Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan
Muhammad Ichsan Mohon Tunggu... Freelancer - Menyukai seni sastra, sosial dan budaya

http://ichsannotes.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inspirasi dari Kick Andy Show

19 Agustus 2016   16:09 Diperbarui: 19 Agustus 2016   23:40 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andy F. Noya bersama narasumber dalam Kick Andy Show (** gambar dari screenshot tayangan Kick Andy Show)

Bagi pemirsa Indonesia, acara dialog interaktif Kick Andy Show terasa sangat akrab. Program hiburan edukatif yang biasa tayang di stasiun Metro TV ini cukup menarik. Acara ini menyajikan perbincangan ringan yang membahas hal-hal tertentu yang dipandang bermanfaat bagi penonton di studio dan pemirsa di seluruh tanah air. 

Biasanya dalam Kick Andy Show diundang tokoh-tokoh baik yang menjadi public figure, maupun tokoh pendobrak yang dianggap bisa memberikan inspirasi untuk perubahan. Tema-tema yang sering diangkat dalam acara ini sifatnya selalu kontekstual - yang lagi hangat diperbincangkan masyarakat.

Kick Andy Show demikian nama acara tersebut, diambil dari nama depan pembawa acaranya Andy F. Noya. Ia seorang host yang cukup eksentrik, cerdas sekaligus humoris. Sewaktu acara ini berlangsung, tak jarang ada selingan-selingan segar melalui leluconnya yang mampu menghangatkan suasana, membuat penonton meledak tawa. Sehingga penonton tak hanya merasa terhibur tetapi juga tercerahkan tanpa mereka sadari. Selain itu, biasanya juga di penghujung acara Andy akan membagi-bagikan buku pada para penonton yang hadir. Ini juga yang menjadi daya tarik tersendiri program dialog interaktif yang tayang sekitar pukul 20.00 WIB tersebut.

Mari kita simak Kick Andy Show dari salah satu episodenya yang bertema Berniaga di Dunia Maya, tayang pada 29 Juli 2016 lalu. Narasumber yang diundang dalam episode kali ini adalah anak-anak muda, Antara lain Carlene Darjanto dan Ria Suwarno, yang telah sukses memanfaatkan internet untuk memasarkan produknya kepada konsumen. Berikut ringkasan dialognya..

Andy    : "Ternyata Anda berdua, ya, pemilik cottonink yang terkenal itu.. Tapi sebelum sampai ke sana, berapa sih umur Anda berdua?"

Ria       : "Tahun ini kita 29."

Carlene: "Beda berapa hari, ya, kita lahir?"

Ria       : "Dua minggu.."

Andy    : "29.. Sama?"

Carlene: "Iya, kita berdua umurnya sama."

Andy    : "O, begitu. Jadi kalau mau bisnis, cari partner yang umurnya sama, ya?"

(Penonton dan narasumber di studio mulai tertawa mendengar candaan Andy.)

Carlene: "Shio-nya juga sama."

Ria    : "Horoscope-nya juga sama."

Andy    : "O, shio-nya juga sama?"

Ria      : "Iya, sama."

Andy    : "Suaminya sama?"

Carlene: "Untungnya tidak, ya.."

(Sahut Carlene dan Ria tersenyum merasa tergelitik dengan candaan nakal host).

Andy    : "O, untung tidak ya.. OK, deh.. Latar belakang pendidikan?"

Carlene: "Kalau saya memang dari (jurusan) Fashion Design, sih."
.
Andy    : "Kalau Ria?"

Ria      : "Graphic Design."

Andy    : "Ok, menarik. Nanti ceritakan. Nah, ketika mulai bisnis dengan merk cottonink yang hebat ini, berapa tahun yang lalu?"

Ria      : "Delapan tahun yang lalu."

Carlene: "Di umur dua puluh satu tahun."

Andy    : "O, berarti umur dua puluh satu tahun sudah mulai terjun ke bisnis, ya? Dan berhasil.."

(Ria dan Carlene mengangguk.)

Carlene: "Aamiinn.."

(Applause dari penonton.)

Andy    : "Ketika memulai mendirikan cottonink ini, modalnya berapa ya?"

Ria       : "Kita berdua satu juta, sih.."

Andy    : "US Dollar? Satu juta apa, nih?"

(Lagi gemuruh tawa mewarnai suasana.)

Ria       : "Satu juta Rupiah."

Andy    : "Sedikit amat?

Ria      : "Ya, karena dulu kan produknya belum banyak seperti sekarang."

Andy    : "Dulu mulai dengan jualan apa?"

Carlene: "Jadi dulu kita mulai dengan iseng-iseng berhadiah begitu.. Kita berdua buat produk kayak printed t-shirt. Dan jualnya juga lewat facebook. Yang jualnya Ria, karena dia temannya banyak. Kira-kira begitu."

