Mohon tunggu...
Muhammad DarrylAnandaputra
Muhammad DarrylAnandaputra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya senang membaca buku novel terutama bertemakan psychological dan thriller. saya juga senang bermain bola basket.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Unsur Intrinsik Dalam Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono

17 Juni 2023   18:40 Diperbarui: 17 Juni 2023   19:01 15551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

TEMA

Secara garis besar tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter serta judul karya.10 Tema puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono, mengisahkan mengenai cinta terpendam hingga tidak tersampaikan kepada sang pujaan hati. Cinta yang lebih memilih bersemayam dalam lubuk hati sang pemilik perasaan. Orang itu pun juga mengalami keraguan untuk mengungkapkan perasaannya. Meskipun cintanya tidak tersampaikan, si pemilik yang bernama hujan, tetap berwatak tabah, arif, dan bijaksana seperti pada bait sebagai berikut:

Bait pertama:

tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni Bait kedua:

tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni Bait ketiga:

tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni

 

RASA

Rasa adalah sikap sang penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam sebuah puisi. Puisi "Hujan Bulan Juni" menggambarkan rasa sabar dan kerinduan serta memendam rasa cinta yang mendalam terhadap seseorang. Kesabaran tersebut tampak pada penggunaan kata tabah, arif, serta bijak. Sang penyair juga mengalami keraguan dalam hal mengungkapkan perasaannya hingga beliau pun pada akhirnya menghapus jejak-jejaknya yang tertera pada larik puisi tersebut. Itu semua dapat tergambarkan melalui bait pertama seperti berikut:

Tak ada yang lebih tabah Dari hujan bulan Juni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun