Mohon tunggu...
Muhammad Sakti Garwan
Muhammad Sakti Garwan Mohon Tunggu... Tutor - Pengajar

Saya adalah pegiat sosial media dan pengajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesanjungan Ibnu Battuta pada Maluku (Ternate, Tidore dan Bacan)

19 April 2023   13:02 Diperbarui: 19 April 2023   13:05 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perjalanan Ibnu Battuta berlanjut ke Mesir dan kemudian ke Mekkah ke Maroko, kembali ke kampung halamannya setelah hampir 30 tahun melakukan perjalanan keliling dunia. Di Maroko, Ibnu Battuta ditunjuk oleh Sultan Maroko untuk menjadi hakim di kota Fez. Ibnu Battuta mengabdikan dirinya sebagai hakim di kota Fez selama beberapa tahun sebelum akhirnya meninggal dunia pada tahun 1368.

Kisah perjalanan Ibnu Battuta menjadi salah satu sumber penting bagi sejarawan dan peneliti untuk memahami sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat di berbagai wilayah di dunia pada abad ke-14. Kisah perjalanan Ibnu Battuta juga menjadi inspirasi bagi para penjelajah dan pelancong untuk menjelajahi dunia dan memperluas wawasan mereka tentang berbagai budaya dan kehidupan masyarakat di berbagai wilayah. 

Selain itu, kisah perjalanan Ibnu Battuta juga menunjukkan betapa pentingnya perdagangan rempah-rempah dalam sejarah dunia pada masa itu dan bagaimana wilayah seperti Maluku menjadi pusat perdagangan yang ramai dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai negara.

Kunjungan Ibnu Battuta ke Maluku pada abad ke-14 memberikan pengalaman yang berharga bagi penjelajah Maroko tersebut dan juga memberikan wawasan yang penting bagi sejarawan dan peneliti tentang kehidupan masyarakat dan perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut. 

Kisah perjalanan Ibnu Battuta juga menunjukkan betapa pentingnya perdagangan rempah-rempah dalam sejarah dunia pada masa itu dan bagaimana wilayah seperti Maluku menjadi pusat perdagangan yang ramai dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai negara. Perjalanan Ibnu Battuta juga menjadi inspirasi bagi para penjelajah dan pelancong untuk menjelajahi dunia dan memperluas wawasan mereka tentang berbagai budaya dan kehidupan masyarakat di berbagai wilayah.

Referensi:

  • Dunn, R. (2005). Ibn Battuta in Maluku: A Fresh Look at the Rihla Texts. Archipel, 69(1), 85-111.
  • Dunn, R. (2005). Ibn Battuta's Visit to the Maldives and Sri Lanka. Journal of the Royal Asiatic Society, 15(2), 207-221.
  • Gibb, H. A. R. (1962). Ibn Battuta: Travels in Asia and Africa 1325-1354. Routledge.
  • Mackintosh-Smith, T. (2002). Travels with a Tangerine: A Journey in the Footnotes of Ibn Battutah. Tauris Parke Paperbacks.
  • Miftahuddin, M. (2017). The Islamic World in Ibn Battuta's Accounts. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 5(2), 141-156.
  • Tibbetts, G. R. (1971). Arab Navigation in the Indian Ocean Before the Coming of the Portuguese: Being a Translation of Kitab al-Fawa'id fi Usul al-Bahr wa'l-Qawa'id of Ahmad b. Majid al-Najdi. Royal Asiatic Society.
  • Zaini-Lajoubert, M. (2003). Ibn Battuta and the Indonesian Archipelago. Archipel, 66(1), 107-123.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun