Â
Terdapat juga ujaran dari pengamat politik internasional lainnya seperti Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, juga memberikan pandangan serupa. Menurut Rezasyah, negara-negara di Pasifik merupakan kelompok negara yang loyal pada AS, Inggris, serta Australia. Mereka menerima gelontoran bantuan ekonomi, pendidikan, hingga tata kelola pemerintahan yang luar biasa dari negara-negara besar tersebut."Empat negara di Pasifik Selatan tersebut juga secara khusus diawasi Amerika Serikat, agar tidak masuk dalam wilayah pengaruh China, yang saat ini marak memperkenalkan paket ekonomi yang sangat menggiurkan" kata Rezasyah.
Â
Ada juga alasan dari segi agama Menurut pakar politik dan keamanan internasional dari Universitas Murdoch Australia, Ian Wilson, negara-negara Kepulauan Pasifik sangat membela dan mendukung Israel karena melihat orang-orang Yahudi sebagai manusia yang dipilih Tuhan. Anggapan tersebut umumnya terpatri di antara pengikut aliran Kristen Evangelis. Menurut Ian, bagi penganut aliran ini, Israel bahkan dipandang sebagai "tanah suci" "Jadi mendukung Israel disamakan dengan melindungi tanah suci. Ini berpengaruh pada tingkat pemerintahan," ujar Ian Wilson.
Â
Timbul pertanyaan baru. Apakah akan adanya Tindakan keras dari negara negara tersebut untuk bisa melindungi hubungannya dengan zionis di Israel tersebut? Akan kah amerika serikat melakukan Tindakan yang akan beresiko terjadinya perperangan dan merugikannya dari segi segala aspek? Atau amerika serikat akan berusaha menjadi "leviathan" agar menjaga dirinya beserta pengikut pengikutnya? Hal itu belom dapat dibuktikan dan akan segera terjawab dari pengambilan keputusan seterusnya yang akan kita lihat nanti.
Â
Sekian dari artikel yang saya bahas pada hari ini, terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H