Mohon tunggu...
Muhammad Kautsar
Muhammad Kautsar Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMAN 28 Jakarta

Siswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Cakrawala Kelabu

1 Desember 2020   22:52 Diperbarui: 1 Desember 2020   22:59 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Barat ? Memangnya ada apa di barat ?" tanya Abigail dengan penasaran.

"Dari transmisi radio terakhir yang berhasil didapat oleh Kakakku, ada sebuah tempat aman di barat untuk orang-orang yang berhasil selamat. Memang tidak meyakinkan tapi itulah pesan terakhir dari Kakakku, 'pergilah ke barat dan tetaplah hidup'. Walaupun dengan cara apapun aku akan tetap mengikutinya," kata Lumi dengan mata yang berkaca-kaca.

"Hmmm...kebetulan sekali. Aku juga mendapat pesan yang sama dari sebuah transmisi radio yang berkata bahwa ada tempat aman di barat. Kami sudah berencana untuk pindah dari gubuk tua ini dan melakukan perjalanan ke sana, kalau kau mau kita bisa menemanimu sampai ke sana," kata Alden dengan tersenyum ramah.

"B-benarkah ? Ya, aku mau," balas Lumi dengan antusias. Abigail dan Alden pun tersenyum dengan jawaban antusias dari Lumi. Mereka pun berencana untuk pergi setelah luka-luka Lumi telah sembuh sepenuhnya.

Waktu terus berputar. Sudah sebulan dari insiden kawanan serigala itu. Lumi sudah pulih dengan kondisi tubuh yang prima. Alden dan Abigail sudah bersiap dengan barang bawaan mereka. Setelah dirasa semua sudah siap, mereka pun pergi melanjutkan perjalanan ke arah barat. Mereka melewati berbagai tempat, mulai dari jurang es, lautan yang membeku, kota-kota yang sudah ditinggalkan, dan masih banyak lagi.

Namun kali ini semuanya berbeda, karena mereka mempunyai satu sama lain dan tidak akan ada lagi yang merasa kesepian.Tidak ada yang tahu pasti apa yang akan mereka hadapi di kemudian hari. Mereka hanya bisa berjalan menuju ketidakpastian, di bawah naungan cakrawala kelabu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun