Mohon tunggu...
muhammad Azni, S.Pd
muhammad Azni, S.Pd Mohon Tunggu... APARATUR NEGARA NON PNS -

Saya Seorang Sarjana Muda yang dalam memperbaiki karir dan masa depan yang lebih layak. sekarang mencoba mengabdikan diri kepada Bangsa dan Negara Ku tercinta, hanya itu yang dapat menjadikan saya sebagai anak bangsa yang peduli terhadap tanah airnya. sebagai ajakan, mari kita bergandeng tangan untuk membagun Indonesia Dari Desa Di Ujung Kalimantan Utara. Salam Damai Indonesiaku..... MA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Secangkir Teh Panas

29 Oktober 2015   17:53 Diperbarui: 29 Oktober 2015   17:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ hai, mungkin suratku ini terlalu cepat dan kurang sopan, karena aku tak mengatakannya langsung padamu. Namun apa daya dan kekuatanku. Aku tak punya cukup nyali untuk mengatakan secara langsung denganmu. Jujur kala surya mulai merekah pada daun dan embun pagi, aku selalu mengintai dibalik pepohonan, apakah kamu sudah ada ditaman itu tau masih tidur di rumah. Namun setiap aku melihatmu, aku selalu tersenyum. Sebab kau ada di taman itu. sudah hampir seminggu ini, aku memperhatikan dirimu, aku tak tahu apa yang membuat aku begitu tertarik dengan pemandangan itu. Namun, aku sadar setiap aku menyebut namamu, tubuhku selalu gemetar dan jantungku berdebar begitu kencang. Aku tak tahu apa semua ini nyata atau hanya mimpi di pagi buta. Tapi, setelah aku mencoba melupakanmu, aku semakin ingat akan wajah dan senyummu kalau kita berpapasan. Aku kalut dalamnya tatapan matamu yang indah”.

Aku, berhenti sejak dan tak bisa berkata apa-apa. Aku binggung, apa yang sebenarnya terjadi. Apa benar dia menyukai aku atau cuma bualan belaka dari seorang lelaki. Waktu itu tak begitu memperhatikan suratnya. Karena bagiku cinta hanya membuat aku akan semakin pusing. Tapi ternyata, kali ini aku sangat stres dibuatnya. Mungkin, ini semua juga karma bagiku, karena waktu itu seorang lelaki yang tulus kepadaku namun aku tak menghiraukannya. Sekarang aku dihianati. Sungguh kejam hidup ini, kala kita mencintai seseorang. Mala dia begitu mudah meninggalkan kita.

Kuharap apa yang terjadi ini, tak terulang lagi. Cukup cuma aku saja yang menderita seperti ini, jangan ada yang lain lagi. Karena aku tak mau ada gadis lain yang sedih karena cinta dan patah hati. Apa yang aku alami semoga saja semua menjadi pelajaran buatku. Kelak aku tak akan mencintai seseorang melebihi cintaku kepada sang pencipta semesta ini. Hidupku masih panjang, aku harus kuat melewati semua ini. Biarkan semua mengalir bagaikan secangkir teh yang mengarungi tenggorokanku yang gersang akan kedamaian cinta.

Oleh : Muhammad Azni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun