Mohon tunggu...
Muhammad FadilAditya
Muhammad FadilAditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya selamat datang,terimakasih telah berkunjung ke profile kami!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perjuangan Kapitan Pattimura Pahlawan Nasional dari Maluku

15 Juni 2024   18:28 Diperbarui: 15 Juni 2024   18:29 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapitan Pattimura Pahlawan Dari Maluku/detik.com

2.1.4 Akhir Perjalanan Pattimura

      Setelah perjalanan panjang untuk melakukan penyerangan demi penyerangan, Belanda akhirnya mendatangkan pasukan kompeni dari Ambon untuk melawan perlawanan dari rakyat Pattimura. Karena kecerdikan dan strategi perang dari seorang Pattimura membuat Belanda hampir menyerah jika tidak ada bantuan dari Batavia. Karena kehilangan cara untuk menaklukkan pasukan Pattimura, Belanda sampai mengadakan sayembara akan memberikan hadiah 1.000 gulden untuk siapa saja yang berhasil menangkapnya. Hal ini ternyata membuat perjuangan Pattimura bersama rakyat Maluku berakhir. Pengkhiatanan yang berasal dari warganya sendiri, raja negeri Lilibooi, Pati Akoon dan Tuwanakotta. Hingga akhirnya Belanda berhasil menangkapnya di hutan Booi. Kabar penangkapan ini tersiar hingga ke seluruh pelosok negeri dan membuat para pemimpin perang lainnya menjadi target penangkapan selanjutnya. Setelah dibawa menuju Ambon, Pattimura dimasukkan ke dalam penjara untuk diinterogasi, menjalani sidang, hingga dijatuhkan vonis hukuman paling berat terhadapnya karena sebagai seorang pemimpin perang yaitu hukuman gantung. Eksekusi terhadap Pattimura dilaksanakan pada 16 Desember 1817 bertempat di Benteng Victoria, Ambon, Provinsi Maluku.

2.1.5  Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

      Berkat perjuangan Pattimura bersama para pejuang lainnya, gelar Pahlawan Nasional Indonesia diberikan pada 1973 berdasarkan SK 087/TK/1973 dan tanggal SK 06 November 1973. Selain itu, namanya banyak diabadikan seperti menjadi nama Universitas Pattimura, Bandara Internasional Pattimura di Ambon, KRI Kapitan Pattimura hingga Gambar Mata Uang Republik Indonesia nominal Rp1000,-.

3.1 Kesimpulan

Akhirnya pada tahun 1821 perlawanan maluku dapat dikatakan berakhir. Perlawanan Maluku terjadi lagi pada tahun 1858, 1860, 1864, dan 1866 meskipun tidak seheroik pertempuran 1817. Meskipun Pattimura telah gugur, namun semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan yang dimilikinya masih melekat pada Rakyat Maluku. Semangat tersebut terus mereka bawa dan tidak akan pernah padam untuk menembus segala rintangan demi satu tujuan yang mulia yaitu merdeka. Tepat seperti kata - kata terakhir beliau yang mengatakan "Pattimura-Pattimura tua boleh mati tetapi Pattimura-Pattimura muda akan bangkit kembali dan melawan." Hingga akhirnya Seluruh perjuangan mereka terbayarkan dengan terusirnya penjajah dari tanah Indonesia pada tahun 1945.Namanya kini diabadikan untuk Universitas Pattimura dan Bandar Udara Pattimura di Ambon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun