Mohon tunggu...
muhammad ali
muhammad ali Mohon Tunggu... Lainnya - Sucikan Hati Dengan Ilmu Dan Hikmah

Cinta Untuk Semua Tiada Kebencian Bagi Siapapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Toleransi dari Khalifah Ahmadiyah

27 Januari 2021   22:50 Diperbarui: 28 Januari 2021   08:17 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
warta-ahmadiyah.org

Dia juga menyurati para pemimpin dunia menasehati mereka, mengajak mereka juga untuk hal yang sama memikirkan dan berikhtiar untuk perdamaian dan menjauhi rasisme dengan segala bentuknya. Dia akan tegas dan tanpa ragu akan mengutuk keras setiap tindakan intoleransi dan anarkisme yang terjadi di berbagai tempat.

Dia berkeliling mengunjungi setiap negeri mengajak orang-orang agar mencintai perdamaian, membangun toleransi dan kecintaan satu dengan yang lainnya. Tidak hanya dalam tataran retorika dari mimbar ke mimbar, dia telah memberi contoh dan tauladan bagaimana toleransi itu harus dibangun.

Saat berkunjung ke negara New Zealand (Selandia Baru). Di negeri itu dia bertemu dengan kepala suku Maori.

Suku Maori adalah penghuni pertama Selandia Baru atau Aotearoa, yang berarti 'Negeri Awan Putih'. Suku ini memiliki budaya yang khas yang disebut dengan Hongi, salam khas Suku Maori dimana ujung hidung keduanya saling ditempelkan dengan lembut.

Khalifah Ahmadiyah Hazrat Mirza Masroor Ahmad tanpa menonjolkan identitas diri sebagai pemimpin Islam dengan jutaan umat sedunia, bertemu akrab dan hangat dengan Raja Maori itu dengan segala budaya dan tradisinya. Dia tanpa ragu menyentuhkan ujung hidungnya dengan ujung hidung sang kepala suku sebagai salam penghormatan dan perdamaian. Dia tak risih berjalan sambil diiringi musik dan tarian tradisional suku itu.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad adalah sosok yang memanusiakan manusia. Dia pejuang keadilan dan kesetaraan untuk pembebasan hak asasi manusia. Cinta damai, menyebarkan persaudaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun