Barangkali inilah salah satu pesan yang hendak disampaikan film The Pianist. Orang harus menyuburkan segala aspek kemanusiawian dalam dirinya ketika berelasi dengan dunianya yang inter-subyektif. Dengan demikian, manusia diharapkan akan tetap dapat mengada secara ideal, bisa menangkal pengaruh apapun yang dipaksakan dari luar dirinya – sebagaimana yang dilakukan diskriminasi politik identitas nan kejam. Sebab jika orang hidup tanpa cinta-kasih, jauh dari toleransi terhadap perbedaan yang ada, cenderung merasa megah dengan identitas komunalnya, niscaya hidupnya akan menjadi sebuah kesalahan di segala zaman.
Dan saya kira resensi ini pasti lebih dari 1200 kata, berjumlah total 1313 kata. Begitulah kiranya teori seringkali mesti ditafsir ulang secara elegan ketika kita mengaplikasikannya. He..he..he..he.. [M.I] Â Â
*Semua gambar dari screenshot film The Pianist
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H