A. Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial dalam Keuangan Islam
Keberlanjutan menjadi semakin penting dalam lanskap keuangan global, termasuk Ekonomi Syariah. Keuangan Islam pada dasarnya menekankan praktik etika dan tanggung jawab sosial, sehingga selaras dengan tujuan keberlanjutan:
- Pengelolaan Sumber Daya: Prinsip keuangan Islam menekankan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, termasuk modal alam dan sosial, sejalan dengan konsep amanah (kepercayaan).
- Kesejahteraan Sosial: Keuangan Islam bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan distribusi sumber daya yang adil, mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan ketidakadilan sosial melalui inisiatif seperti zakat (sedekah wajib) dan sedekah (sedekah sukarela).
- Konservasi Lingkungan: Keuangan syariah melarang investasi di industri yang dianggap berbahaya bagi masyarakat atau lingkungan, seperti alkohol, perjudian, dan senjata, sehingga mendorong pelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan mengintegrasikan tanggung jawab lingkungan dan sosial ke dalam pengambilan keputusan keuangan, lembaga keuangan syariah dapat berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan dampak sosial yang positif.
B. Integrasi Kriteria ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola).
Integrasi kriteria Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) ke dalam keputusan investasi semakin mendapat perhatian di industri keuangan, termasuk dalam Ekonomi Syariah:
- Pemutaran ESG: Investor yang mematuhi syariah sering kali menggunakan kriteria penyaringan ESG untuk memastikan bahwa investasi sejalan dengan prinsip-prinsip etika dan berkelanjutan, yang melengkapi pedoman Syariah.
- Investasi Etis: Pertimbangan ESG selaras dengan prinsip-prinsip keuangan Islam, meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan manajemen risiko sekaligus mendorong praktik investasi yang beretika dan bertanggung jawab secara sosial.
- Keterlibatan pemangku kepentingan: Lembaga keuangan syariah terlibat dengan pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, nasabah, dan regulator, untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial serta meningkatkan praktik tata kelola.
Integrasi kriteria ESG ke dalam Ekonomi Syariah meningkatkan kredibilitas dan daya tarik industri ini bagi investor yang sadar sosial, sekaligus berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan.
C. Potensi Investasi Berdampak Sesuai Syariah
Investasi berdampak, yang berupaya menghasilkan hasil sosial dan lingkungan yang positif serta keuntungan finansial, memberikan peluang yang signifikan dalam Ekonomi Syariah:
- Penyelarasan dengan Prinsip Syariah: Investasi berdampak sejalan dengan prinsip-prinsip syariah yang mengutamakan keadilan sosial, distribusi kekayaan yang adil, dan perilaku etis, sehingga menjadikannya cocok untuk keuangan Islam.
- Fokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Investasi berdampak yang sesuai syariah menargetkan investasi yang memenuhi tujuan utama pembangunan berkelanjutan (SDGs), seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, dan aksi iklim, yang berkontribusi terhadap tujuan masyarakat yang lebih luas.
- Mengukur Dampak Sosial: Investasi berdampak sesuai syariah menggabungkan metrik untuk mengukur dampak sosial dan keuntungan finansial, memastikan transparansi dan akuntabilitas kepada investor dan pemangku kepentingan.
Dengan memanfaatkan potensi dampak investasi yang sesuai dengan syariah, lembaga keuangan Islam dapat mendorong perubahan sosial yang positif sekaligus menghasilkan keuntungan finansial yang kompetitif, yang semakin memperkuat peran Ekonomi Syariah dalam mendorong keberlanjutan dan keuangan yang beretika.
Studi Kasus dan Contohnya
A. Keberhasilan Penerapan Ekonomi Syariah di Berbagai Daerah