Sebagai rakyat tentunya kita menginginkan adanya ketersediaan beras dan murah. Harga beras yang saat ini sudah naik dari Rp. 8.500 per kg menjadi Rp. 10.300 per kg memang seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah, namun itu bukanlah alasan untuk membeli beras dari luar negeri. Jangan menjadi pemimpin yang mudah menyerah. Jangan menjadi bangsa yang mau enaknya saja. Untuk bisa berdikari dan mandiri memang kita semua harus berkorban. Petani akan kapok bertani jika pemerintah selalu mengambil jalan pintas dengan melakukan impor beras. Jika pemerintah begitu mudahnya melakukan impor beras maka tidak mustahil para petani di desa akan lebih memilih menjadi pengendara Gojek di kota besar ketimbang susah-susah dan kakinya belok penuh lumpur di sawah.
Saya sangat terkesan dan kagum atas pendirian dan ucapan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada hari Minggu kemarin (4/10). Beliau mengucapkan, "Sepanjang sejarah NKRI, baru kali ini ada insentif besar-besaran untuk petani  lewat pembagian traktor, pengawasan penyaluran pupuk, pembagian bibit, dan perbaikan irigasi. Seharusnya panen padi naik 30% karena diawasi ketat seperti sekarang ini. Jangan sampai momen swasembada pangan diganggu dengan impor beras yang membuat harga gabah jatuh sehingga petani meninggalkan sawah merantau ke kota dan menjadi buruh. Setelah terjadi urbanisasi dan ada gejolak politik, bisa terjadi kekacauan dan negara bangkrut. Dalam kondisi seperti ini, saya berinisiatif menggerakkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) belajar ilmu bertani ke Makassar, Sulawesi Selatan, lalu kembali ke wilayahnya mendampingi para petani bekerja. Kami tidak memaksa dan petani pun bahagia. Panen dan harga sudah bagus. Kita harus sadar banyak orang Indonesia tidak waspada. Ada pihak yang tidak suka melihat Indonesia sejahtera." Demikian ucap Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam wawancara khusus dengan KOMPAS. (Harian KOMPAS 5 Oktober 2015)
Jadi, kalau segala usaha untuk menaikkan produksi beras sehingga bisa swasembada beras diruntuhkan atau di mandulkan dengan impor beras, maka kita harus lawan karena itu sama saja dengan melakukan tendangan goal ke gawang sendiri... KONYOL!
Jelas sudah sikap TNI, membantu mendorong swasembada dibidang pangan. SIAP JENDERAL!
Sampai kapankah kita selalu bergantung pada impor? Jawabnya tegas. STOP IMPOR!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H