Mohon tunggu...
Muhammad Abdee Praja Mukti
Muhammad Abdee Praja Mukti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jurnalis and Photography

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melacak Warisan Kultural: Eksplorasi Sejarah Sastra dari Masa Jahiliah ke Awal Periode Islam

12 Juli 2024   07:38 Diperbarui: 12 Juli 2024   07:38 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari sini dapat kita ambil kesimpulan bahwa corak pemikiran syair Arab jahiliyah itu sangat sederhana, karena bentuk kehidupan mereka sangat sederhana dan belum banyak mengenal kebudayaan yang tinggi. Karena bentuk kehidupan mereka itu hanya terbatas dalam bentuk kehidupan Badwi yang penuh dengan dunia pengembaraan, peperangan, hidup bebas dari segala hukum dan ikatan undang-undang.

Ciri yang paling menonjol sekali dalam syair Arab jahiliyah adalah menonjolkan sifat kejantanan dan keperwiraan, menceritakan segala macam pengalaman yang baik maupun yang buruk dan sebagainya (Al Muhdar, 1983: 77).

Contoh Syair Jaman Jahiliyah

puisi Imru al-Qays menggambar keindahan Unaizah (kekasihnya)

Ketika kami berdua telah lewat dari perkampungan, dan sampai di tempat yang aman dari intaian orang kampung

Maka kutarik kepalanya sehingga Ia (Unaizah) dapat melekatkan dirinya kepadaku seperti pohon yang lunak

Wanita itu langsing, perutnya ramping dan dadanya putih bagaikan kaca

Lehernya jenjang seperti lehernya kijang, jika dipanjangkan tidak bercacat sedikit pun, karena lehernya dipenuhi kalung permata

Rambutnya yang panjang dan hitam bila terurai di bahunya bagaikan mayang kurma (Al-Zauziny, 16-17 dan Yunus Ali, 1983: 48.

E. KESIMPULAN 

Dalam pendahuluan ini, kita telah menjelajahi konsep dasar tentang sastra dalam konteks budaya Arab, mulai dari definisi, perkembangan, hingga pemahaman tentang peran sastra dalam masyarakat. Sastra tidak hanya dipahami sebagai karya seni dengan nilai estetik, tetapi juga sebagai cerminan budaya yang mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan pandangan hidup suatu masyarakat pada suatu periode waktu tertentu.

Dari masa Jahiliyah ke awal periode Islam, sastra Arab mengalami evolusi yang signifikan. Pada masa Jahiliyah, sastra lisan, khususnya puisi, menjadi sarana utama bagi suku-suku Arab untuk menyampaikan cerita-cerita, pengetahuan, dan pengalaman hidup mereka. Dengan munculnya Islam, sastra Arab berkembang menjadi wadah bagi gagasan-gagasan keagamaan, moral, dan budaya umat Islam.

Eksplorasi sejarah sastra Arab dari masa Jahiliyah ke awal periode Islam memberikan wawasan yang dalam tentang warisan kultural yang terkandung dalam karya-karya sastra dari periode tersebut. Memahami konteks budaya dan sosial dari masa tersebut membantu kita untuk memahami nilai-nilai yang membentuk landasan sastra Arab pada masa itu, serta dampaknya terhadap perkembangan sastra Islam dan dunia Arab secara keseluruhan.

Dalam penelitian ini, tujuan utamanya adalah melacak dan menggali warisan kultural dalam sejarah sastra Arab. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang peran sastra dalam membentuk identitas budaya dan intelektual umat Islam, kita dapat menghargai kontribusi sastra Arab terhadap perkembangan sastra dunia dan pemahaman kita tentang manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun