Id merupakan bagian paling dasar dari kepribadian manusia yang bersifat biologis dan bawaan. Id berfungsi sebagai sumber energi psikis yang menggerakkan Ego dan Superego. Id mengendalikan dorongan-dorongan dasar seperti lapar, haus, agresi, dan hasrat seksual. Id bekerja berdasarkan prinsip kesenangan, yang berarti cenderung menghindari ketidaknyamanan dan mengejar kesenangan.
Sebagai sistem yang bekerja di alam bawah sadar, Id bersifat impulsif, primitif, dan irasional. Reaksi Id terjadi melalui refleks, seperti bersin, atau melalui proses primer, seperti membayangkan makanan saat lapar. Dalam konteks ini, Id tidak mempertimbangkan realitas atau akibat dari tindakan yang dilakukan. Ia hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan secara instan.
Freud menjelaskan bahwa Id merupakan bagian psikis yang berisi naluri bawaan dan keinginan yang ditekan. Keinginan tersebut menjadi dasar pembentukan struktur psikis lainnya. Karena Id tidak dipengaruhi oleh prinsip realitas, maka Id sering kali berbenturan dengan norma sosial dan moral yang dianut oleh individu.
2. Ego
Ego berfungsi sebagai mediator antara Id dan realitas. Ego berupaya memenuhi keinginan Id dengan cara yang realistis dan dapat diterima secara sosial. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berarti Ego mempertimbangkan situasi dan akibat tindakan sebelum mengambil keputusan. Ego berfungsi menyeimbangkan dorongan Id dan tuntutan Superego.
Ego juga berperan dalam mengatur perilaku individu agar sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Dalam proses ini, Ego menggunakan berbagai mekanisme pertahanan untuk melindungi individu dari kecemasan yang muncul akibat konflik antara Id dan Superego.
3. Superego
Superego merupakan bagian dari kepribadian yang berfungsi sebagai pengawas moral. Di dalamnya terdapat nilai-nilai dan norma-norma yang diperoleh dari orang tua dan masyarakat. Superego berfungsi untuk mengendalikan dorongan-dorongan dari Id dan memberikan rasa bersalah ketika individu melanggar norma-norma moral. Superego berfungsi untuk menegakkan standar moral dan etika, sehingga individu dapat berperilaku sesuai dengan harapan sosial.
Interaksi Antara Id, Ego, dan Superego
Ketiga unsur ini---Id, Ego, dan Superego---bekerja sama dan saling memengaruhi untuk membentuk perilaku individu. Ketika Id mendominasi, individu dapat bertindak impulsif dan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Sebaliknya, ketika Superego terlalu kuat, individu dapat merasa tertekan dan bersalah, yang dapat menyebabkan perilaku menyimpang atau mencari hukuman.
Ego berperan penting dalam menyeimbangkan kedua kekuatan ini, berupaya untuk memenuhi kebutuhan Id sambil tetap mematuhi norma-norma yang ditetapkan oleh Superego. Dengan demikian, memahami interaksi antara Id, Ego, dan Superego memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kompleksitas kepribadian manusia dan bagaimana individu membuat keputusan dalam kehidupan sehari-hari.