Andy    : "Yang dijual waktu itu t-shirt apa? T-shirt ajaib apa?"

Ria    : "Waktu itu kita bikin t-shirt bergambar Obama. Karena 2008 bertepatan dengan pemilihan presiden Amerika. T-shirt yang simpel, sih.. Jadi t-shirt putih yang ada frame mukanya Obama."

Andy    : "Nah, itulah kesalahan saya. Saya dulu mulai jualan baju yang gambarnya wajah saya. Makanya tidak laku."

(Penonton di studio tergelak.)

Andy     : "Jadi ternyata laku, ya?"

Ria       : "Ternyata laku."

Andy    : "Ini dimulainya dulu melalui online begitu?"

Ria       : "Iya, betul."

Andy    : "Jadi waktu itu tidak punya toko, punya tempat untuk jualan?"

Carlene: "Tidak. Tidak terpikirkan. Baru sekarang saja punya toko."

Andy    : "Bagaimana kalian berdua sampai terpikirkan untuk berjualan online?  Padahal dulu tahun 2008 belum banyak yang jualan dengan cara begitu? Dan ketika memutuskan masuk ke industri fashion, itu bagaimana ceritanya?"

Carlene: "Waktu itu setelah kita memulai cottonink ini, saya dan Ria akhirnya memutuskan dulu untuk bekerja di sebuah perusahaan. Jadi cottonink itu seperti awalnya hanya kerja sambilan. Saya waktu itu ingat ngomong ke Ria.. Ini chance yang tidak bakal datang dua kali. Brand kita ini lagi naik daun, dibicarakan di sosial media dan forum. Jadi kita berdua memutuskan untuk fokus. Kayaknya awal 2010 itu kita mulai benar-benar bekerja full-time untuk cottonink."

Andy    : "Kok, kalian berdua bisa jadi partner?"

Ria       : "Kita teman di sekolah dari SMP."

Andy    : "O, teman SMP. Ketika memutuskan untuk terjun, apa yang pertama kali dilakukan?"

Carlene: "Saya langsung membuat koleksi. Maksudnya saya mendesain baju."

Andy    : "Bagi tugasnya bagaimana?"

Carlene: "Kalau partner-an jangan dua-duanya mengerjakan hal yang sama. Pasti berantem."

Andy    : "O, begitu. Jadi tugas-tugasnya apa? Kalau Carlene tugasnya apa? Ria tugasnya apa?"

Carlene: "Saya adalah direktur PT kami. Saya lebih melakukan strategic planning. Kemudian saya tetap melihat desain-desain saya. Dan lebih ke arah operasional."

Ria     : "Saya in-charge lebih ke brandingandmarketing. Jualan.."

Andy    : "Jadi Carlene yang bikin, Ria yang jualan. Begitu sederhananya, kan?"

(Mereka berdua mengiyakan.)

Andy    : "Kenapa namanya cottonink, ya?"

Carlene: "Produk pertama kami, kan kaos dengan bergambar Obama. Dan waktu itu biar keren harus ada label. Kalau mau jualan mesti ada nama. Tapi apa namanya? Saya nanya ke Ria.. Telepon-an sama dia. Dia bilang produk kita itu bahannya cotton. Ada ink tintanya. Ya, kasih nama cottonink saja. Jadi memang tidak dipikirkan juga (merk-nya). Iseng-iseng berhadiah juga.."

Andy    : "Apa keunggulan cottonink dibanding produk-produk fashion lainnya?"

Ria    : "Yang pertama adalah produk kita itu desain sendiri. Kita memproduksi sendiri. Selain itu kita juga menggunakan bahan-bahan Indonesia jenis batik untuk salah satu berlabel cottonink. Jadi kita juga mengangkat ke-Indonesia-an."

Andy    : "Harganya kisaran berapa, ya?"

Carlene: "Range nya dari 199 ribu sampai 400 ribu."

Andy    : "Itu artinya mahal, sedang atau murah?"

Carlene: "Untuk target market kita, itu pas.."

Andy    : "Harus bilang 'pas' ya.. Kalau tidak, orang lari tidak mau beli. Segmen pasar yang dituju? Siapa yang dituju?"

(Penonton dan narasumber lagi tertawa mendengar gurauan host eksentrik ini.)

Carlene: "Tujuan kami yang utama adalah wanita Indonesia umur 21 – 25 tahun. Itu adalah core market kita. Yang mungkin mengerti teknologi, suka menggunakan handphone. Karena toko kita kan adanya online. Ada di website kita www.cottonink.co.id. Jadi orang ini harus punya akses ke internet yang bisa mem-browsing begitu.."

