terpenting adanya murid itu bukan adanya bentuk rupa, seolah-olah hadirnya jasad saja,akan tetapi tujuan dari kehadirannya murid bersama guru adalah mencari perawatan dari gurunya dengan metode ilmu-ilmu tersebut dapat dipahami dengan sebaik mungkin terhadap murid tersebut.

Dan diwajibkan kepada seorang penuntut ilmu untuk berbicara sebelum  belajar dimulai.(maksudnya dikhawatirkan ketika proses pembelajaran dimulai murid tersebut masih berbicara,(dengan temannya maupun yang lain),oleh karna itu dianjurkan sebelum belajar dimulai alangkah baiknya berbicara/ceritakan hal-hal yang harus disampaikan.

Imam abu Hamid Al-ghozali berkata: " ilmu tanpa amal seperti orang gila, amal tanpa ilmu maka sama saja sia-sia.

C.kitab(buku)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun