Mohon tunggu...
MUHAMMAD AGAM DWIPUTRA
MUHAMMAD AGAM DWIPUTRA Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa_S1 Arsitektur Universitas Mercubuana

NIM : 41221120005 Universitas Mercu Buana Meruya, Fakultas Teknik prodi Arsitektur. Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

kuis 8 - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

1 November 2024   16:23 Diperbarui: 1 November 2024   16:35 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Konsep Tu_Han

1. Dialektika Tu vs Han:
   - Tu: Dalam konteks ini, "Tu" merujuk pada kebaikan dan sifat-sifat positif. Ketika dikaitkan dengan Tuhan, "Tu" menjadi representasi dari segala yang baik dan suci, yang disebut sebagai Tuhan.
   - Han: Sebaliknya, "Han" mencerminkan kejelekan atau keburukan. Dalam konteks ini, "Han-tu" merujuk pada manifestasi dari kejahatan atau keburukan. Ini menunjukkan dualitas dalam pemahaman tentang Tuhan dan kejahatan.

2. Kata-Kata Terkait:
   - Kata-kata seperti Tu-gu, Tunggul, Watu, Tumbal, dan Tumpeng menunjukkan hubungan antara "Tu" dan berbagai manifestasi yang baik. Ini mencerminkan bagaimana kebaikan dapat terwujud dalam berbagai bentuk dalam kehidupan sehari-hari.

Tuhan sebagai Sanghyang Taya

- Sanghyang Taya: Dalam konteks ini, Tuhan dipahami sebagai entitas yang tidak dapat dipikirkan, didengar, dijelaskan, atau diraba. Ia adalah hampa (taya), suwung (kosong), dan awang-uwung (tanpa awal dan akhir). Ini menunjukkan sifat transenden Tuhan yang melampaui pemahaman manusia.

- Kehadiran Tuhan: Manusia dapat mengenal Tuhan melalui hukum-hukum alam semesta. Kehadiran-Nya dapat dirasakan dalam setiap aspek kehidupan, meskipun tidak dapat dijelaskan secara indrawi.

Politeisme dan Monoteisme

- Sifat Tuhan: Sifat-sifat Tuhan yang satu disebut Sanghyang Taya, yang mencerminkan monoteisme. Namun, manifestasi dari sifat-sifat tersebut dapat dilihat dalam banyak kategori, yang mencerminkan politeisme. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada satu substansi, terdapat banyak cara untuk memahami dan mengalami Tuhan.

Jalan Eksistensi: Tu-ah vs Tu-lah

- Dua Jalan: Dalam konteks eksistensi, terdapat dua jalan yang dapat diambil, yaitu Tu-ah (baik) dan Tu-lah (buruk). Ini mencerminkan pilihan moral yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Kekuasaan hidup dan realitas di dunia ini dapat diperoleh dan dipelihara melalui pilihan antara kebaikan dan keburukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun