Bantuan yang diharapkan oleh para pengusaha adalah suntikan dana segar untuk mereka tetap melakukan kegiatan produksi. Pertanyaannya apakah hal itu adalah yang paling dibutuhkan oleh para pengusaha?.Â
Tulisan ini ingin membreakdown apa saja masalah yang timbul dan dampaknya didalam kehidupan masyarakat. Hal ini dikupas berdasarkan apa yang dirasakan penulis sebagai salah satu pelaku usaha mikro.
Permasalahan sosial lahir karena adanya fungsi di masyarakat yang tidak berjalan dengan seharusnya. Dalam kasus kesulitan ekonomi yang dialami para pengusaha kelas mikro,kecil, dan menengah, ini disebabkan oleh adanya bencana yang tidak terduga yaitu wabah virus covid-19.Â
Wabah pandemi ini menyebabkan kelumpuhan di berbagai sektor, karena lumpuhnya sektoral perdagangan baik itu produksi,distribusi serta konsumsinya juga faktor krusial yang menyebabkan terjadinya permasalahan sosial terutama di bidang ekonomi.
Kebijakan awal pemerintah yang memberlakukan stay at home dalam menghadapi pandemi ini berdampak bagi masyarakat yang harus bekerja di lapangan dan tidak bisa dilakukan secara remote.Â
Tidak bisa bekerja berarti tidak ada pemasukan yang dapat di hasilkan. Untuk pelaku usaha mikro dan kecil hal ini sangat berdampak. Pasalnya apa yang mereka produksi biasanya adalah komoditas pangan yang harus dijajakan atau ditawarkan kepada pembeli, baik memakai gerobak ataupun diwarung.
Tidak berjalan dengan seharusnya pemerintahan menyebabkan terjadinya kegoyahan pelaku usaha-usaha sebagai institusi untuk para pekerja. Ketidakstabilan produksi dan konsumsi menyebabkan para pelaku usaha sering mengalami kerugian. Bahkan profit yang mereka dapat turun hingga 80% dari pendapatan mereka sebelum pandemi.Â
Bagi pengusaha kelas mikro ini adalah berita buruk. Penyebabnya adalah mereka memiliki karyawan yang biasa disiagakan untuk menangani produksi yang banyak.Â
Tetapi tidak adanya permintaan yang banyak menyebabkan manajemen karyawan tidak maksimal. Sehingga membuat beberapa karyawan tidak dpt mengerjakan yang harusnya mereka kerjakan.
Tidak seimbangnya penyediaan dan permintaan menyebabkan para pengusaha berfikir untuk merampingkan cost produksi. Target utama para pengusaha sudah jelas adalah karyawan. Karena mereka berfikir untuk apa memiliki karyawan yang banyak tetapi permintaan sedikit, dan akhirnya terjadilah pemecatan secara massal.adapun selain mereka yang masih bisa berjalan ada juga yang lebih memilih mengubah usahanya menjadi usaha lain,tapi tidak berjalan dengan lancar.
Masalah tersebut juga berdampak pada para pelaku usaha yang tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga atau individu sendiri. Dampaknya adalah tertekannya mental individu tersebut. Hal ini melahirkan berbagai dampak di masyarakat diantaranya. Angka kejahatan yang bisa naik karena kebutuhan mendesak ekonomi. Naiknya sensitifitas individu terhadap individu lain yang mudah menimbulkan konflik.