Di sebuah lembah hutan pagi buta, seseorang lelaki yang lahir sederhana dari rahim-rahim Borjuis tak kalah tampan dengan anak-anak muda-mudi desa yang ke kota---atau memang anak kota yang lahir dan menetap lama di sisi asap dan bau aroma parfum orang tua.Â
Seseorang lelaki tunggal itu hidup tanpa mengenal apa itu gas, apa itu eletronik, dan apa itu tempat peluncuran para pelacur kota. Â Mereka bersaing kelas satu dan dua antara siapa yang juara ranjang kamar tidur. Sontak bingung pula ini sebenarnya kerja pelacur untuk apa.
Bagaimana bisah tulisan ini selesai kalau otak kerja saya yang kian hampir membludak karena memikirkan mantan pacar yang telah tidur berpindah-pindah di pelukan banyak lelaki kota. Saya--- hendak bingung dengan kekagetan wanita, ada apa dengan lelaki dan kota. apakah mereka adalah sebuah ilustrasi yang lahir dari gambaran mata dan bayangan pikiran. Ataukah ada hal lain, awas saja ketika kecewa air matamu bisa tumpah membanjiri kota yang maling kedamaian sejak 1990-2000 ini.Â
MENULIS DAN MELUKIS
Menulis adalah keseharian, dan melukis pun juga setiap hari, ini dua kata yang berbeda tetapi memiliki makna sama. Bagaimana kesamaan nya?
Tutur saya dengan fiksi otak yang idealis itu. Dunia melukis adalah sebuah kerja otak yang harus di tuangkan lewat tangan.
Namun ketika bayangan adalah pemenang dari semua realita yang melampaui dinding tembok dan bercak cet-cet berserakan itu, saya fikir otak lebih merasionalkan sesuatu untuk menolak menuangkan nya di atas papan gambar. Sapa tahu yang saya gambar itu perempuan telanjang atau lelaki tanpa celana dalam. Kan bisa saja semua orang tahu bagaimana jenis-jenis kemaluan itu, fulgar kata bapak saya.
Di dunia pertempuran, menulis adalah keesaan terbaik menyampaikan keresahan informasi karena pelbagai para nabi telah mati dan pasif. , dan juga dinamika yang dilihat tak sesuai isu asupan publik. Bagaimana saya lahir dengan mata melotot rambut keriting untuk menulis banyak hal yang kian fikir saya adalah sesuatu tak kunjung banyak orang menemukan solusinya. Dan ketika mereka menemukan solusinya pasti ribet saja hidup ini.Â
Tak semua realita itu di tulis, ia; kenapa?
Karena ketika di tulis mereka pasti tahu bagaimana itu neraka dan dunia, mereka berbeda dari penjara dan garis katulistiwa yang terbit bersama fajar. Bersatu dari sebelas ribu kilo meter, saya kembali hidup dari transmigrasi sum-sum wajah, otak dan perlengkapan tubuh lainya. Ia ruh itu punya tuhan, namun saya punya raga dan kuasa atas badan yang tegar ini.Â
Saya keluar dari lembah hutan pada 2019, saya terperangkap lebih lamanya dalam gelora-gelora asmara ayunda itu. Pada 2016 silam sebuah kapal selam juga merestui hubungan yang ku sebuh kaki kepala itu. Lelah batin namun bahagia selalu bertanya kenapa saya harus di sisi kalian berdua. Saya memarahinya.Â
Loh, kenapa kau dan aku lahir bersamaan?