Andy    : "Berapa persen produknya terjual melalui online berbanding offline?"

Carlene: "Sekarang 70% online, dan 30% offline."

Andy    : "Itu pembelinya darimana saja? Dan siapa saja?"

Carlene: "Kebanyakan dari Indonesia."

Andy    : "Dari luar negeri ada?"

Ria       : "Dari luar negeri ada."

Carlene: "Dari luar negeri.. Itu dari Singapura, Malaysia dan Australia."

Andy    : "Apa enaknya, sih.. Jadi enterpreneurs (pelaku wirausaha) ini?"

Carlene: "Hmm, bisa menentukan nasib sendiri dan lebih flexible dengan waktu."

Andy    : "Banyak anak muda, saya dengar ingin sekali terjun berbisnis online juga. Boleh kasih tips.. Apa hal yang harus diperhatikan agar tidak cenderung gagal?"

Carlene: "Yang paling penting adalah orang (yang mau berbisnis online) ini tahu apa yang berbeda dan unik dari produknya. Dan harus selalu menonjolkan itu kepada customers. Karena begitu banyak saingan, orang bisa saja beli ke tempat lain. Jadi kalau dari saya yang paling penting itu adalah produknya."

Andy    : "Kalau dari Ria apa? Mungkin ada tambahan?"

Ria    : "Kita harus fokus saja. Ke depannya mau bagaimana (bisnis yang dijalankan) ini? Fokus untuk mengerjakannya.. Fokus untuk mengejar target ke depannya. Kita melihat ke hasil akhirnya."

Inspirasi dari Dialog

Hampir bisa dipastikan penonton dan pemirsa yang menyaksikan Kick Andy Show akan terinspirasi. Dalam tayangan yang mengangkat tema Berniaga di Dunia Maya ini, wawasan kita menjadi terbuka mengenai cara berdagang memanfaatkan internet. Dan tips yang barangkali bisa berguna untuk kita adalah sebagai berikut:

1. Jual-beli barang melalui sistem daring pada konsumen harus mengerti sistem perdagangan online. Produk yang ditawarkan tampil dalam bentuk data digital (image) lengkap. Foto produk mesti bisa menarik perhatian seketika (eye-catching), harga tertera cukup terjangkau kantong konsumen dan barangnya mudah didapat (available).

2. Produk yang hendak ditawarkan kepada konsumen sebaiknya memiliki kelebihan tersendiri, unik dan tidak merupakan barang yang telah beredar cukup banyak di masyarakat. Konsumen memiliki logikanya sendiri. Ia akan tertarik membeli apabila barang tersebut sesuai dengan kriterianya - sesuatu yang eksklusif sehingga layak dimiliki dan belum dipakai luas publik. Agaknya daya pesona dari keunikan suatu produk berperan besar dalam hal kelancaran pemasaran dan penetapan harga jual.

3. Produk itu mesti memiliki target pasar yang jelas memiliki segmentasi – ditujukan untuk siapa saja produk tersebut. Siapa saja konsumen yang disasar, terukur atau tidak daya belinya terhadap produk kita.

4. Jika ingin berbisnis, tidak mesti selalu dengan modal yang besar. Modal yang kecil pun bisa dijadikan untuk memulai usaha asal pelaku usaha tersebut memiliki ketekunan mengembangkan bisnis, dan berupaya menjalin kerja-sama yang baik - saling menjaga kepercayaan. Jika konsumen merasa 'nyaman' berbisnis dengan kita (karena dia percaya barang yang dibeli memuaskan dan murah), bisnis kita akan mereka promosikan sendiri dari mulut ke mulut menjadi 'buah bibir'. Alhasil, produk dagangan kita menjadi dikenal luas di masyarakat.

5. Berwirausaha dengan sistem partnership sebaiknya memiliki pembagian tugas yang jelas. Job description  ini berguna untuk memperlancar kegiatan usaha. Tidak dianjurkan bagi masing-masing pelaku usaha yang ber-partner untuk mengerjakan 'hal yang sama' bersamaan. Tentunya ini akan menghambat kegiatan usaha, memboroskan tenaga dan waktu. Adalah lebih baik menyerahkan tugas kepada partner bisnis kita, yang mana dia memang menguasai bidang pekerjaannya. Itu amat efisien lagi efektif.

6. Branding atau nama merk dagang. Barang apa pun yang ditawarkan supaya mudah diingat konsumen, sebaiknya memiliki label. Ini ternyata amat penting sebagaimana yang dikatakan narasumber dalam dialog interaktif di atas.

Demikian secarik catatan dari menyimak salah satu episode dalam acara Kick Andy Show. Saya berharap semoga artikel sederhana ini bermanfaat untuk Anda. Salam. [M.I]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun