Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan
Muhammad Ichsan Mohon Tunggu... Freelancer - Menyukai seni sastra, sosial dan budaya

http://ichsannotes.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film The Pianist: Diskriminasi Politik Identitas

5 Agustus 2016   21:32 Diperbarui: 5 Agustus 2016   21:43 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali inilah salah satu pesan yang hendak disampaikan film The Pianist. Orang harus menyuburkan segala aspek kemanusiawian dalam dirinya ketika berelasi dengan dunianya yang inter-subyektif. Dengan demikian, manusia diharapkan akan tetap dapat mengada secara ideal, bisa menangkal pengaruh apapun yang dipaksakan dari luar dirinya – sebagaimana yang dilakukan diskriminasi politik identitas nan kejam. Sebab jika orang hidup tanpa cinta-kasih, jauh dari toleransi terhadap perbedaan yang ada, cenderung merasa megah dengan identitas komunalnya, niscaya hidupnya akan menjadi sebuah kesalahan di segala zaman.

Dan saya kira resensi ini pasti lebih dari 1200 kata, berjumlah total 1313 kata. Begitulah kiranya teori seringkali mesti ditafsir ulang secara elegan ketika kita mengaplikasikannya. He..he..he..he.. [M.I]    

*Semua gambar dari screenshot film The Pianist

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun