Mohon tunggu...
Muhammad NurFasya
Muhammad NurFasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - belajar

mau belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengabdi di Masa Pandemi, Siapa Takut?

15 Agustus 2021   17:36 Diperbarui: 15 Agustus 2021   17:39 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata adalah bentuk kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyrakat dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah yang telah ditetapkan kampus.  Direktorat jendral pendidikan tinggi di Indonesia mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian dan pengabdian.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara  juga melakukan KKN sebagai mana yang diwajibkan demi terwujudnya tri dharma perguruan tinggi, kkn dilaksanakan dari desa tempat asal masing-masing. Mahasiswa asal Desa Rahuning II juga melakukan pengabdian dan ditunjuk sebagai Kelompok KKN 103. Pandemi tidak mengahalangi mahasiswa untuk mengabdi, melaksanakan tugas mulia untuk masyarakat.

Terkait dengan situasi sekarang, pandemi covid 29, maka program kkn dilaksanakan dari tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Hal yang dikerjakan oleh peserta berhubungan dengan melakukan penguatan atas kesadaran dan kepedulian terhadap pandemi

      Penguatan Moderasi Beragama     

Banyak yang harus dibenahi di masyarakat pandemi sangat berdampak bagi seluruh kegiatan masyarakat. Mahasiswa yang notabenenya bertugas untuk menstabilkan sosial masyarakat harusnya bisa adaptasi dengan keadaan ini. Satu hal yang sentral dan mesti dibenahi adalah menumbuhkan kesadaran torelansi dalam umat beragama. 

Agama memiliki peranan dominan dalam menciptakan masyarakat berbudaya. Sebaliknya, agama dikatakan memegang peran ke arah yang negatif apabila mengurung pemeluknya dalam alam pikiran yang sempit sehingga memunculkan konflik agama. Racun diskriminasi, ejekan, dan saling membenci dapat menciptakan disintegrasi bangsa. Untuk mengantisipasi terjadinya konflik agama maka semua umat yang beragama harus bersatu dalam persahabatan dengan kehendak baik guna mencapai harapan semua orang yang cinta damai dalam membangun masyarakat yang serasi, aman dan tentram.

Kehidupan yang harmonis tidak terlepas dari ketersediaan tempat dan waktu untuk umat beragama melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinannya secara aman. Karena ibadah merupakan sarana penghubung antara Sang Pencipta dengan makhluknya. Tempat ibadah yang terdapat di Desa Rahuning 2 Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan yaitu masjid untuk umat Islam dan gereja untuk umat Kristen.

      Menjaga Kesehatan    

Selain moderasi beragama sektor kesehatan juga penting untu distabilkan Masyarakat Rahuning II selama pandemi mengalami dampak yang sangat besar. Pihak pemerintah desa melakukan intruksi agar selalu menjaga imunitas tubuh. Untuk menghindari Covid-19 masyarakat melakukan kegiatan senam sehat sebagai upaya untuk pencegahan dari terinfeksi virus tersebut. Kegiatan ini dilakukan setiap dua kali dalam seminggu dan dilakukan di rumah warga secara bergantian. 

Kegiatan senam ini dapat membuat aliran darah menjadi lancar dan oksigen menjadi lebih mudah didapat karena gerakannya. Orang yang rajin melakukan senam memiliki immunoglobin lebih banyak yang di dalamnya  terdapat anti body yang berguna untuk melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.

      Majukan UMKM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun