Mohon tunggu...
Muhammad Naufal Aslam
Muhammad Naufal Aslam Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN SUKA Ilmu Komunikasi (21107030034)

Be Humble

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

3 Ciri Orang yang Amalnya Diterima di Bulan Ramadhan

1 Mei 2022   05:50 Diperbarui: 1 Mei 2022   07:15 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat sebuah lembaga, bulan Ramadhan adalah madrasah yang mendidik umat Muslim menjadi pribadi yang tahan banting, pribadi yang memiliki imunitas iman kebal tak terkalahkan.  

Para ulama sendiri menjelaskan bahwa salah satu tanda diterimanya amal ibadah seseorang selama bulan Ramadhan adalah ia masih bisa menjaga konsistensi ibadah setelah bulan ini berlalu. Salah seorang ulama kenamaan dari madzhab hambali, Syekh Ibnu Rajab al-Hambali pernah menjelaskan, 

مَنْ عَمِلَ طَاعَةً مِنَ الطَّاعَاتِ وَفَرِغَ مِنْهَا فَعَلَامَةُ قَبُوْلِهَا أَنْ يَصِلَهَا بِطَاعَةٍ أُخْرَى وَعَلَامَةُ رَدِّهَا أَنْ يَعْقِبَ تِلْكَ الطَاعَةَ بِمَعْصِيَةٍ مَا أَحْسَنَ اْلحَسَنَةَ بَعْدَ السَّيِّئَةِ تَمْحُوْهَا وَأَحْسَنُ مِنْهَا بَعْدَ الْحَسَنَةِ تَتْلُوْهَا.  

Artinya, "Siapa yang melakukan suatu amal ibadah dan telah rampung melaksanakannya, maka tanda diterima amal tersebut adalah diiringi dengan amal ibadah yang lain. Sebaliknya, jika amal ibadah itu tidak diterima oleh Allah ta'âlâ, maka amal tersebut diiringi dengan kemaksiatan. Betapa baik amal ibadah yang dilakukan setelah perbuatan maksiat sehingga menghapus dosa maksiat. Lebih baik lagi jika amal ibadah tersebut diikuti ibadah berikutnya." (Ibnu Rajab, Lahtâiful Ma’ârif, 1997: 262)  

Ketenangan Hati 

Selain itu, ciri-ciri ibadah selama bulan puasa seseorang diterima oleh Allah swt adalah ia akan merasakan dampak spiritual dalam dirinya, yaitu dalam wujud ketenangan batin dan kepuasan hati. Hal ini sebagaimana telah disinggung oleh Syekh Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari dalam Al-Ḫikam,

مَنْ وَجَدَ ثَمْرَةَ عَمَلِهِ عَاجِلاً فَهُوَ دَلِيْلٌ عَلَى وُجُوْدِ الْقَبُوْلِ  

Artinya, “Siapa yang memetik buah dari amalnya seketika di dunia, maka itu menunjukkan Allah menerima amal ibadahnya.”  

Menurut Syekh Ahmad Zarruq dalam As-Syirkatul Qaumiyyah (salah satu syarah Al-Ḫikam) menjelaskan, maksud “buah amal” tersebut di antaranya berupa ketenangan hati. Tidak ada rasa khawatir dan kesedihan dalam diri seseorang.

Terakhir, Idul Fitri adalah hari kelulusan hamba setelah satu bulan berpuasa. Bukti kelulusannya adalah ia mampu menjaga konsistensi ibadah setelah Ramadhan berlalu dan memperoleh ketenangan hati. Wallâhu a’lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun