Mohon tunggu...
Salman Fakhri
Salman Fakhri Mohon Tunggu... Administrasi - Freelancer

I'm just a nobody who write an article just for a new hobby. I usually wrote an article about films and video games but, could make other topic if somebody asked me to do

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Opini: Mengapa Video Games Sangat Sulit Diadaptasi Menjadi Film?

28 Agustus 2024   15:24 Diperbarui: 28 Agustus 2024   15:45 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

video games merupakan salah satu media hiburan di zaman sekarang yang semakin banyak dikonsumsi oleh masyarakat (Khususnya bagi mereka yang lahir di tahun akhir 80an-hingga awal 90an) selain Komik Barat, Manga dan Anime. salah satu cara untuk mempromosikan video games tersebut adalah dengan mengadaptasikannya ke media lain, khususnya perfilman. ada beberapa banyak film yang merupakan adaptasi dari beberapa seri video games ternama sejak tahun 90an, seperti Mortal Kombat di tahun 1995, yang merupakan adaptasi dari Fighting video games dengan judul yang sama, Resident Evil, Doom dan lain sebagainya.

namun tahukah kalian, tidak seperti adaptasi buku komik Marvel maupun adaptasi dari Novel seperti Harry Potter yang menjadi salah satu novel yang sukses diadaptasi menjadi film, dari sekian adaptasi video games yang ada, banyak film adaptasi video games yang sangat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan hanya sedikit dari judul adaptasi video games yang dijadikan sebagai "Cult Classic" seperti Mortal Kombat 1995, dan itupun juga memiliki skor rating yang sangat rendah, dan disitulah lahirnya kutukan yang menurut fans adalah "Video games adaptation curse", yang artinya menandakan setiap video games yang diadaptasi akan selalu gagal, setidaknya hingga 2017 yang dimana Netflix merilis animasi yang berjudul Castlevania, yang merupakan adaptasi dari video games klasik yang diproduksi oleh Konami dengan judul yang sama, anime tersebut mendapat banyak sekali respon positif dari penggemar dan juga penonton. mulai dari atmospir, karakter hingga cerita yang disesuaikan dengan lore dari game tersebut. 

namun meskipun begitu, lantas kutukan adaptasi video games tetap berlanjut, meskipun ada beberapa adaptasi video games lainnya seperti The Last Of Us, dan Fallout yang mendapat respon positif, disaat yang bersamaan, ada Borderlands, film adaptasi video games yang baru-baru ini rilis dan mendapatkan reaksi negatif dari penggemar dan juga penonton. lantas apa yang menjadi kendala yang membuat video games menjadi salah satu media yang sulit diadaptasi ke film. mari kita nyalakan konsol kalian dan berpetualang menyelusuri Night City dan menemukan penyebabnya sebelum menjadi Cyber Psycho.

Cyberpunk Edgerunners adalah salah satu adaptasi video games terbaik yang ditayangkan di Netflix | sumber : Rottentomatoes.com
Cyberpunk Edgerunners adalah salah satu adaptasi video games terbaik yang ditayangkan di Netflix | sumber : Rottentomatoes.com

sebenarnya yang menyebabkan kenapa video games sangat begitu sulit diadaptasi jika dibandingkan dengan media lainnya adalah, video games itu sendiri adalah media hiburan yang bersifat Interaktif. sama seperti sosial media, video games merupakan media interaktif yang menginginkan penggunanya untuk berinteraksi dengan sesama pemainnya. layaknya scrolling social media, para pemain harus menggerakkan karakter mereka supaya bisa melanjutkan cerita. selain itu, dalam video games, tidak seperti film maupun novel yang ceritanya memiliki kesinambungan, video games terkadang memiliki cerita yang sifatnya bercabang, dan di serial video games tertentu, ada yang disebut dengan side quest yang kebanyakan dari mereka didesain untuk progress tambahan untuk para players sehingga mereka punya skill atau level tertentu untuk melanjutkan main quest.

dan hal itu juga sangat berdampak pada pacing dalam game itu sendiri. pacing di video games terkesan lebih acak dan tak beraturan, tidak seperti pacing di movie atau tv show yang pacingnya lebih jelas, lurus dan beraturan sesuai dengan alur cerita. 

meskipun video games zaman sekarang memiliki grafis yang bagus, dialog yang jauh lebih baik, serta banyak dan panjangnya cutscenes terutama untuk game-game seperti Final Fantasy VII Remake, The Last Of Us atau games buatan telltale yang memiliki  kualitas layaknya film dan tv show, namun mereka tetaplah video games, karena untuk melanjutkan ceritanya saja, diperlukan interaksi terhadap pemain berupa menggerakkan karakter dan memilih dialog pilihan untuk menentukan ending.

selain itu, untuk menyesuaikan diri dengan media lainnya juga, ada beberapa elemen cerita dari video games yang harus diubah di tv show. hal itu dilakukan agar penonton tidak bosan dan tidak jijik pada saat menonton filmnya, tapi tentunya juga harus mempertahankan apa yang menjadi ciri khas dari video games tersebut dan itulah yang menjadi tantangan terbesar bagi producer movie untuk mengadaptasi suatu video games. 

The Last Of Us HBO dan Fallout tv shows tidak hanya mempertahankan apa yang menjadi ciri khas dari kedua franchise tersebut, namun juga harus mengubah beberapa hal yang mungkin lebih cocok jika hanya di video games saja mulai dari segmen yang diharuskan lu menggerakkan karakter serta kontinuitas yang sangat berpengaruh dalam proses adaptasi. 

Fallout dan The Last Of Us menjadi salah satu adaptasi video games terbaik menurut kebanyakan fans | Sumber : Rottentomatoes.com
Fallout dan The Last Of Us menjadi salah satu adaptasi video games terbaik menurut kebanyakan fans | Sumber : Rottentomatoes.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun