Mohon tunggu...
Muhammad Taufan Ika Sakti
Muhammad Taufan Ika Sakti Mohon Tunggu... Human Resources - je parlé bien anglais, français, indonésien.. s'il vous plaît

freelance english instructor

Selanjutnya

Tutup

Puisi

ANGIN LALU

8 Agustus 2016   11:51 Diperbarui: 24 Februari 2019   14:44 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu mengharu dalam detik

Bertabur luka tercabik

Gedung berganti tak dimengerti

Lalu pergi

Masa membawaku pada kemarin

Bayang semu itu berhembus bersama angin

Membelai sanubari yang masih kering

Asing

 Sepasang pena pertanda

Angin tak merana

Amanahmu kujaga

Rasa-rasa

Di balik jendela, sesungguhnya hati kerut

Seluruh pandangan tertutup kabut

Jangan-jangan akan jadi kemelut

Maaf aku takut

Gadis merajuk di jendela

Pria bersila sebelah kotak beragam rupa

Bertajuk sastra dan sinema

Masihkah engkau bertanya?

Kamis, 4 Agustus 2016

Muhammad Taufan Ika Sakti - Luana Yunaneva

Angin Lalu merupakan Sekuel Angin bagian pertama, proyek kolaborasi puisi Muhammad Taufan Ika Sakti dan Luana Yunaneva.

Tulisan ini pertama kali diposting untuk Kompasiana


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun