Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan
Muhammad Ichsan Mohon Tunggu... Freelancer - Menyukai seni sastra, sosial dan budaya

http://ichsannotes.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Apa yang Menarik dengan Puisi?

28 September 2012   17:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:31 1872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi yang begitu intim tersebut memang sebuah media ekspresi diri, alat kesenian yang memfasilitasi tujuan mengungkapkan pengalaman pribadi si penyair. Inilah yang menarik dari puisi yang tidak hanya mencoba menyajikan keindahan bahasanya, tetapi juga berupaya membagikan intisari dan faedah yang didapat si penyair setelah menyelidiki apa gerangan di balik peristiwa khusus yang mengesankan dirinya. Memang demikianlah suatu karya sastra yang berkualitas: berisi intisari pengalaman hidup dari awalnya bersifat personal lalu digubah menjadi tuntunan bagi pembacanya karena mengandun nilai universal kehidupan.

Berbicara mengenai keintiman penyair dengan buah karyanya, hubungan ini terjadi karena ada peran serta "Aku Lirik" yang menjadi wakil dunia dalamnya. Melalui "Aku lirik" puisi yang menyuarakan buah pikiran cermerlang si penyair hasil perenungannya tersebut, ia mengajak pembaca karya puisinya agar ikut mencermati, merasakan dan mendulang hikmah dari kehidupan langsung (Aku lirik puisi yang menjadi "Aku publik").

Emiliy Dickinson dengan puisinya ini berhasil mengkomunikasikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya mengenai "harapan" kepada pembaca (publik). Sehingga, pendapatnya mengenai bagaimana "wujud hidup" dari harapan di dalam dirinya yang masih dalam kerangka sudut pandang subyektif, kini telah menjadi suatu pengertian tentang "harapan" yang dapat diterima khalayak secara khusus.

Demikian yang bisa saya ungkapkan mengenai daya tarik puisi. Saya tahu bahwa tulisan sederhana ini tentunya banyak kekurangannya. Entah itu berhubungan dengan pengembangan gagasan, atau pun berkaitan dengan analisa dan argumennya. Maka dari itu, terus terang saja saya harapkan kesediaan Anda menambahi sehingga akan mampu menutupi ketidaklengkapannya. Semoga bisa memberikan manfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun