Mohon tunggu...
MUHAMMAD AGAM DWIPUTRA
MUHAMMAD AGAM DWIPUTRA Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa_S1 Arsitektur Universitas Mercubuana

NIM : 41221120005 Universitas Mercu Buana Meruya, Fakultas Teknik prodi Arsitektur. Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

kuis 13 - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

5 Desember 2024   12:36 Diperbarui: 5 Desember 2024   12:36 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


4. Teori Kontrol Sosial


Teori Kontrol Sosial berfokus pada mekanisme yang digunakan masyarakat untuk mengatur perilaku individu. Menurut teori ini, ikatan sosial dan ikatan komunitas yang kuat dapat menghalangi individu untuk melakukan kejahatan. Ketika ikatan ini lemah atau tidak ada, individu mungkin merasa kurang dibatasi oleh norma-norma masyarakat, yang mengarah pada peningkatan perilaku kriminal. Faktor-faktor seperti struktur keluarga, pengaruh teman sebaya, dan keterlibatan masyarakat memainkan peran penting dalam mempertahankan kontrol sosial.


5. Teori Lainnya


Teori Pelabelan menyatakan bahwa individu menjadi penjahat ketika mereka diberi label seperti itu oleh masyarakat. Label-label ini dapat mengarah pada ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya, di mana individu menginternalisasi label tersebut dan terus terlibat dalam perilaku kriminal.


Teori Konflik berpendapat bahwa kejahatan adalah hasil dari ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Teori tersebut menyatakan bahwa hukum dibuat oleh mereka yang berkuasa untuk mempertahankan status dan kendali mereka atas kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Perspektif ini menyoroti bagaimana ketidaksetaraan sistemik dapat menyebabkan perilaku kriminal ketika individu berjuang melawan struktur yang menindas.
Kriminologi Radikal (Kritis) memperluas gagasan teori konflik dengan menekankan peran kapitalisme dan perjuangan kelas dalam membentuk perilaku kriminal. Ia mengkritik kriminologi tradisional karena mengabaikan konteks sosial-ekonomi yang lebih luas dan menganjurkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kejahatan yang mencakup masalah kekuasaan, ketidaksetaraan, dan keadilan sosial.

Criminal Policy as the Science of Responses


Dalam konteks ini, kebijakan kriminal digambarkan sebagai ilmu respons terhadap kejahatan. Ini menyiratkan bahwa kebijakan ini bergantung pada data empiris dan penelitian untuk merumuskan strategi yang secara efektif menangani perilaku kriminal. Dengan mempelajari pola kejahatan dan efektivitas berbagai intervensi, pembuat kebijakan dapat mengembangkan respons yang terinformasi yang ditujukan untuk mengurangi tingkat kejahatan dan meningkatkan keselamatan publik. 

Criminal Policy as the Science of Crime Prevention


Hoefnagels juga menekankan bahwa kebijakan kriminal mencakup ilmu pencegahan kejahatan. Aspek ini berfokus pada langkah-langkah proaktif yang dirancang untuk mencegah perilaku kriminal sebelum terjadi. Ini mencakup strategi seperti keterlibatan masyarakat, pendidikan, dan program sosial yang menangani akar penyebab kejahatan, sehingga mengurangi kemungkinan individu terlibat dalam kegiatan kriminal.

Designating Human Behavior as Crime


Elemen penting lain dari perspektif Hoefnagels adalah peran kebijakan kejahatan dalam mendefinisikan perilaku manusia sebagai kejahatan. Proses ini melibatkan konsensus masyarakat tentang apa yang merupakan perilaku kriminal, yang dapat bervariasi di berbagai budaya dan periode waktu. Kebijakan kejahatan memainkan peran penting dalam mendefinisikan perilaku ini dan membangun kerangka hukum yang mengaturnya, yang mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun