Mohon tunggu...
MUHAMMAD AGAM DWIPUTRA
MUHAMMAD AGAM DWIPUTRA Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa_S1 Arsitektur Universitas Mercubuana

NIM : 41221120005 Universitas Mercu Buana Meruya, Fakultas Teknik prodi Arsitektur. Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

kuis 8 - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

1 November 2024   16:23 Diperbarui: 1 November 2024   16:35 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Dewa Kemangungsaan: Semar juga dianggap sebagai dewa yang merakyat, simbol pemimpin yang dekat dengan rakyat. Ia menggabungkan sifat-sifat dewa dan manusia, menciptakan keseimbangan antara kekuasaan dan pelayanan.

5. Implikasi Agama dan Budaya: Dalam konteks sejarah, Semar mencerminkan perpaduan antara ajaran Siwa dan Buddha, yang terlihat dalam karya sastra seperti Kakawin Sutasoma. Ini menunjukkan bahwa Semar adalah simbol integrasi budaya dan spiritualitas di

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

WHY

Kenapa Semar Begitu Penting dalam Budaya Nusantara?

Semar adalah salah satu tokoh paling ikonik dalam tradisi wayang kulit dan budaya Nusantara. 

Ada beberapa alasan mengapa Semar memiliki makna yang mendalam dan penting dalam konteks sosial dan spiritual masyarakat.

1. Simbol Kebijaksanaan dan Kearifan

Semar dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan penuh kearifan. Ia sering memberikan nasihat yang mendalam kepada para pahlawan, terutama kepada Pandawa. Kebijaksanaan ini menjadikannya sebagai figur yang dihormati dan dijadikan panutan dalam pengambilan keputusan, baik dalam konteks pribadi maupun sosial.

2. Keterhubungan dengan Rakyat

Sebagai salah satu punokawan, Semar memiliki kedekatan yang kuat dengan rakyat. Ia tidak hanya berfungsi sebagai penghibur, tetapi juga sebagai pelindung dan penasihat. Sifatnya yang merakyat mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan yang ideal, di mana pemimpin harus dekat dengan masyarakat dan memahami kebutuhan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun